Javascript must be enabled to continue!
Mengapa Perempuan Menggugat Cerai? Studi Deskriptif Analisis Putusan Pengadilan
View through CrossRef
Data statistik menunjukkan angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang didominasi oleh cerai gugat. Perkara cerai gugat bermakna penyelesaian sengketa perceraian yang diajukan oleh perempuan atau istri ke Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah di daerah domisilinya. Berbagai alasan seperti perselisihan dan pertengkaran terus menerus, faktor ekonomi dan lainnya diajukan oleh perempuan dalam materi gugatan untuk membuktikan kepada hakim bahwa perkawinan dan rumah tangga sudah tidak dapat dipertahankan lagi, namun mengapa sebenarnya perempuan menggugat cerai?. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif kualitatif alasan dan faktor-faktor perempuan menggugat cerai berdasarkan putusan pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang telah ditetapkan oleh Hakim. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa putusan pengadilan untuk perkara cerai gugat yang diperoleh dari situs Mahkamah Agung berjumlah 30 putusan yang dianalisis secara tematik. Hasil analisis data menunjukkan sejumlah tema-tema yang muncul terkait alasan dan faktor perempuan menggugat cerai yang dikelompokkan menjadi faktor hilangnya tanggung jawab suami; faktor tindak kekerasan dan faktor campur tangan orang tua atau keluarga. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penyebab dan faktor perempuan menggugat cerai sehingga dapat dilakukan upaya preventif untuk mencegah peningkatan angka perceraian.
Asosiasi Psikologi Forensik Himpunan Psikologi Indonesia
Title: Mengapa Perempuan Menggugat Cerai? Studi Deskriptif Analisis Putusan Pengadilan
Description:
Data statistik menunjukkan angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang didominasi oleh cerai gugat.
Perkara cerai gugat bermakna penyelesaian sengketa perceraian yang diajukan oleh perempuan atau istri ke Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar’iyah di daerah domisilinya.
Berbagai alasan seperti perselisihan dan pertengkaran terus menerus, faktor ekonomi dan lainnya diajukan oleh perempuan dalam materi gugatan untuk membuktikan kepada hakim bahwa perkawinan dan rumah tangga sudah tidak dapat dipertahankan lagi, namun mengapa sebenarnya perempuan menggugat cerai?.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara deskriptif kualitatif alasan dan faktor-faktor perempuan menggugat cerai berdasarkan putusan pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang telah ditetapkan oleh Hakim.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa putusan pengadilan untuk perkara cerai gugat yang diperoleh dari situs Mahkamah Agung berjumlah 30 putusan yang dianalisis secara tematik.
Hasil analisis data menunjukkan sejumlah tema-tema yang muncul terkait alasan dan faktor perempuan menggugat cerai yang dikelompokkan menjadi faktor hilangnya tanggung jawab suami; faktor tindak kekerasan dan faktor campur tangan orang tua atau keluarga.
Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran penyebab dan faktor perempuan menggugat cerai sehingga dapat dilakukan upaya preventif untuk mencegah peningkatan angka perceraian.
Related Results
Frase ‘Antara Lain’ Sebagai Awal Alasan Yang Lain Dalam Pembatalan Putusan Arbitrase
Frase ‘Antara Lain’ Sebagai Awal Alasan Yang Lain Dalam Pembatalan Putusan Arbitrase
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan hidup.Oleh sebab itulah Aristoteles menyebut manusia dengan “zoon politicon.” Memang menjadi se...
Rio aditya sahputra(1910003600365)3H4
Rio aditya sahputra(1910003600365)3H4
Salah satu yang menyebabkan lemahnya pelaksanaan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara adalah karena tidak terdapatnya lembaga eksekutorial dan kekuatan memaksa sehingga pelaksanaan...
ANALISIS JUAL BELI TANAH DIBAWAH TANGAN YANG DI SAHKAN OLEH PENGADILAN
ANALISIS JUAL BELI TANAH DIBAWAH TANGAN YANG DI SAHKAN OLEH PENGADILAN
Abstract One of the authentic deeds that can be used as a basis for the transfer of land rights is a court decision. Based on statements from sources from the Pontianak National La...
ANALISIS KETIMPANGAN TUNTUTAN DAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP KEPENTINGAN KORBAN DALAM PERSPEKTIF FEMINISME (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLATEN NOMOR : 186/PID.B/2017/PN KLN)
ANALISIS KETIMPANGAN TUNTUTAN DAN PUTUSAN HAKIM TERHADAP KEPENTINGAN KORBAN DALAM PERSPEKTIF FEMINISME (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI KLATEN NOMOR : 186/PID.B/2017/PN KLN)
ABSTRAK<br />Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui telaah feminisme menganalisis terjadinya ketimpangan dalam tuntutan dan putusan hakim terhadap kepentingan korban pada ...
MITOS TOKOH PEREMPUAN LAKON ABDULMULUK JAUHARI TEATER DULMULUK TUNAS HARAPAN
MITOS TOKOH PEREMPUAN LAKON ABDULMULUK JAUHARI TEATER DULMULUK TUNAS HARAPAN
<p>Penelitian berjudul “Mitos Tokoh Perempuan Lakon Abdulmuluk Jauhari Teater Dulmuluk Tunas Harapan” ini menganalisis tentang tokoh perempuan yang dimainkan oleh aktor laki-...
Cerai Paksa dalam Tinjauan Pendidikan Islam di Desa Lakea I Kabupaten Buol
Cerai Paksa dalam Tinjauan Pendidikan Islam di Desa Lakea I Kabupaten Buol
Jurnal ini membahas tentang Cerai Paksa Dalam Tinjauan Pendidikan Islam Di Desa Lakea I Kabupaten Buol dengan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Penerapan Bahasa...
PIDANA PEMBERITAAN MEDIA SOSIAL
PIDANA PEMBERITAAN MEDIA SOSIAL
Dalam kaitannya dengan kasus pencemaran nama baik, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 13 Tahun 2008 tertanggal 30 Desember 2008 tentang Memi...
Perubahan Peran Perempuan pada Sektor Pertanian di Desa Tandawang
Perubahan Peran Perempuan pada Sektor Pertanian di Desa Tandawang
Sektor pertanian identik dengan kekuatan fisik laki-laki. Namun, dengan berjalannya waktu banyak perempuan yang bekerja di sektor pertanian. Padahal, perempuan mendapat stereotype ...


