Javascript must be enabled to continue!
Kajian Perubahan Tutupan Lahan terhadap Karakteristik Hidrologis di Hutan Penelitian Gunung Dahu
View through CrossRef
ABSTRACT
The Gunung Dahu Research Forest Area was originally degraded land that was converted into forested land through a revegetation program with dipterocarp tree species in 1997. Intensive revegetation activities within the area have increased forest cover and increased water infiltration capacity. This study aims to determine the effect of changes in land cover and stand characteristics on hydrological characteristics in the Gunung Dahu Research Forest. The results showed that revegetation activities had increased forested land cover to 113.8%. This increase in forested area is supported by an increase in standing stock volume up to 276 m3/ha. This increase plays an important role, especially in increasing infiltration capacity due to the deeper tree roots. Changes in land cover were influenced by hydrological conditions with an increase in lateral flow of 127%, baseflow of 483.8%, and a decrease in surface runoff of 5.8%. Forested land cover is important so that water sources are maintained and can be sustainably utilized by the community.
Keywords: Hydrological characteristics, land cover, stands, soil water
ABSTRAK
Kawasan Hutan Penelitian Gunung Dahu awalnya merupakan lahan terdegradasi yang diubah menjadi lahan berhutan melalui program revegatasi dengan jenis pohon dipterokarpa pada tahun 1997. Kegiatan revegetasi yang intensif di dalam kawasan telah meningkatkan tutupan hutan dan meningkatkan kapasitas infiltrasi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan tutupan lahan dan karakteristik tegakan terhadap karakteristik hidrologi di Hutan Penelitian Gunung Dahu. Analisis perubahan tutupan lahan dilakukan menggunakan data citra satelit Landsat tahun 1997, 2007, dan 2020. Citra ini kemudian dianalisis menggunakan metode klasifikasi terbimbing dan penentuan karakteristik hidrologi menggunakan Soil and Water Assessment Tools. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan revegetasi telah meningkatkan tutupan lahan berhutan menjadi 113,8%. Peningkatan luas berhutan ini didukung dengan peningkatan volume standing stock sampai 276 m3/ha. Peningkatan tersebut telah meningkatkan kapasitas infiltrasi karena semakin dalamnya perakaran pohon. Perubahan tutupan lahan memengaruhi kondisi hidrologi, yaitu peningkatan aliran lateral 127%, aliran dasar 483,8%, dan penurunan limpasan permukaan 5,8%. Tutupan lahan berhutan menjadi penting agar sumber air tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lestari.
Kata kunci: Karakteristik hidrologis, tutupan lahan, tegakan, soil water
Asosiasi Peneliti dan Teknisi Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia
Title: Kajian Perubahan Tutupan Lahan terhadap Karakteristik Hidrologis di Hutan Penelitian Gunung Dahu
Description:
ABSTRACT
The Gunung Dahu Research Forest Area was originally degraded land that was converted into forested land through a revegetation program with dipterocarp tree species in 1997.
Intensive revegetation activities within the area have increased forest cover and increased water infiltration capacity.
This study aims to determine the effect of changes in land cover and stand characteristics on hydrological characteristics in the Gunung Dahu Research Forest.
The results showed that revegetation activities had increased forested land cover to 113.
8%.
This increase in forested area is supported by an increase in standing stock volume up to 276 m3/ha.
This increase plays an important role, especially in increasing infiltration capacity due to the deeper tree roots.
Changes in land cover were influenced by hydrological conditions with an increase in lateral flow of 127%, baseflow of 483.
8%, and a decrease in surface runoff of 5.
8%.
Forested land cover is important so that water sources are maintained and can be sustainably utilized by the community.
Keywords: Hydrological characteristics, land cover, stands, soil water
ABSTRAK
Kawasan Hutan Penelitian Gunung Dahu awalnya merupakan lahan terdegradasi yang diubah menjadi lahan berhutan melalui program revegatasi dengan jenis pohon dipterokarpa pada tahun 1997.
