Javascript must be enabled to continue!
Pengaruh perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes)
View through CrossRef
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes). Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan benih kuda laut (Hippocampus comes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua jenis perlakuan yang berbeda dengan 2 perlakuan 3 ulangan. Adapun Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :Perlakuan A = Benih kuda laut dipelihara pada sistem resirkulasi Perlakuan B = Benih kuda laut dipelihara pada sistem konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan kuda laut dengan mengguanakan sistem konvesional daan sistem resirkulasi terdapat pertambahan bobot dan pertambahan panjang serta kelangsungan hidup yang normal atau sesuai. Pada pertumbuhan bobot sistem resirkulasi dengan berat 0,07 gr dan panjang 0,63 cm serta kelangsungan hidup 100%. Sedangkan pada sistem konvesional pertambahan bobot 0,05 gr dan pertambahan panjang 0, 58 cm serta kelangsungan hidup 60%. Nilai kualitas air masih berada pada kadar optimum dengan suhu berkisar antara 26-27 0C, pH berkisar antara 7,52-7,57 DO berkisar antara 6,04-6,16 ppm dan amoniak berkisar antara 0,121-0,262 ppm , nitrit 0,104-0,158 ppm.Kata kunci: kuda laut; system resirkulasi; system konvensional; kelangsungan hidupAbstractThe purpose of this study was to determine the effect of using conventional and recirculation systems on growth and survival rate of seahorse fingerling (Hippocampus comes). The benefits of this research are to find out the differences in recirculation systems and conventional systems for the growth of seahorse seeds (Hippocampus comes). The method used in this study is the experimental method using two different types of treatment with two treatments three replications. The procedures used are as follows: Treatment A = Seahorse seeds are maintained in the recirculation system Treatment B = Seahorse seeds are maintained in conventional systems. The results showed that the maintenance of seahorses by using conventional methods and recirculation systems had weight gain and normal or appropriate increase in length and survival. In the growth of the recirculation system weights 0.07 gr and 0.63 cm long and 100% survival. Whereas in conventional systems the weight gain is 0.05 g and the increase in length is 0, 58 cm and survival is 60%. The value of water quality is still at optimum levels with temperatures ranging from 26-27 0C, pH ranges from 7.52-7.57 DO ranging from 6.04 to 6.16 ppm and ammonia ranges from 0.121-0.262 ppm, nitrite 0.104- 0.158 ppm.Keywords: seahorses; recirculation system; conventional system; survival rate
LPPM Universitas Malikussaleh
Title: Pengaruh perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes)
Description:
AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan dan sintasan benih kuda laut (Hippocampus comes).
Manfaat penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan sistem resirkulasi dan sistem konvensional terhadap pertumbuhan benih kuda laut (Hippocampus comes).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua jenis perlakuan yang berbeda dengan 2 perlakuan 3 ulangan.
Adapun Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :Perlakuan A = Benih kuda laut dipelihara pada sistem resirkulasi Perlakuan B = Benih kuda laut dipelihara pada sistem konvensional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan kuda laut dengan mengguanakan sistem konvesional daan sistem resirkulasi terdapat pertambahan bobot dan pertambahan panjang serta kelangsungan hidup yang normal atau sesuai.
Pada pertumbuhan bobot sistem resirkulasi dengan berat 0,07 gr dan panjang 0,63 cm serta kelangsungan hidup 100%.
Sedangkan pada sistem konvesional pertambahan bobot 0,05 gr dan pertambahan panjang 0, 58 cm serta kelangsungan hidup 60%.
Nilai kualitas air masih berada pada kadar optimum dengan suhu berkisar antara 26-27 0C, pH berkisar antara 7,52-7,57 DO berkisar antara 6,04-6,16 ppm dan amoniak berkisar antara 0,121-0,262 ppm , nitrit 0,104-0,158 ppm.
Kata kunci: kuda laut; system resirkulasi; system konvensional; kelangsungan hidupAbstractThe purpose of this study was to determine the effect of using conventional and recirculation systems on growth and survival rate of seahorse fingerling (Hippocampus comes).
