Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Perempuan dan Ketenagakerjaan: Fenomenologi Pengalaman Hidup Penenun Endek di Bali

View through CrossRef
Partisipasi perempuan dalam ruang publik menunjukkan kontribusinya dalam pelestarian budaya, sosial, dan ekonomi. Jumlah ketenagakerjaan dalam bidang informal seperti pedagang dan industri pengolahan, sektor pertanian, dan kerajinan masih didominasi oleh perempuan. Hal ini tidak menutup kemungkinan kecilnya upah yang diperoleh. Implementasi kebijakan mengenai kain endek salah satunya memiliki tujuan kesejahteraan, namun hal ini masih belum diperoleh oleh Perempuan Bali yang berprofesi sebagai penenun. Akan tetapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat untuk tetap menggeluti profesi sebagai seorang penenun. Penelitian ini berfokus untuk mengeksplor pengalaman hidup yang dilalui oleh Perempuan Bali yang berprofesi sebagai Penenun Endek. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif fenomenologi. Paradigma intepretatif digunakan untuk dapat memperoleh pemaknaan dan pengalaman hidup perempuan penenun endek. Fenomenologi yang dipilih pada penelitian ini adalah transendental dalam mendeskripsikan pengalaman hidup subjek. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 3 orang dan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini melalui Interpretative Phenomenological Analysis (IPA), sehingga akan menampilkan esensi penarikan makna yang ditemukan dan dideskripsikan oleh partisipan berdasarkan pengalaman dan situasi yang dialami partisipan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kemunculan tema yaitu: fleksibilitas waktu; semangat bekerja; penghasilan; dan rasa syukur. Tema-tema ini menggambarkan bagaimana Perempuan Bali memaknai hidupnya sebagai seorang penenun dengan berbagai kondisi dan peran yang dijalankan dalam hidupnya. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Perempuan Bali memilih pekerjaan sebagai penenun atas keinginannya sendiri, kemampuan yang dimiliki, serta untuk orang yang berarti dalam hidupnya yaitu suami dan keluarganya. Kegigihan bekerja dengan rasa syukurnya memberikan penggambaran Perempuan Bali adalah sosok yang kuat dan bertanggungjawab.
Title: Perempuan dan Ketenagakerjaan: Fenomenologi Pengalaman Hidup Penenun Endek di Bali
Description:
Partisipasi perempuan dalam ruang publik menunjukkan kontribusinya dalam pelestarian budaya, sosial, dan ekonomi.
Jumlah ketenagakerjaan dalam bidang informal seperti pedagang dan industri pengolahan, sektor pertanian, dan kerajinan masih didominasi oleh perempuan.
Hal ini tidak menutup kemungkinan kecilnya upah yang diperoleh.
Implementasi kebijakan mengenai kain endek salah satunya memiliki tujuan kesejahteraan, namun hal ini masih belum diperoleh oleh Perempuan Bali yang berprofesi sebagai penenun.
Akan tetapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat untuk tetap menggeluti profesi sebagai seorang penenun.
Penelitian ini berfokus untuk mengeksplor pengalaman hidup yang dilalui oleh Perempuan Bali yang berprofesi sebagai Penenun Endek.
Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif fenomenologi.
Paradigma intepretatif digunakan untuk dapat memperoleh pemaknaan dan pengalaman hidup perempuan penenun endek.
Fenomenologi yang dipilih pada penelitian ini adalah transendental dalam mendeskripsikan pengalaman hidup subjek.
Partisipan pada penelitian ini berjumlah 3 orang dan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini melalui Interpretative Phenomenological Analysis (IPA), sehingga akan menampilkan esensi penarikan makna yang ditemukan dan dideskripsikan oleh partisipan berdasarkan pengalaman dan situasi yang dialami partisipan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kemunculan tema yaitu: fleksibilitas waktu; semangat bekerja; penghasilan; dan rasa syukur.
Tema-tema ini menggambarkan bagaimana Perempuan Bali memaknai hidupnya sebagai seorang penenun dengan berbagai kondisi dan peran yang dijalankan dalam hidupnya.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Perempuan Bali memilih pekerjaan sebagai penenun atas keinginannya sendiri, kemampuan yang dimiliki, serta untuk orang yang berarti dalam hidupnya yaitu suami dan keluarganya.
Kegigihan bekerja dengan rasa syukurnya memberikan penggambaran Perempuan Bali adalah sosok yang kuat dan bertanggungjawab.

