Javascript must be enabled to continue!
PEMANFAATAN SUMBER PEMBELAJARAN DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI GURU DAN PEMBELAJARAN DI SD TANGERANG SELATAN TAHUN 2022
View through CrossRef
Kondisi pandemi Covid-19 dan pasca-pandemi menuntut sekolah, para guru, siswa dan orang tua siswa memiliki kemampuan literasi digital agar keterampilan abad 21 dapat dikembangkan melalui pembelajaran. Pada saat ini, di internet, sudah cukup banyak bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Dalam penggunaannya guru perlu memahami lisensi Copyright, Copyleft, atau Creative Commons yang melekat pada bahan pembelajaran tersebut. Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi guru dan siswa, termasuk pada level seolah dasar, dalam memanfaatkan teknologi, materi, dan media pembelajaran digital. Kegiata PkM dilakukan untuk adalah meningkatkan kompetensi literasi digital para guru, (b) kemampuan pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan (c) kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan Tim PkM melakukan analisis kebutuhan dan situasi mitra, menyusun/merevisi mater, mengidentifikasi kebutuhan alat baik perangkat keras maupu perangkat lunak, berkoordinasi untuk penjadwalan dengan berbagai pihak terkait untuk pelaksanaan kegiatan. Metode pelaksanaan PkM berupa pelatihan, diskusi, dan penugasan yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2022. Pelaksanaan kegiatan menggunakan modus luring dan daring. Kegiatan luring dilaksanakan di SMPN 11 Tangerang Selatan. Kegiatan daring dilakukan dari Kantor Pusat Universitas Terbuka, di Gedung Pascasarjana. Peserta berjumlah 18 orang dari SD yang ada di lingkungan kota Tangerang Selatan Materi yang diberikan terdiri atas Pengenalan Sumber Belajar Digital (luring, 24 Juni 2022), Etika Pemanfaatan Sumber Belajar Digital (daring, 1 Juli 2022), Materi: Sumber Belajar Digital untuk Pembelajaran dan Sumber Belajar Digital dalam Rencana Pembelajaran (daring, 8 Juli 2022), Materi: Diskusi dan Penyelesaian Tugas (daring, 5 Agustustus dan luring 19 Agustus 2022). Narasumber dan Fasilitator adalah Dosen Program Magister dan Dosen Prodi lainnya di FKIP. Dampak yang diharapkan adalah adanya peningkatan meningkatkan pemahaman terhadap literasi digital, tentang pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran. Tingkat kehadiran peserta pada pertemuan 1-3 adalah 70 persen, sedangkan pada pertemuan 4-5 sekitar 30%. Peserta yang menyelesaikan tugas individu berupa menentukan jenis lisensi bahan pembelajaran dari sumber belajar digital; adalah 50%, pesereta yang menyelesaikan tugas kelompok berupa mencari bahan pembelajaran dari sumber digital adalah 20%, dan peserta yang membuat RPP dengan mengintegrasikan bahan pembelajaran dari sumber belajar digital sebanyak 40%. Instrumen persepsi pemahaman digital dibagikan kepada peserta (14 orang peserta mengisi). Instrumen tersebut memiliki lima dimensi yaitu (1) Literasi Informasi (6 butir instrumen), (2) Literasi internet (6 butir instrumen), (3) Mengenal Sumber Belajar (5 butir instrumen), (4) Membuat Konten Digital (6 butir instrumen), dan (5) Integritas Digital (7 butir instrumen). Hasil analisis persepsi peserta terhadap pemahaman digital tersebut menunjukkan bahwa peserta memiliki persepsi atau merasa : (1) mengalami kesulitan memperoleh konten pembelajaran yang berbahasa Indonesia, (2) belum dapat mengedit konten yang dibuat orang lain (walaupun hanya basic editing), (3) belum dapat menyajikan materi dalam berbagai cara (seperti ppt, website, blog), dan (4) belum memahami aturan Creative Common dalam penggunaan informasi digital.
Universitas Terbuka
Title: PEMANFAATAN SUMBER PEMBELAJARAN DIGITAL UNTUK PENGEMBANGAN DIRI GURU DAN PEMBELAJARAN DI SD TANGERANG SELATAN TAHUN 2022
Description:
Kondisi pandemi Covid-19 dan pasca-pandemi menuntut sekolah, para guru, siswa dan orang tua siswa memiliki kemampuan literasi digital agar keterampilan abad 21 dapat dikembangkan melalui pembelajaran.
Pada saat ini, di internet, sudah cukup banyak bahan-bahan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru.
Dalam penggunaannya guru perlu memahami lisensi Copyright, Copyleft, atau Creative Commons yang melekat pada bahan pembelajaran tersebut.
Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi guru dan siswa, termasuk pada level seolah dasar, dalam memanfaatkan teknologi, materi, dan media pembelajaran digital.
Kegiata PkM dilakukan untuk adalah meningkatkan kompetensi literasi digital para guru, (b) kemampuan pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan (c) kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran.
Langkah-langkah yang dilakukan Tim PkM melakukan analisis kebutuhan dan situasi mitra, menyusun/merevisi mater, mengidentifikasi kebutuhan alat baik perangkat keras maupu perangkat lunak, berkoordinasi untuk penjadwalan dengan berbagai pihak terkait untuk pelaksanaan kegiatan.
Metode pelaksanaan PkM berupa pelatihan, diskusi, dan penugasan yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan dari bulan Juni sampai dengan Agustus 2022.
Pelaksanaan kegiatan menggunakan modus luring dan daring.
