Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN KETAHANAN PANGAN

View through CrossRef
Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya petani lahan kering di Kabupaten Belu dalam mempertahankan volume produksi pertanian melalui pelatihan dan pemberdayaan agar lebih tahan terhadap curah hujan yang tidak menentu. KPSE-KA NTT bekerjasama dengan CRS dan YMTM berupaya memberdayakan petani agar petani terampil mengolah lahan dalam kondisi cuaca ekstrim (Tahan Stres). Upaya tersebut telah berkontribusi membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan akibat produk pertanian yang tidak menguntungkan bagi petani di daerah dengan ketersediaan air yang terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang dibentuk dalam kelompok telah meningkatkan produksi jagung dan kacang-kacangan mereka lebih dari 80%. Petani sasaran telah menggunakan praktik pertanian yang tahan stres (mampu menahan tekanan lingkungan) sehingga tanaman pertanian dapat bertahan meskipun ketersediaan air terbatas. Selain itu, keterampilan petani meningkat dan pengetahuan mereka dalam memasarkan produk pertanian menjadi lebih luas. Petani kader mampu berorganisasi, kepemimpinan dan dinamika kelompok, praktik budidaya dan pengelolaan tanaman, mampu mempraktikkan teknologi konservasi tanah dan air, mampu mengelola tanaman sayuran dan tanaman berumur panjang, mampu membuat rencana kerja untuk membuat struktur/sistem konservasi tanah dan air di kebun mereka, mampu berkoordinasi langsung dengan instansi terkait (pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, BPBD) untuk mendapatkan layanan dan input pertanian. keterampilan petani meningkat dan pengetahuan mereka dalam memasarkan produk pertanian menjadi lebih luas. Petani kader mampu berorganisasi, kepemimpinan dan dinamika kelompok, praktik budidaya dan pengelolaan tanaman, mampu mempraktikkan teknologi konservasi tanah dan air, mampu mengelola tanaman sayuran dan tanaman berumur panjang, mampu membuat rencana kerja untuk membuat struktur/sistem konservasi tanah dan air di kebun mereka, mampu berkoordinasi langsung dengan instansi terkait (pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, BPBD) untuk mendapatkan layanan dan input pertanian.
Title: UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN KETAHANAN PANGAN
Description:
Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya petani lahan kering di Kabupaten Belu dalam mempertahankan volume produksi pertanian melalui pelatihan dan pemberdayaan agar lebih tahan terhadap curah hujan yang tidak menentu.
KPSE-KA NTT bekerjasama dengan CRS dan YMTM berupaya memberdayakan petani agar petani terampil mengolah lahan dalam kondisi cuaca ekstrim (Tahan Stres).
Upaya tersebut telah berkontribusi membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan akibat produk pertanian yang tidak menguntungkan bagi petani di daerah dengan ketersediaan air yang terbatas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani yang dibentuk dalam kelompok telah meningkatkan produksi jagung dan kacang-kacangan mereka lebih dari 80%.
Petani sasaran telah menggunakan praktik pertanian yang tahan stres (mampu menahan tekanan lingkungan) sehingga tanaman pertanian dapat bertahan meskipun ketersediaan air terbatas.
Selain itu, keterampilan petani meningkat dan pengetahuan mereka dalam memasarkan produk pertanian menjadi lebih luas.
Petani kader mampu berorganisasi, kepemimpinan dan dinamika kelompok, praktik budidaya dan pengelolaan tanaman, mampu mempraktikkan teknologi konservasi tanah dan air, mampu mengelola tanaman sayuran dan tanaman berumur panjang, mampu membuat rencana kerja untuk membuat struktur/sistem konservasi tanah dan air di kebun mereka, mampu berkoordinasi langsung dengan instansi terkait (pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, BPBD) untuk mendapatkan layanan dan input pertanian.
keterampilan petani meningkat dan pengetahuan mereka dalam memasarkan produk pertanian menjadi lebih luas.
Petani kader mampu berorganisasi, kepemimpinan dan dinamika kelompok, praktik budidaya dan pengelolaan tanaman, mampu mempraktikkan teknologi konservasi tanah dan air, mampu mengelola tanaman sayuran dan tanaman berumur panjang, mampu membuat rencana kerja untuk membuat struktur/sistem konservasi tanah dan air di kebun mereka, mampu berkoordinasi langsung dengan instansi terkait (pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, BPBD) untuk mendapatkan layanan dan input pertanian.

Related Results

UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN KETAHANAN PANGAN
UPAYA PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN KERING UNTUK MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN KETAHANAN PANGAN
Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya petani lahan kering di Kabupaten Belu dalam mempertahankan volume produksi pertanian melal...
Alih Fungsi Lahan Pertanian Ditinjau Dari Penyelenggaraan Pangan (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan)
Alih Fungsi Lahan Pertanian Ditinjau Dari Penyelenggaraan Pangan (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan)
Pengalihan fungsi lahan dari fungsi pertanian ke fungsi bangunan menjadi penyebab utama berkurangnya lahan pertanian yang selanjutnya berdampak pada berkurangnya produksi produk pe...
KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA SISTEM PERTANIAN LAHAN KERING DALAM KEBUDAYAAN MANGGARAI
KARAKTERISTIK DAN DINAMIKA SISTEM PERTANIAN LAHAN KERING DALAM KEBUDAYAAN MANGGARAI
Penelitian ini mengkaji karakteristik dan dinamika sistem pertanian lahan kering dalam kebudayaan Manggarai, lambang identitas masyarakat Manggarai sebagai anggota kelompok etnik M...
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN POTENSI PERLUASAN LAHAN UNTUK SAWAH DI KABUPATEN CIANJUR
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN POTENSI PERLUASAN LAHAN UNTUK SAWAH DI KABUPATEN CIANJUR
<p>Pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, dan pesatnya pembangunan menjadikan permasalahan penggunaan lahan semakin kompleks. Lahan berperan sebagai penyedia pangan, n...
KEBIJAKAN SISTEM KETAHANAN PANGAN DAERAH
KEBIJAKAN SISTEM KETAHANAN PANGAN DAERAH
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan. Kedaulatan pangan diartikan sebagai hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas p...
Peran Teknologi Pertanian Cerdas (Smart Farming) untuk Generasi Pertanian Indonesia
Peran Teknologi Pertanian Cerdas (Smart Farming) untuk Generasi Pertanian Indonesia
Smart Farming atau pertanian digital adalah solusi pintar di sektor pertanian yang memanfaatkan sistem jaringan berbasis Internet of Things (IoT) untuk melakukan pemantauan dan pen...
KAJIAN KETAHANAN PANGAN DI DAERAH KABUPATEN KERINCI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
KAJIAN KETAHANAN PANGAN DI DAERAH KABUPATEN KERINCI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Berdasarkan data indeks ketahanan pangan tahun 2019, Kabupaten Kerinci memiliki indeks ketahanan yang baik, akan tetapi persebaran tingkat  ketahanan pangan untuk setiap kecamatann...

Back to Top