Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Tazkiyah al-Nafs dalam Novel Pasir Lintang

View through CrossRef
Salah satu aspek keagamaan yang dapat membentuk keperibadian Muslim adalah dengan membangunkan spiritual menerusi konsep tazkiyah al-Nafs. Proses pembangunan jiwa dengan penyucian diri ini penting dalam memainkan peranan membentuk perilaku seseorang dalam masyarakat. Hal ini juga berkait rapat dengan dua hubungan utama dalam galur kehidupan, iaitu hubungan manusia dengan manusia (habl min al-Nas), dan hubungan manusia dengan Pencipta (habl min Allah). Maka, dalam perkembangan persuratan Melayu keadaan ini dapat diteliti dalam novel Melayu tanah air. Didapati nilai-nilai murni ditampilkan pengarang dalam membentuk pembangunan jiwa menerusi watak dan perwatakan dalam karya. Justeru, makalah ini menyingkap tazkiyah al-Nafs dalam novel Pasir Lintang karya S. M. Noor yang menyorot pelbagai kisah manusia untuk menghindar sifat keji (mazmumah) bagi mencapai sifat terpuji (mahmudah) dalam pergaulan seharian. Kajian jelas memperlihatkan tazkiyah al-Nafs diutarakan pengarang menerusi empat maqamat dalam psikoterapi Islam, iaitu tawbah (taubat), sabr (sabar), raja’ (berharap) dan khawf (takut) sebagai perutusanyang berguna untuk pembaca dalam mengharungi cabaran kehidupan.   One of the aspects that moulds a Muslim’s personality is to awaken the spiritual through the concept of tazkiyah al-nafs. This awakening of soul by self-purification is important in shaping one’s behavior in society. This realization is closely tied with two main relationships in life that is the relationship between one and the people around him (habl min alNas), and one’s relationship with his Creator (habl min Allah). Hence, in the development of Malay literature this situation can be observed in local Malay novels. It is evident that virtuous values as depicted by the author are portrayed through the development of the character’s in thiswork. Thus, this paper reveals the contention of tazkiyah al-nafs in Pasir Lintang written by S.M. Noor that highlighted through variety of stories how man tries to achieve good character (mahmudah) by avoiding heinous nature (mazmumah) in his daily interactions. The study clearly shows that tazkiyah al-nafs is expressed by the author through four maqamat in Islamic psychotherapy namely tawbah (repentance), sabr (patience), raja’ (hope) and khawf (fear) as a useful message for the readers in facing the challenges of life.
Title: Tazkiyah al-Nafs dalam Novel Pasir Lintang
Description:
Salah satu aspek keagamaan yang dapat membentuk keperibadian Muslim adalah dengan membangunkan spiritual menerusi konsep tazkiyah al-Nafs.
Proses pembangunan jiwa dengan penyucian diri ini penting dalam memainkan peranan membentuk perilaku seseorang dalam masyarakat.
Hal ini juga berkait rapat dengan dua hubungan utama dalam galur kehidupan, iaitu hubungan manusia dengan manusia (habl min al-Nas), dan hubungan manusia dengan Pencipta (habl min Allah).
Maka, dalam perkembangan persuratan Melayu keadaan ini dapat diteliti dalam novel Melayu tanah air.
Didapati nilai-nilai murni ditampilkan pengarang dalam membentuk pembangunan jiwa menerusi watak dan perwatakan dalam karya.
Justeru, makalah ini menyingkap tazkiyah al-Nafs dalam novel Pasir Lintang karya S.
M.
Noor yang menyorot pelbagai kisah manusia untuk menghindar sifat keji (mazmumah) bagi mencapai sifat terpuji (mahmudah) dalam pergaulan seharian.
Kajian jelas memperlihatkan tazkiyah al-Nafs diutarakan pengarang menerusi empat maqamat dalam psikoterapi Islam, iaitu tawbah (taubat), sabr (sabar), raja’ (berharap) dan khawf (takut) sebagai perutusanyang berguna untuk pembaca dalam mengharungi cabaran kehidupan.
  One of the aspects that moulds a Muslim’s personality is to awaken the spiritual through the concept of tazkiyah al-nafs.
This awakening of soul by self-purification is important in shaping one’s behavior in society.
This realization is closely tied with two main relationships in life that is the relationship between one and the people around him (habl min alNas), and one’s relationship with his Creator (habl min Allah).
Hence, in the development of Malay literature this situation can be observed in local Malay novels.
It is evident that virtuous values as depicted by the author are portrayed through the development of the character’s in thiswork.
Thus, this paper reveals the contention of tazkiyah al-nafs in Pasir Lintang written by S.
M.
Noor that highlighted through variety of stories how man tries to achieve good character (mahmudah) by avoiding heinous nature (mazmumah) in his daily interactions.
The study clearly shows that tazkiyah al-nafs is expressed by the author through four maqamat in Islamic psychotherapy namely tawbah (repentance), sabr (patience), raja’ (hope) and khawf (fear) as a useful message for the readers in facing the challenges of life.