Kegiatan revegetasi yang intensif di dalam kawasan telah meningkatkan tutupan hutan dan meningkatkan kapasitas infiltrasi air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan tutupan lahan dan karakteristik tegakan terhadap karakteristik hidrologi di Hutan Penelitian Gunung Dahu.
Analisis perubahan tutupan lahan dilakukan menggunakan data citra satelit Landsat tahun 1997, 2007, dan 2020.
Citra ini kemudian dianalisis menggunakan metode klasifikasi terbimbing dan penentuan karakteristik hidrologi menggunakan Soil and Water Assessment Tools.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan revegetasi telah meningkatkan tutupan lahan berhutan menjadi 113,8%.
Peningkatan luas berhutan ini didukung dengan peningkatan volume standing stock sampai 276 m3/ha.
Peningkatan tersebut telah meningkatkan kapasitas infiltrasi karena semakin dalamnya perakaran pohon.
Perubahan tutupan lahan memengaruhi kondisi hidrologi, yaitu peningkatan aliran lateral 127%, aliran dasar 483,8%, dan penurunan limpasan permukaan 5,8%.
Tutupan lahan berhutan menjadi penting agar sumber air tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara lestari.
Kata kunci: Karakteristik hidrologis, tutupan lahan, tegakan, soil water.
Related Results
MAJA LABO DAHU SLOGAN IN CHARACTER EDUCATION
MAJA LABO DAHU SLOGAN IN CHARACTER EDUCATION
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengungkapkan: (1) nilai-nilai semboyan maja labo dahu dalam pendidikan karakter; (2) implementasi semboyan maja labo dahu dalam pendidik...
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER “MAJA LABO DAHU” DALAM PEDAGOGI
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER “MAJA LABO DAHU” DALAM PEDAGOGI
Era globalisasi telah mengubah tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat lokal. Semula kehidupan masyarakat terikat kuat pada nilai-nilai dan kearifan loka...
Model Penanaman Berbasis Kekritisan Lahan Di DAS Telake Kalimantan Timur
Model Penanaman Berbasis Kekritisan Lahan Di DAS Telake Kalimantan Timur
Daerah Aliran Sungai (DAS) Telake seluas sekitar 358.405,70 ha berada di wilayah Kalimantan Timur. Selain itu, juga terdapat aktivitas pemanfaatan sumber daya alam. Dalam penelitia...
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN POTENSI PERLUASAN LAHAN UNTUK SAWAH DI KABUPATEN CIANJUR
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN POTENSI PERLUASAN LAHAN UNTUK SAWAH DI KABUPATEN CIANJUR
<p>Pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, dan pesatnya pembangunan menjadikan permasalahan penggunaan lahan semakin kompleks. Lahan berperan sebagai penyedia pangan, n...
RANCANGAN PENATAAN BLOK HUTAN LINDUNG LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU
RANCANGAN PENATAAN BLOK HUTAN LINDUNG LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU
Peningkatan jumlah penduduk di suatu wilayah mengakibatkan peningkatan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Menyadari bahwa jumlah lahan yang tersedia relatif tetap dan tidak seban...
Analisis Spasial Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan
Analisis Spasial Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Laeya Kabupaten Konawe Selatan
Population pressure on agricultural land is one of the important parameters to determine the level of environmental quality in watersheds (DAS). High population pressure on agricul...
Keragaman Spesies Pohon sebagai Karakteristik Lansekap Hutan Lindung Bukit Rigis (Studi Kasus: Areal Kelola Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Bina Wana)
Keragaman Spesies Pohon sebagai Karakteristik Lansekap Hutan Lindung Bukit Rigis (Studi Kasus: Areal Kelola Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Bina Wana)
Lanskap dikenal dengan karakteristik bentang alam yang didominasi oleh hutan yang wilayahnya meliputi dari daerah hulu hingga ke bagian hilir dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS)....


