Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Kualitas Fisik Wafer dengan Penambahan Berbagai level Tepung Tapioka serta Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L) yang Diolah dengan Teknik Berbeda

View through CrossRef
Penambahan level tepung tapioka dan tepung daun pepaya (Carica papaya. L) yang diolah mengunakan teknik yang berbeda dalam pembuatan wafer ransum komplit diharapkan mampu memperbaiki kualitas fisik wafer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik wafer  dengan penambahan berbagai level tapioka serta tepung daun pepaya (Carica papaya. L) yang diolah dengan  teknik  berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (2×3) dengan 5 ulangan. Faktor A terdiri dari teknik pengolahan daun pepaya yakni, A0 = Silase daun pepaya; A1 = Amoniasi daun pepaya. Faktor B terdiri dari B0 = penambahan 0% tepung tapioka; B1= penambahan 5% tepung tapioka; dan B2 = penambahan 10% tepung tapioka. Peubah yang diukur adalah warna, aroma, tekstur, daya serap air dan kerapatan. Hasil penelitian ini memperlihatkan tidak terdapat interaksi (P>0.05) antara teknik pengolahan daun papaya dengan level tepung tapioka yang berbeda terhadap warna, tekstur, aroma, daya serap air dan  kerapatan. Daun pepaya yang diolah dengan teknik yang berbeda memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna, tekstur, dan aroma. Penggunaan level tepung tapioka yang berbeda pada pembuatan ransum komplit memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna. Penggunaan amoniasi daun pepaya dalam ransum komplit dengan level tepung tapioka 5% memberikan hasil terbaik dinilai dari warna yaitu coklat tua dan memberikan skor warna 3,03  
Title: Kualitas Fisik Wafer dengan Penambahan Berbagai level Tepung Tapioka serta Tepung Daun Pepaya (Carica papaya L) yang Diolah dengan Teknik Berbeda
Description:
Penambahan level tepung tapioka dan tepung daun pepaya (Carica papaya.
L) yang diolah mengunakan teknik yang berbeda dalam pembuatan wafer ransum komplit diharapkan mampu memperbaiki kualitas fisik wafer.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas fisik wafer  dengan penambahan berbagai level tapioka serta tepung daun pepaya (Carica papaya.
L) yang diolah dengan  teknik  berbeda.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (2×3) dengan 5 ulangan.
Faktor A terdiri dari teknik pengolahan daun pepaya yakni, A0 = Silase daun pepaya; A1 = Amoniasi daun pepaya.
Faktor B terdiri dari B0 = penambahan 0% tepung tapioka; B1= penambahan 5% tepung tapioka; dan B2 = penambahan 10% tepung tapioka.
Peubah yang diukur adalah warna, aroma, tekstur, daya serap air dan kerapatan.
Hasil penelitian ini memperlihatkan tidak terdapat interaksi (P>0.
05) antara teknik pengolahan daun papaya dengan level tepung tapioka yang berbeda terhadap warna, tekstur, aroma, daya serap air dan  kerapatan.
Daun pepaya yang diolah dengan teknik yang berbeda memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna, tekstur, dan aroma.
Penggunaan level tepung tapioka yang berbeda pada pembuatan ransum komplit memberikan berpengaruh nyata (P<0,01) terhadap warna.
Penggunaan amoniasi daun pepaya dalam ransum komplit dengan level tepung tapioka 5% memberikan hasil terbaik dinilai dari warna yaitu coklat tua dan memberikan skor warna 3,03  .

Related Results

Kinetika Perubahan Mutu Sediaan Sabun Padat Transparan Dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.)
Kinetika Perubahan Mutu Sediaan Sabun Padat Transparan Dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.)
Intisari— Daun pepaya mengandung pigmen klorofil yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami. Oleh karenanya, kandungan klorofil dari daun pepaya dapat dimanfaatkan menjadi ba...
INOVASI PENGOLAHAN PEPAYA MENJADI SWIR PEPAYA GORENG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI
INOVASI PENGOLAHAN PEPAYA MENJADI SWIR PEPAYA GORENG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI EKONOMI
ABSTRAK   Proposal ini membahas tentang inovasi baru dalam menambah nilai serta manfaat dari buah pepaya. Buah pepaya sangat familiar oleh masyarakat terutama di Indone...
Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya Linn) terhadap Larva Aedes aegypti
Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya Linn) terhadap Larva Aedes aegypti
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor dari Demam Berdarah Dengue yang memiliki peranan besar terhadap penularan penyakit tersebut di Indonesia. Pengendalian vektor nyamuk diharapka...
HUBUNGAN ANTARA PANJANG DAN LEBAR DAUN NENAS TERHADAP KUALITAS SERAT DAUN NANAS BERDASARKAN LETAK DAUN DAN LAMA PERENDAMAN DAUN
HUBUNGAN ANTARA PANJANG DAN LEBAR DAUN NENAS TERHADAP KUALITAS SERAT DAUN NANAS BERDASARKAN LETAK DAUN DAN LAMA PERENDAMAN DAUN
Proses panen nenas akan menghasilkan limbah berupa daun nenas sebesar 2 sampai 3 kg per tanaman. Karena daun nanas tidak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, jadi biasanya peta...
Efektivitas Perendaman Sari Belimbing Wuluh dan Sari Daun Pepaya Konsentrasi Berbeda terhadap Kualitas Fisikokimia Daging Kambing
Efektivitas Perendaman Sari Belimbing Wuluh dan Sari Daun Pepaya Konsentrasi Berbeda terhadap Kualitas Fisikokimia Daging Kambing
Daging kambing memiliki protein yang tinggi dan cukup untuk dikonsumsi, namun rentan pembusukan dan bau prengus. Alternatif yang digunakan untuk meningkatkan kualitas fisik dan kim...
Etching Performance Improvement On Semiconductor Silicon Wafers With Redesigned Etching Drum
Etching Performance Improvement On Semiconductor Silicon Wafers With Redesigned Etching Drum
Proses etching atau punaran melibatkan pelbagai tindak balas kimia dan sangat penting dalam menentukan kualiti wafer silikon. Projek ini menyelesaikan masalah utama wafer ketika pr...
Sifat reologi larutan tapioka
Sifat reologi larutan tapioka
Rheological properties of tapioca solutionThe special characteristic of tapioca starch is raising the water absorption index (WAI) which causing the value of tapioca starch's visco...
Pengaruh Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu dan Karagenan terhadap Kualitas Mi Basah Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas cv. Ayamurasaki)
Pengaruh Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu dan Karagenan terhadap Kualitas Mi Basah Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas cv. Ayamurasaki)
Abstrak. Mi merupakan salah satu makanan olahan tepung terigu yang terkenal di Indonesia dan Asia. Mi basah merupakan salah satu jenis mi paling banyak digunakan di masyarakat. Pad...

Back to Top