Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Prasarana Lingkungan Permukiman Kekalik Timur Kota Mataram

View through CrossRef
Lingkungan permukiman Kekalik Timur mengalami pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan, hal ini dapat mempengaruhi ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan yang ada di permukiman Kekalik Timur. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas.Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ketersediaan ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan permukiman Kekalik Timur yang meliputi jaringan jalan,  jaringan drainase, jaringan air limbah,  jaringan air bersih dan persampahan. Metode penelitian yang digunakan adalah berbasis spasial dimana untuk mengetahui kondisi eksisting dan perkembangan ruang terbuka hijau, sedangkan deskriptif kualitatif penilaian untuk mengetahui ketersediaan dan prasarana lingkungan permukiman berdasarkan standar nasiaonal Indonesia. Hasil penelitian menunjukan ketersedian ruang terbuka hijau permukiman Kekalik Timur termasuk permukiman tidak padat sesuai ketetapan rencana tata ruang wilayah Kota Mataram, untuk ketersediaan prasarana jaringan jalan lingkungan modern sebesar 66.4% dan permukiman tradisional sebesar 33.4%, ketersediaan prasarana jaringan drainase lingkunngan permukiman modern 84.1% dan permukiman tradisional 59.5%, ketersediaan prasarana jaringan air limbah lingkungan permukiman modern 73.3% dan permukiman tradisional 60.0%, ketersediaan prasarana jaringan air bersih lingkungan permukiman modern 75.8% dan permukiman tradisional 68.6%, ketersediaan prasarana persampahan lingkungan permukiman modern 78.2% dan permukiman tradisional 56.4%. Dengan demikian perlunya peningkatan kualitas prasarana di lingkungan permukiman tradisional sebagai upaya terwujudnya kehidupoan yang sehat, aman dan nyaman yang sesuaii dengan standar nasional Indonesia. Availability of Green Open Space and Infrastructure for the East Kekalik Residential Area of ??Mataram City Abstract The east Kekalik settlement environment is experiencing population growth and regional development, this can affect the green open space and  the availability of environmental infrastructure  in the East Kekalik settlement. Settlements are part of the environment outside the protected area, both in the form of urban and rural areas that function as residential or residential neighborhoods and places of activities that support livelihoods and livelihoods equipped with environmental infrastructure and facilities, and workplaces that provide limited services and employment opportunities. The purpose of this research is to examine the availability of green open space, availability and of infrastructure for the East Kekalik settlement environment which includes the road network, drainage network, waste water network, clean water and sewage networks. The research method used is spatial based where to find out the existing conditions and the development of green open spaces,while the descriptive qualitative assessment is to determine the availability and infrastructure for settlements based on Indonesian national standards. The results of the study show the availability of green open space for East Kekalik settlements including low-density settlements according to the provisions of the Mataram City spatial plan, for the availability of modern environmental road network infrastructur by 66.4% and traditional settlements by 33.4%, availability of infrastructure  drainage network for modern settlements 84.1% and traditional settlements 59.5%, availability of wastewater network infrastructure for modern settlements 73.3% and traditional settlements 60.0%,the availability of infrastructure for clean water networks in modern settlements is 75.8% and traditional settlements is 68.6%, the availability of waste infrastructure for modern settlements is 78.2% and traditional settlements is 56.4% according. Thus, it is necessary to improve the quality of infrastructure in traditional residential environments as an effort to create a healthy, safe and comfortable life that complies with Indonesian national standards.
Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat - LITPAM
Title: Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Prasarana Lingkungan Permukiman Kekalik Timur Kota Mataram
Description:
Lingkungan permukiman Kekalik Timur mengalami pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan, hal ini dapat mempengaruhi ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan yang ada di permukiman Kekalik Timur.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, dan tempat kerja yang memberikan pelayanan dan kesempatan kerja terbatas.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ketersediaan ruang terbuka hijau dan ketersediaan prasarana lingkungan permukiman Kekalik Timur yang meliputi jaringan jalan,  jaringan drainase, jaringan air limbah,  jaringan air bersih dan persampahan.
Metode penelitian yang digunakan adalah berbasis spasial dimana untuk mengetahui kondisi eksisting dan perkembangan ruang terbuka hijau, sedangkan deskriptif kualitatif penilaian untuk mengetahui ketersediaan dan prasarana lingkungan permukiman berdasarkan standar nasiaonal Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan ketersedian ruang terbuka hijau permukiman Kekalik Timur termasuk permukiman tidak padat sesuai ketetapan rencana tata ruang wilayah Kota Mataram, untuk ketersediaan prasarana jaringan jalan lingkungan modern sebesar 66.
4% dan permukiman tradisional sebesar 33.
4%, ketersediaan prasarana jaringan drainase lingkunngan permukiman modern 84.
1% dan permukiman tradisional 59.
5%, ketersediaan prasarana jaringan air limbah lingkungan permukiman modern 73.
3% dan permukiman tradisional 60.
0%, ketersediaan prasarana jaringan air bersih lingkungan permukiman modern 75.
8% dan permukiman tradisional 68.
6%, ketersediaan prasarana persampahan lingkungan permukiman modern 78.
2% dan permukiman tradisional 56.
4%.
Dengan demikian perlunya peningkatan kualitas prasarana di lingkungan permukiman tradisional sebagai upaya terwujudnya kehidupoan yang sehat, aman dan nyaman yang sesuaii dengan standar nasional Indonesia.
Availability of Green Open Space and Infrastructure for the East Kekalik Residential Area of ??Mataram City Abstract The east Kekalik settlement environment is experiencing population growth and regional development, this can affect the green open space and  the availability of environmental infrastructure  in the East Kekalik settlement.
Settlements are part of the environment outside the protected area, both in the form of urban and rural areas that function as residential or residential neighborhoods and places of activities that support livelihoods and livelihoods equipped with environmental infrastructure and facilities, and workplaces that provide limited services and employment opportunities.
The purpose of this research is to examine the availability of green open space, availability and of infrastructure for the East Kekalik settlement environment which includes the road network, drainage network, waste water network, clean water and sewage networks.
The research method used is spatial based where to find out the existing conditions and the development of green open spaces,while the descriptive qualitative assessment is to determine the availability and infrastructure for settlements based on Indonesian national standards.
The results of the study show the availability of green open space for East Kekalik settlements including low-density settlements according to the provisions of the Mataram City spatial plan, for the availability of modern environmental road network infrastructur by 66.
4% and traditional settlements by 33.
4%, availability of infrastructure  drainage network for modern settlements 84.
1% and traditional settlements 59.
5%, availability of wastewater network infrastructure for modern settlements 73.
3% and traditional settlements 60.
0%,the availability of infrastructure for clean water networks in modern settlements is 75.
8% and traditional settlements is 68.
6%, the availability of waste infrastructure for modern settlements is 78.
2% and traditional settlements is 56.
4% according.
Thus, it is necessary to improve the quality of infrastructure in traditional residential environments as an effort to create a healthy, safe and comfortable life that complies with Indonesian national standards.

