Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

KRISIS EKONOMI NASIONAL PADA MASA-MASA AKHIR HINDIA BELANDA 1930-1942

View through CrossRef
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional; Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Marc Bloch. Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda dapat dilihat pada saat krisis ekonomi dunia (Malaise). Harga barang ekspor menurun tajam; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional terletak pada kebijakan dan sikap Gubernur Jenderal de Jonge merupakan orang yang sangat konservatif. Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda 1930- 1942 adalah terjadi krisis ekonomi, para tokoh pergerakan nasional Indonesia, salah satunya yakni Soetadrjo, hingga kemudian GAPI (Gabungan Politik Indonesia)  mengusung “Indonesia berparlemen” dan di setujuai oleh Belanda karena GAPI mengajak rakyat Indonesia dan Negeri Belanda untuk bekerjasama menghadapi fasisme. Suasana politik dunia pada masa itu semakin tegang. Dampak lain dari depresi ekonomi tersebut adalah terjadinya pertentangan kepentingan menyebabkan kondisi hidup rakyat terbelakang.
Title: KRISIS EKONOMI NASIONAL PADA MASA-MASA AKHIR HINDIA BELANDA 1930-1942
Description:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional; Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Marc Bloch.
Hasil penelitian diperoleh faktor-faktor yang mendasari terjadinya depresi ekonomi pada masa-masa terakhir Hindia Belanda dapat dilihat pada saat krisis ekonomi dunia (Malaise).
Harga barang ekspor menurun tajam; Hubungan antara depresi ekonomi dengan semangat pergerakan Nasional terletak pada kebijakan dan sikap Gubernur Jenderal de Jonge merupakan orang yang sangat konservatif.
Dampak depresi ekonomi terhadap masyarakat Hindia Belanda 1930- 1942 adalah terjadi krisis ekonomi, para tokoh pergerakan nasional Indonesia, salah satunya yakni Soetadrjo, hingga kemudian GAPI (Gabungan Politik Indonesia)  mengusung “Indonesia berparlemen” dan di setujuai oleh Belanda karena GAPI mengajak rakyat Indonesia dan Negeri Belanda untuk bekerjasama menghadapi fasisme.
Suasana politik dunia pada masa itu semakin tegang.
Dampak lain dari depresi ekonomi tersebut adalah terjadinya pertentangan kepentingan menyebabkan kondisi hidup rakyat terbelakang.

Related Results

Runtuhnya Kejayaan Kopi Priangan Tahun 1870-1900
Runtuhnya Kejayaan Kopi Priangan Tahun 1870-1900
Tahun 1870-1900 adalah tahun dimana pemerintah Belanda memberikan peluang kepada pengusaha swasta untuk menanamkan modalnya di Hindia-Belanda, khususnya pada bidang perkebunan. Tan...
Krisis Asia, Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan (Tinjauan Analisis Kapitalisme Korea Selatan)
Krisis Asia, Kapitalisme dan Negara Kesejahteraan (Tinjauan Analisis Kapitalisme Korea Selatan)
Krisis keuangan Asia dimulai pada tahun 1997 dengan ditandai jatuhnya nilai mata uang Thailand (Bath), pada awalnya krisis mata uang kemudian diikuti dengan krisis keuangan pada le...
PELABUHAN CILACAP PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1930-1942
PELABUHAN CILACAP PADA MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1930-1942
Penelitian ini mengkaji peran Pelabuhan Cilacap sebagai medium ekspor komoditas pertanian dan perdagangan dalam konteks politik kolonial Hindia Belanda di wilayah Banyumas. Melalui...
Peran Media Sosial Terhadap Manajemen Krisis Public Relations “PT Indonesia Bakery Family” Pada Roti Aoka
Peran Media Sosial Terhadap Manajemen Krisis Public Relations “PT Indonesia Bakery Family” Pada Roti Aoka
Media menjadi tantangan sekaligus alat penting dalam branding dan manajemen informasi untuk perusahaan, instansi, dan individu. Bagi public relations, media sosial dapat menjadi ti...
Kondisi Sosial Ekonomi Masa Pembangunan Kereta Api Hindia Belanda Di Semarang Abad XIX
Kondisi Sosial Ekonomi Masa Pembangunan Kereta Api Hindia Belanda Di Semarang Abad XIX
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan menggambarkan awal mula adanya kereta api di Semarang abad ke-19, menjelaskan bagaimana adanya perusahaan yang menaungi pembangunan ker...
GARUT ERA KEPEMIMPINAN BUPATI R.A.A. SOERIA KERTALEGAWA (1915-1929)
GARUT ERA KEPEMIMPINAN BUPATI R.A.A. SOERIA KERTALEGAWA (1915-1929)
Garut merupkan nama pengganti dari Kabupaten Limbangan, dan berdiri pada masa pemerintahan Hindia Belanda atas usul bupati Aria Wira Tanu Datar VIII. R.A.A. Soeria Kertalegawa meru...
ANALISIS SPILLOVER TERHADAP PASAR EKUITAS NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU PERIODE 2003-2011
ANALISIS SPILLOVER TERHADAP PASAR EKUITAS NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU PERIODE 2003-2011
Abstract This study analyzes spillover effect which occurred in emerging and advanced economies, resulting from the US financial crisis and Greece sovereign debt crisis, coverin...
K Kualias Mochi dengan Penambahan Puree Buah Terung Belanda
K Kualias Mochi dengan Penambahan Puree Buah Terung Belanda
Mochi merupakan makanan kecil terbuat dari bahan dasar tepung beras ketan yang dicampurkan dengan air dan dimasak dengan cara di kukus. Mochi Buah terung belanda merupakan salah sa...

Back to Top