Javascript must be enabled to continue!
KAJIAN ETNOSAINS TRADISI DOLE-DOLE MASYARAKAT BUTON SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL
View through CrossRef
The dole-dole tradition is a form of local wisdom of the Buton people that has been passed down from generation to generation and is full of cultural, spiritual and health values. The procession focuses on the ritual of child recovery and protection, with a series of stages such as massaging using coconut oil, rolling on banana leaves, and bathing with a mixture of sea water, fresh water, and medicinal plants. This study aims to assess the potential of dole-dole as a local wisdom-based learning resource in learning Natural Sciences (IPA) at the Junior High School (SMP) level. The type of research used is descriptive qualitative through literature review, participatory observation, and interviews with traditional leaders (bhisa) and local culturists. The results showed that elements in the dole-dole tradition reflect various science concepts, such as the human organ system, heat and heat transfer, force and motion, substances and their properties, mixtures and solutions, and biodiversity. Thus, the dole-dole tradition has the potential to be an alternative contextual learning resource that can integrate science and local culture. This integration not only improves students' understanding of science concepts in a more meaningful way, but also fosters a sense of love for local culture and the surrounding environment.
ABSTRAKTradisi dole-dole merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Buton yang diwariskan secara turun-temurun dan sarat dengan nilai-nilai budaya, spiritual, dan kesehatan. Prosesi ini berfokus pada ritual pemulihan dan perlindungan anak, dengan serangkaian tahapan seperti pemijatan menggunakan minyak kelapa, penggulingan di atas daun pisang, serta mandi dengan campuran air laut, air tawar, dan tumbuhan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dole-dole sebagai sumber belajar berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian literatur, observasi partisipatif, dan wawancara dengan tokoh adat (bhisa) serta budayawan lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa unsur-unsur dalam tradisi dole-dole mencerminkan berbagai konsep IPA, seperti sistem organ tubuh manusia, kalor dan perpindahan panas, gaya dan gerak, zat dan sifatnya, campuran dan larutan, serta keanekaragaman hayati. Dengan demikian, tradisi dole-dole sangat berpotensi menjadi alternatif sumber belajar kontekstual yang dapat mengintegrasikan sains dan budaya lokal. Integrasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep IPA secara lebih bermakna, melainkan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
Title: KAJIAN ETNOSAINS TRADISI DOLE-DOLE MASYARAKAT BUTON SEBAGAI SUMBER BELAJAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Description:
The dole-dole tradition is a form of local wisdom of the Buton people that has been passed down from generation to generation and is full of cultural, spiritual and health values.
The procession focuses on the ritual of child recovery and protection, with a series of stages such as massaging using coconut oil, rolling on banana leaves, and bathing with a mixture of sea water, fresh water, and medicinal plants.
This study aims to assess the potential of dole-dole as a local wisdom-based learning resource in learning Natural Sciences (IPA) at the Junior High School (SMP) level.
The type of research used is descriptive qualitative through literature review, participatory observation, and interviews with traditional leaders (bhisa) and local culturists.
The results showed that elements in the dole-dole tradition reflect various science concepts, such as the human organ system, heat and heat transfer, force and motion, substances and their properties, mixtures and solutions, and biodiversity.
Thus, the dole-dole tradition has the potential to be an alternative contextual learning resource that can integrate science and local culture.
This integration not only improves students' understanding of science concepts in a more meaningful way, but also fosters a sense of love for local culture and the surrounding environment.
ABSTRAKTradisi dole-dole merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Buton yang diwariskan secara turun-temurun dan sarat dengan nilai-nilai budaya, spiritual, dan kesehatan.
Prosesi ini berfokus pada ritual pemulihan dan perlindungan anak, dengan serangkaian tahapan seperti pemijatan menggunakan minyak kelapa, penggulingan di atas daun pisang, serta mandi dengan campuran air laut, air tawar, dan tumbuhan obat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dole-dole sebagai sumber belajar berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui kajian literatur, observasi partisipatif, dan wawancara dengan tokoh adat (bhisa) serta budayawan lokal.
Hasil kajian menunjukkan bahwa unsur-unsur dalam tradisi dole-dole mencerminkan berbagai konsep IPA, seperti sistem organ tubuh manusia, kalor dan perpindahan panas, gaya dan gerak, zat dan sifatnya, campuran dan larutan, serta keanekaragaman hayati.
Dengan demikian, tradisi dole-dole sangat berpotensi menjadi alternatif sumber belajar kontekstual yang dapat mengintegrasikan sains dan budaya lokal.
Integrasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep IPA secara lebih bermakna, melainkan juga menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
Related Results
Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Buton Selatan
Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Buton Selatan
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi praktik pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang telah dikembangkan dan diterapkan oleh masyarakat Buton Selatan. Fokus penelitian ini...
K Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nganggung di Desa Sekar Biru
K Kearifan Lokal Dalam Tradisi Nganggung di Desa Sekar Biru
Kearifan Lokal merupakan nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan budaya tradisi pada kelompok masyarakat dari generasi ke generasi yang diwariskan secara turun temurun. Oleh kar...
Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global
Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global
Kearifan lokal, demikian juga tradisi, adalah produk hasil budaya. Oleh sebab itu, sebagaimana halnya budaya, kearifan lokal dapat dibagi menjadi dua: pertama, kearifan lokal yang ...
Bayaran Tambahan Dalam Kontrak Francais Dobi Layan Diri Dari Perspektif Hukum Syarak
Bayaran Tambahan Dalam Kontrak Francais Dobi Layan Diri Dari Perspektif Hukum Syarak
Setiap masyarakat punyai adat dan tradisi. Adat dan tradisi dibentuk oleh golongan cerdik pandai dalam masyarakat. Adat dan tradisi pada dasarnya ialah sesuatu kebiasaan yang dipra...
DCF (Dieng Culture Festival), Wujud Harmonisasi Antara Kearifan Lokal, Agama dan Sosial Ekonomi di Masyarakat Dataran Tinggi Dieng
DCF (Dieng Culture Festival), Wujud Harmonisasi Antara Kearifan Lokal, Agama dan Sosial Ekonomi di Masyarakat Dataran Tinggi Dieng
<p>Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui peran nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam <em>Dieng Cultural Festival</em> (DCF) sebagai wujud harmonisasi antara...
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN MELALUI TRADISI REWA`NG PLEA “(Studi Kasus Desa di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur)”
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN MELALUI TRADISI REWA`NG PLEA “(Studi Kasus Desa di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur)”
Penelitian ini berjudul "Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dalam Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Tradisi Rewa`Ng Plea “(Studi Kasus Desa Di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten ...
IMPLEMENTASI ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DI KABUPATEN ENDE
IMPLEMENTASI ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MEWUJUDKAN MERDEKA BELAJAR DI KABUPATEN ENDE
Kurikulum merdeka belajar menawarkan kemerdekaan kepada siswa untuk belajar sesuai potensi dan karakteristik siswa. Salah satu strategi yang dapat memfasilitasinya adalah melalu...
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal dalam wacana ritual adat etnik Atoni Pah Meto di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dari perspektif etnolinguist...