Related Results

Tazkiyah al-Nafs dalam Novel Pasir Lintang
Tazkiyah al-Nafs dalam Novel Pasir Lintang
Salah satu aspek keagamaan yang dapat membentuk keperibadian Muslim adalah dengan membangunkan spiritual menerusi konsep tazkiyah al-Nafs. Proses pembangunan jiwa dengan penyucian ...
Implementasi Tazkiyah Al-Nafs Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Religius Di MA. Ihyaul Ulum Dukun Gresik Tahun 2020
Implementasi Tazkiyah Al-Nafs Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Religius Di MA. Ihyaul Ulum Dukun Gresik Tahun 2020
Sekolah, sebagai salah satu lembaga formal yang diharapkan mampu mencetak karakter peserta didik yang berbudi luhur sehingga mampu memberikan sumbangsih dalam membangun peradaban b...
Strategi Dakwah Majelis At-tazkiyah Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Pemuda
Strategi Dakwah Majelis At-tazkiyah Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Pemuda
  Abstract. Majelis Ta’lim serves as a learning forum with the purpose of studying and teaching religious knowledge, particularly in Islam. It is generally attended by individuals...
Rekontruksi Tazkiyah al-Nafs Menurut Abu Hasan al-Nadwi
Rekontruksi Tazkiyah al-Nafs Menurut Abu Hasan al-Nadwi
Abstract: Tazkiyah al-Nafs merupakan salah satu metode untuk membersihkan jiwa manusia dari segala penyakit dan kotoran hati. Pembahasan tazkiyah al-Nafs banyak dikupas oleh para u...
Konsep Tazkiyat Al-Nafs Perspektif Al-Qur’an (Studi Pemikiran HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar)
Konsep Tazkiyat Al-Nafs Perspektif Al-Qur’an (Studi Pemikiran HAMKA dalam Tafsir Al-Azhar)
Tazkiyat Al-Nafs sangat penting bagi dunia saat ini, sebab masyarakat telah terperangkap dalam pola pikir rasional dan mencampakkan dimensi batin. Kondisi tersebut melahirkan gaya ...
SEDIMENTASI PASIR SEPANJANG PANTAI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEDIMENTASI PASIR SEPANJANG PANTAI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Pesisir Kulon Progo secara fisiografi merupakan bagian dari zona pegunungan selatan Jawa, berbatasan disebelah timur nya adalah zona Solo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menget...
MA’RIFATUN NAFS SEBAGAI EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN AKHLAK
MA’RIFATUN NAFS SEBAGAI EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN AKHLAK
Pendidikan akhlak merupakan inti dari pendidikan agama Islam, dengan misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak. Di era globalisasi, kompleksitas problem akhlak menuntut pe...
Perilaku Konsumtif Dalam Kajian Psikologi Tasawuf Robert Frager
Perilaku Konsumtif Dalam Kajian Psikologi Tasawuf Robert Frager
Currently, we live with various conveniences, especially when shopping. These conveniences produce many benefits, but there are also some negative impacts, one of which is consumpt...

Back to Top