Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

KEHIDUPAN KARAWITAN KELOMPOK MARGO LARAS DI DESA MARGOMULYO KECAMATANTAYU KABUPATEN PATI

View through CrossRef
Kelompok karawitan Margo Laras merupakan kelompok karawitan yang terkenal di Kabupaten Pati dan sekitarnya. Profesionalitas kelompok karawitan Margo Laras Pati terbangun oleh banyak hal, antara lain peran koordinator atau pemimpin kelompok, pemain atau penyaji, perangkat gamelan, dan intensitas latihannya. Kecakapan anggota kelompok Margo Laras dalam karawitan selain ditunjukkan oleh kemahirannya dalam memainkan ricikan gamelan dan vokal, juga tampak dalam memilih repertoar gending-gending sesuai konteksnya. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana kehidupan dan manajemen kelompok Margo Laras di Magotuhu Pati. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peranan kelompok karawitan Margo Laras; (2) mendeskripsikan tentang manajemen kelompok karawitan Margo Laras. Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak peranan moral yang terkandung dalam kesenian karawitan. Peranan dalam masyarakat yaitu dalam mengiringi acara sedekah bumi pementasan wayang kulit dan upacara pernikahan adat Jawa. Kelompok Margo Laras terdiri dari anggota yang sudah terampil dalam bidang gamelan, serta dipimpin dan dilatih oleh Mustofa. Sarana prasarana berupa tempat latihan, seperangkat gamelan, dan kelengkapan pendukung. Peranan kelompok dalam masyarakat yaitu seringnya pentas dalam mengiringi pertunjukan wayang kulit maupun klenengan. Dalam satu pagelaran wayang kulit terdiri dari 3 babak yaitu pathet 6, pathet 9, pathet manyura. Manajemen kelompok karawitan Margo Laras terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan. Latihan dilaksanakan secara ensidental pada menjelang pementasan atau saat adanya garap gending. Materi pelatihannya yaitu gending-gending pakeliran, garap, gending baru ciptaan dari Margo Laras, serta gending bawa dan langgam. Persiapan pementasan untuk sekedar berkumpul mencairkan suasana, makan bersama, cek sound perangkat gamelan, dan mempersiapkan kostum. Saran yang dapat peneliti berikan adalah perlu adanya struktur organisasi kelompok agar kinerja yang berhubungan dengan menejemen kelompok dapat lebih efektif, diadakan latihan rutin untuk melatih masyarakat yang ingin belajar karawitan, dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas kelompok kesenian Margo Laras di Desa Margomulyo.
Center for Open Science
Title: KEHIDUPAN KARAWITAN KELOMPOK MARGO LARAS DI DESA MARGOMULYO KECAMATANTAYU KABUPATEN PATI
Description:
Kelompok karawitan Margo Laras merupakan kelompok karawitan yang terkenal di Kabupaten Pati dan sekitarnya.
Profesionalitas kelompok karawitan Margo Laras Pati terbangun oleh banyak hal, antara lain peran koordinator atau pemimpin kelompok, pemain atau penyaji, perangkat gamelan, dan intensitas latihannya.
Kecakapan anggota kelompok Margo Laras dalam karawitan selain ditunjukkan oleh kemahirannya dalam memainkan ricikan gamelan dan vokal, juga tampak dalam memilih repertoar gending-gending sesuai konteksnya.
Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana kehidupan dan manajemen kelompok Margo Laras di Magotuhu Pati.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peranan kelompok karawitan Margo Laras; (2) mendeskripsikan tentang manajemen kelompok karawitan Margo Laras.
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak peranan moral yang terkandung dalam kesenian karawitan.
Peranan dalam masyarakat yaitu dalam mengiringi acara sedekah bumi pementasan wayang kulit dan upacara pernikahan adat Jawa.
Kelompok Margo Laras terdiri dari anggota yang sudah terampil dalam bidang gamelan, serta dipimpin dan dilatih oleh Mustofa.
Sarana prasarana berupa tempat latihan, seperangkat gamelan, dan kelengkapan pendukung.
Peranan kelompok dalam masyarakat yaitu seringnya pentas dalam mengiringi pertunjukan wayang kulit maupun klenengan.
Dalam satu pagelaran wayang kulit terdiri dari 3 babak yaitu pathet 6, pathet 9, pathet manyura.
Manajemen kelompok karawitan Margo Laras terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengawasan.
Latihan dilaksanakan secara ensidental pada menjelang pementasan atau saat adanya garap gending.
Materi pelatihannya yaitu gending-gending pakeliran, garap, gending baru ciptaan dari Margo Laras, serta gending bawa dan langgam.
Persiapan pementasan untuk sekedar berkumpul mencairkan suasana, makan bersama, cek sound perangkat gamelan, dan mempersiapkan kostum.
Saran yang dapat peneliti berikan adalah perlu adanya struktur organisasi kelompok agar kinerja yang berhubungan dengan menejemen kelompok dapat lebih efektif, diadakan latihan rutin untuk melatih masyarakat yang ingin belajar karawitan, dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas kelompok kesenian Margo Laras di Desa Margomulyo.