The benefits of this research are to find out the differences in recirculation systems and conventional systems for the growth of seahorse seeds (Hippocampus comes).
The method used in this study is the experimental method using two different types of treatment with two treatments three replications.
The procedures used are as follows: Treatment A = Seahorse seeds are maintained in the recirculation system Treatment B = Seahorse seeds are maintained in conventional systems.
The results showed that the maintenance of seahorses by using conventional methods and recirculation systems had weight gain and normal or appropriate increase in length and survival.
In the growth of the recirculation system weights 0.
07 gr and 0.
63 cm long and 100% survival.
Whereas in conventional systems the weight gain is 0.
05 g and the increase in length is 0, 58 cm and survival is 60%.
The value of water quality is still at optimum levels with temperatures ranging from 26-27 0C, pH ranges from 7.
52-7.
57 DO ranging from 6.
04 to 6.
16 ppm and ammonia ranges from 0.
121-0.
262 ppm, nitrite 0.
104- 0.
158 ppm.
Keywords: seahorses; recirculation system; conventional system; survival rate.
Related Results
Analisa Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Kuda-Kuda Baja Ringan Dengan Kuda-Kuda Kayu Pembangunan Puskesmas Pintu Padang
Analisa Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Kuda-Kuda Baja Ringan Dengan Kuda-Kuda Kayu Pembangunan Puskesmas Pintu Padang
: Material kuda-kuda yang paling sering dijumpai di kalangan masyarakat adalah kayu. Seiring dengan berkembangnya teknologi di bidang teknik sipil dan pesatnya pertumbuhan hunian y...
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
This study examines the role of corporate governance in moderating the influence of green accounting disclosure, corporate social responsibility (CSR), and firm size on the financi...
Pengaruh Probiotik Em4 Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Pengaruh Probiotik Em4 Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Probiotik Effective Microorganisme 4 (EM4) mengandung 90% bakteri Lactobacillus casei dan Streptomyces casei yang mampu meningkatkan daya serap nutrisi dalam pakan, sehingga dapat ...
Isolasi Dan Identifikasi Patogen Yang Menyerang Benih Sengon, Gmelina, Mahoni Dan Tisuk
Isolasi Dan Identifikasi Patogen Yang Menyerang Benih Sengon, Gmelina, Mahoni Dan Tisuk
Benih mempunyai peran yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Benih dapat dikatakan sehat apabila benih tersebut bebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Adanya patogen ...
Analisis Titik Kritis Penjaminan Kualitas Benih Kelapa Sawit di Indonesia
Analisis Titik Kritis Penjaminan Kualitas Benih Kelapa Sawit di Indonesia
Benih kelapa sawit merupakan elemen yang sangat penting dalam menentukan hasil produksi tanaman kelapa sawit. Penggunaan benih sawit berkualitas (unggul) akan memberikan produktifi...
EVALUASI MUTU BENIH BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) YANG DIPASARKAN MELALUI E-COMMERCE
EVALUASI MUTU BENIH BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) YANG DIPASARKAN MELALUI E-COMMERCE
Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas pangan utama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mutu benih beberapa varietas padi lokal yang diperoleh dari e-commerce...
Sengketa Wilayah Maritim di Laut Tiongkok Selatan
Sengketa Wilayah Maritim di Laut Tiongkok Selatan
Sengketa Laut Tiongkok Selatan merupakan sengketa terpanas di abad ke-21, dimana Tiongkok, Amerika Serikat dan sebagian besar anggota ASEAN terlibat secara tak langsung. Adapun 3 (...
Pengenalan Teknik Pembuatan Benih Jagung Komposit Sinta Unram Di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara
Pengenalan Teknik Pembuatan Benih Jagung Komposit Sinta Unram Di Desa Gumantar Kabupaten Lombok Utara
Kelompok tani Lembah Telaga Desa Gumantar adalah sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan yang dihadapi, meliputi tidak tersedianya benih komposit berkualitas di t...