Related Results

KEBAYA DAN PURA : IDENTITAS GAYA HIDUP BUDAYA PEREMPUAN BALI DI TOILI
KEBAYA DAN PURA : IDENTITAS GAYA HIDUP BUDAYA PEREMPUAN BALI DI TOILI
Budaya menjadi kajian menarik dewasa ini, kebaya yang digunakan oleh perempuan bali ketika ke pura menjadi gaya hidup tersendiri di kalangan perempuan Bali di Toili. Perempuan Bali...
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
Penangkapan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker,1853) di Selat Bali telah dilakukan jauh sebelum diperkenalkannya purse seine dua kapal (slerek) yang mempunyai hasil tangkapan mengge...
MITOS TOKOH PEREMPUAN LAKON ABDULMULUK JAUHARI TEATER DULMULUK TUNAS HARAPAN
MITOS TOKOH PEREMPUAN LAKON ABDULMULUK JAUHARI TEATER DULMULUK TUNAS HARAPAN
<p>Penelitian berjudul “Mitos Tokoh Perempuan Lakon Abdulmuluk Jauhari Teater Dulmuluk Tunas Harapan” ini menganalisis tentang tokoh perempuan yang dimainkan oleh aktor laki-...
PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK CUTI HAID BAGI PEKERJA PEREMPUAN DALAM REGULASI KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK CUTI HAID BAGI PEKERJA PEREMPUAN DALAM REGULASI KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
ABSTRAK Perlindungan hukum bagi pekerja perempuan terhadap hak cuti haid sangat urgen penerapannya untuk mencegah terjadinya diskriminasi gender dalam lingkup ketenagakerjaan. Seh...
KESETARAAN GENDER DITINJAU DARI PERKEMBANGAN HUKUM WARIS BAGI PEREMPUAN BALI
KESETARAAN GENDER DITINJAU DARI PERKEMBANGAN HUKUM WARIS BAGI PEREMPUAN BALI
Masyarakat Bali dengan sistem kekerabatan patrilineal (di Bali lebih dikenal dengan sebutan purusa atau kapurusa), senantiasa menarik untuk dijarikan bahan diskusi, lebih-lebih kal...
Kecemasan Sosial Perempuan Hindu Bali Dalam Konsep Menyama Braya
Kecemasan Sosial Perempuan Hindu Bali Dalam Konsep Menyama Braya
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat Hindu Bali yang mengakibatkan penyempitan makna konsep menyama braya, dari “semua manusia adalah s...
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN KIM JI-YEONG LAHIR TAHUN 1982 KARYA CHO NAM JOO (KAJIAN SASTRA BANDINGAN)
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL LA BARKA KARYA NH. DINI DAN KIM JI-YEONG LAHIR TAHUN 1982 KARYA CHO NAM JOO (KAJIAN SASTRA BANDINGAN)
Problematika mengenai stereotip perempuan tidak sedikit dimanfaatkan oleh pengarang dalam membangun struktur cerita. Citra perempuan dalam kajian sastra bandingan dalam novel La Ba...
CITRA PEREMPUAN ASMAT DALAM ROMAN NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH: KAJIAN SASTRA FEMINIS
CITRA PEREMPUAN ASMAT DALAM ROMAN NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH: KAJIAN SASTRA FEMINIS
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana citra perempuan suku Asmat dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Metode penelitian yang digunak...

Back to Top