Related Results

Uji Pembandingan Interval Tangga Nada Karawitan Sunda (Laras Degung) Terhadap Interval Tangga Nada Musik Barat
Uji Pembandingan Interval Tangga Nada Karawitan Sunda (Laras Degung) Terhadap Interval Tangga Nada Musik Barat
ABSTRAK Permasalahan perbedaan laras degung dan susunan nada do-mi-fa-sol-si-do’ pada tangga nada musik Barat sampai saat ini masih menjadi perdebatan di kalangan seniman dan akad...
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PERATURAN DESA DI DESA KAWUNGLARANG, KECAMATAN RANCAH, KABUPATEN CIAMIS
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PERATURAN DESA DI DESA KAWUNGLARANG, KECAMATAN RANCAH, KABUPATEN CIAMIS
Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa merupakan kerangka hukum dan kebijakan dalam penyelenggaraan Pemerintah...
Breastfeeding Self Efficacy dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Menyusui di Desa Margorejo Kabupaten Pati
Breastfeeding Self Efficacy dengan Pemberian ASI Ekslusif pada Ibu Menyusui di Desa Margorejo Kabupaten Pati
Exclusive breastfeeding is very important for babies. In Central Java there is low breastfeeding coverage, namely in Pati Regency at 75.6%. The lowest breastfeeding coverage is at ...
HUMANISME DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN PATI
HUMANISME DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN PATI
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat...
Efektivitas Peruntukkan Dana Desa
Efektivitas Peruntukkan Dana Desa
Dalam rangka meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat terobosan melalui program menyalurkan Dana Desa. “Tahun 2015  Alok...
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PERATURAN DESA DI DESA KALIMATI, KECAMATAN ADIWERNA, KABUPATEN TEGAL, JAWA TENGAH
BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN PERATURAN DESA DI DESA KALIMATI, KECAMATAN ADIWERNA, KABUPATEN TEGAL, JAWA TENGAH
Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BadanPermusyawaratan Desa merupakan kerangka hukum dan kebijakan dalam penyelenggaraanPemerintahan...
KARAKTERISTIK PETANI PADI PROVINSI RIAU : ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT
KARAKTERISTIK PETANI PADI PROVINSI RIAU : ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik profil petani padi pengguna pupuk subsidi dengan analisis cluster dan biplot. Dengan mengetahui kluster karakteristik ini ...
Integrasi Seni Karawitan ke dalam Kurikulum Pendidikan Seni
Integrasi Seni Karawitan ke dalam Kurikulum Pendidikan Seni
Traditional arts education, such as Karawitan, plays an important role in building cultural identity and social skills among students amidst the forces of globalization. Karawitan,...

Back to Top