Related Results

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA LANGSA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) KOTA LANGSA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi yang ada di lapangan (eksisting) ruang terbuka hijau di Kota Langsa, melihat perubahan ruang terbuka hijau di Kota Langsa ...
Strategi Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Ditinjau dari Aspek Pertanahan
Strategi Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Ditinjau dari Aspek Pertanahan
ABSTRAKRuang terbuka hijau (RTH) merupakan area yang wajib disediakan untuk wilayah kota dan perkotaan dengan proporsi sebesar 30% dari total wilayah. Fakta di lapangan menunjukkan...
ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN NELAYAN DI KELURAHAN LAKOLOGOU KECAMATAN KOKALUKUNA KOTA BAUBAU
ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN NELAYAN DI KELURAHAN LAKOLOGOU KECAMATAN KOKALUKUNA KOTA BAUBAU
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkungan permukiman di tinjau dari aspek fisik (prasarana dan sarana), sosial dan ekonomi masyarakat di Kelurah...
Arti Penting Ruang Hijau Kota bagi Masyarakat dan Pemerintah Kota (Ruang Hijau Kota di Lyon, Prancis)
Arti Penting Ruang Hijau Kota bagi Masyarakat dan Pemerintah Kota (Ruang Hijau Kota di Lyon, Prancis)
Adanya fenomena yang berbeda di negara berkembang dan negara maju menyangkut ruang hijau kotamenjadi daya tarik utama penelitian ini. Ruang hijau kota belum menjadi suatu elemen pe...
EVALUASI MENGENAI KUANTITAS DAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI WILAYAH DKI JAKARTA
EVALUASI MENGENAI KUANTITAS DAN KUALITAS RUANG TERBUKA HIJAU DI WILAYAH DKI JAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ruang terbuka hijau (RTH)di wilayah DKI Jakarta, evaluasi yang dilakukan adalah dari segikuantitas dan kualitas. Kuantitas yaitu jumlah ...
Pemanfaatan Sempadan Sungai Sebagai Ruang Terbuka Hijau
Pemanfaatan Sempadan Sungai Sebagai Ruang Terbuka Hijau
Kabupaten Garut merupakan daerah dengan kondisi alam yang mendasar, sungai yang melalui daerah tersebut salah satunya adalah Sungai Cimanuk yang mengalir melalui pusat kota dan mem...
Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman di Kota Palopo
Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman di Kota Palopo
AbstrakSeiring berjalannya waktu pertambahan jumlah penduduk terus meningkat, mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan. Berdasarkan data BPS Kota Palopo terjadi pertamba...
PERAN RUANG KOMUNAL DALAM MENCIPTAKAN SENSE OF COMMUNITY STUDI KOMPARASI PERUMAHAN TERENCANA DAN PERUMAHAN TIDAK TERENCANA
PERAN RUANG KOMUNAL DALAM MENCIPTAKAN SENSE OF COMMUNITY STUDI KOMPARASI PERUMAHAN TERENCANA DAN PERUMAHAN TIDAK TERENCANA
Sense of community merupakan penentu signifikan kualitas hidup secara umum dan kepuasan dalam kesejahteraan. Dalam kehidupan bermukim, anggotanya harus memiliki sense of community ...

Back to Top