Kegiatan luring dilaksanakan di SMPN 11 Tangerang Selatan.
Kegiatan daring dilakukan dari Kantor Pusat Universitas Terbuka, di Gedung Pascasarjana.
Peserta berjumlah 18 orang dari SD yang ada di lingkungan kota Tangerang Selatan Materi yang diberikan terdiri atas Pengenalan Sumber Belajar Digital (luring, 24 Juni 2022), Etika Pemanfaatan Sumber Belajar Digital (daring, 1 Juli 2022), Materi: Sumber Belajar Digital untuk Pembelajaran dan Sumber Belajar Digital dalam Rencana Pembelajaran (daring, 8 Juli 2022), Materi: Diskusi dan Penyelesaian Tugas (daring, 5 Agustustus dan luring 19 Agustus 2022).
Narasumber dan Fasilitator adalah Dosen Program Magister dan Dosen Prodi lainnya di FKIP.
Dampak yang diharapkan adalah adanya peningkatan meningkatkan pemahaman terhadap literasi digital, tentang pemanfaatan sumber pembelajaran digital oleh para guru, dan kemampuan guru dalam perancangan pembelajaran.
Tingkat kehadiran peserta pada pertemuan 1-3 adalah 70 persen, sedangkan pada pertemuan 4-5 sekitar 30%.
Peserta yang menyelesaikan tugas individu berupa menentukan jenis lisensi bahan pembelajaran dari sumber belajar digital; adalah 50%, pesereta yang menyelesaikan tugas kelompok berupa mencari bahan pembelajaran dari sumber digital adalah 20%, dan peserta yang membuat RPP dengan mengintegrasikan bahan pembelajaran dari sumber belajar digital sebanyak 40%.
Instrumen persepsi pemahaman digital dibagikan kepada peserta (14 orang peserta mengisi).
Instrumen tersebut memiliki lima dimensi yaitu (1) Literasi Informasi (6 butir instrumen), (2) Literasi internet (6 butir instrumen), (3) Mengenal Sumber Belajar (5 butir instrumen), (4) Membuat Konten Digital (6 butir instrumen), dan (5) Integritas Digital (7 butir instrumen).
Hasil analisis persepsi peserta terhadap pemahaman digital tersebut menunjukkan bahwa peserta memiliki persepsi atau merasa : (1) mengalami kesulitan memperoleh konten pembelajaran yang berbahasa Indonesia, (2) belum dapat mengedit konten yang dibuat orang lain (walaupun hanya basic editing), (3) belum dapat menyajikan materi dalam berbagai cara (seperti ppt, website, blog), dan (4) belum memahami aturan Creative Common dalam penggunaan informasi digital.
Related Results
ANALISIS KEBUTUHAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMA NEGERI KOTA LUBUKLINGGAU
ANALISIS KEBUTUHAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SMA NEGERI KOTA LUBUKLINGGAU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru Penjasorkes SMA Negeri Kota Lubuklinggau pada Tahun 2014-2018. Jenis penelitian yang digunakan yaitu survey. Populasi penel...
ARTIKEL KOMPETENSI GURU DALAM PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN E-LEARNING DI TENGAH PANDEMI COVID-19
ARTIKEL KOMPETENSI GURU DALAM PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN E-LEARNING DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus. Tugas guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai hidup. Mengajar bera...
PERANAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
PERANAN KEPALA MADRASAH TERHADAP KINERJA GURU
Kepala Madrasah adalah sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana ter...
TIPS DAN TEKNIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIRI MENJADI GURU VIRTUAL DI ERA DIGITAL
TIPS DAN TEKNIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIRI MENJADI GURU VIRTUAL DI ERA DIGITAL
Makalah ini merupakan elaborasi dan penerapan penelitian dan publikasi “Guru Virtual Indonesia di Era Digital: Pengemas Masa Depan Generasi Emas” hasil proyek 2021. Tujuannya adala...
Sosialisasi Pembelajaran Daring Pada Kegiatan Belajar Mengajar
Sosialisasi Pembelajaran Daring Pada Kegiatan Belajar Mengajar
Sosialisasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses kegiatan pembelajaran daring yang berlangsung di lapangan serta upaya yang dapat dilakukan agar proses pembelajaran daring ...
Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Anak Yatim dan Dhuafa di Yayasan Sahabat Yatim Bintaro-Tangerang Selatan (156-164)
Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Motivasi Belajar Anak Yatim dan Dhuafa di Yayasan Sahabat Yatim Bintaro-Tangerang Selatan (156-164)
Kesuksesan seseorang akan mudah tercapai jika memiliki kepercayaan diri dan motivasi yang kuat. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap kemampuan pa...
Pengembangan Profesi dan Karir Guru
Pengembangan Profesi dan Karir Guru
Guru adalah sebuah profesi yang harus terus dikembangkan. Pengembangan profesi guru merupakan suatu usaha dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, seorang...
Konsep Dan Peran Kompetensi Kepribadian Guru Menurut Kitab Adab Al-Alim Wa Al-Muta�allim Karya Syaikh Hasyim Asy'ari
Konsep Dan Peran Kompetensi Kepribadian Guru Menurut Kitab Adab Al-Alim Wa Al-Muta�allim Karya Syaikh Hasyim Asy'ari
Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Konsep kompetensi kepribadian guru menurut kitab Adab Al-Alim Wa Al-Muta�allim karya Syaikh Hasyim Asy'ari. (2) Peran guru menurut kit...


