Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Telaah Kritik Abu Ali Al-Ghassani Terhadap Sahih Al-Bukhari Dalam Al-Tanbīh ʿala Al-Awhām Al-Wāqiʿah Fī Al-Musnadayn Al-Ṣaḥīḥayn (Studi Kritik Literatur Hadis Abu Ali Al-Ghassani Terhadap Sahih Al-Bukhari)

View through CrossRef
Kritik Abu Ali al-Ghassani terhadap Sahih al-Bukhari dalam karyanya "Al-Tanbih 'ala al-Awham al-Waqi'ah fi al-Musnadain al-Sahihain" menjadi fokus dalam penelitian ini. Al-Ghassani, seorang ahli hadis, mengkritisi Sahih al-Bukhari terutama terkait kesalahan dalam penyebutan nama-nama perawi. Metode kritik yang digunakan oleh al-Ghassani adalah analisis sanad dengan merujuk pada sumber-sumber seperti Tārīkh al-Kabīr karya al-Bukhari dan pandangan kritikus hadis lainnya. Temuan penelitian menunjukkan adanya inkonsistensi dalam penulisan nama perawi dan kemungkinan adanya 'illat (cacat tersembunyi) dalam beberapa sanad hadis Sahih al-Bukhari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan (library research) dengan mengacu pada literatur-literatur yang relevan. Literatur yang digunakan bersifat deskriptif dan menggunakan teori-teori terkait kritik literatur hadis dan analisis sanad. Artikel ini menyimpulkan bahwa kritik al-Ghassani merupakan praktik berpikir kritis terhadap karya hadis yang dilakukan oleh ulama hadis terdahulu. Namun, sumber kritik Al-Ghassani cenderung terbatas hanya pada beberapa sumber, yang menyebabkan kesan kritik yang kurang mendalam karena minimnya data yang digunakan sebagai pijakan kritiknya. The criticism of Abu Ali al-Ghassani towards Sahih al-Bukhari in his work "Al-Tanbih 'ala al-Awham al-Waqi'ah fi al-Musnadain al-Sahihain" is the focus of this research. Al-Ghassani, a hadith scholar, critiques Sahih al-Bukhari, particularly regarding errors in the attribution of narrators. The critical method used by al-Ghassani is the analysis of sanad, referring to sources such as Tārīkh al-Kabīr by al-Bukhari and the views of other hadith critics. The research findings indicate inconsistencies in the attribution of narrators and the possibility of 'illat (hidden defects) in some sanads of Sahih al-Bukhari. This study adopts a library research approach, referring to relevant literature. The literature used is descriptive and incorporates theories related to the criticism of hadith literature and sanad analysis. The article concludes that al-Ghassani's criticism represents a practice of critical thinking towards the works of earlier hadith scholars. However, it is noted that the sources of criticism by al-Ghassani are limited to a few references, resulting in a somewhat superficial critique due to the scarcity of data used as the basis for his criticism.
Title: Telaah Kritik Abu Ali Al-Ghassani Terhadap Sahih Al-Bukhari Dalam Al-Tanbīh ʿala Al-Awhām Al-Wāqiʿah Fī Al-Musnadayn Al-Ṣaḥīḥayn (Studi Kritik Literatur Hadis Abu Ali Al-Ghassani Terhadap Sahih Al-Bukhari)
Description:
Kritik Abu Ali al-Ghassani terhadap Sahih al-Bukhari dalam karyanya "Al-Tanbih 'ala al-Awham al-Waqi'ah fi al-Musnadain al-Sahihain" menjadi fokus dalam penelitian ini.
Al-Ghassani, seorang ahli hadis, mengkritisi Sahih al-Bukhari terutama terkait kesalahan dalam penyebutan nama-nama perawi.
Metode kritik yang digunakan oleh al-Ghassani adalah analisis sanad dengan merujuk pada sumber-sumber seperti Tārīkh al-Kabīr karya al-Bukhari dan pandangan kritikus hadis lainnya.
Temuan penelitian menunjukkan adanya inkonsistensi dalam penulisan nama perawi dan kemungkinan adanya 'illat (cacat tersembunyi) dalam beberapa sanad hadis Sahih al-Bukhari.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan (library research) dengan mengacu pada literatur-literatur yang relevan.
Literatur yang digunakan bersifat deskriptif dan menggunakan teori-teori terkait kritik literatur hadis dan analisis sanad.
Artikel ini menyimpulkan bahwa kritik al-Ghassani merupakan praktik berpikir kritis terhadap karya hadis yang dilakukan oleh ulama hadis terdahulu.
Namun, sumber kritik Al-Ghassani cenderung terbatas hanya pada beberapa sumber, yang menyebabkan kesan kritik yang kurang mendalam karena minimnya data yang digunakan sebagai pijakan kritiknya.
The criticism of Abu Ali al-Ghassani towards Sahih al-Bukhari in his work "Al-Tanbih 'ala al-Awham al-Waqi'ah fi al-Musnadain al-Sahihain" is the focus of this research.
Al-Ghassani, a hadith scholar, critiques Sahih al-Bukhari, particularly regarding errors in the attribution of narrators.
The critical method used by al-Ghassani is the analysis of sanad, referring to sources such as Tārīkh al-Kabīr by al-Bukhari and the views of other hadith critics.
The research findings indicate inconsistencies in the attribution of narrators and the possibility of 'illat (hidden defects) in some sanads of Sahih al-Bukhari.
This study adopts a library research approach, referring to relevant literature.
The literature used is descriptive and incorporates theories related to the criticism of hadith literature and sanad analysis.
The article concludes that al-Ghassani's criticism represents a practice of critical thinking towards the works of earlier hadith scholars.
However, it is noted that the sources of criticism by al-Ghassani are limited to a few references, resulting in a somewhat superficial critique due to the scarcity of data used as the basis for his criticism.

Related Results

PENYELESAIAN HADIS MUKHTALIF TENTANG PENYAKIT YANG TERTULAR, JUNUB DAN ZIARAH KUBUR
PENYELESAIAN HADIS MUKHTALIF TENTANG PENYAKIT YANG TERTULAR, JUNUB DAN ZIARAH KUBUR
Hadis merupakan sumber utama pedoman hidup setelah al-Qur’an. Berdasarkan faktanya tidak semua hadis bersumber dari Rasulullah, pasal ini dilihat dari konteks sejarah perkembangann...
Metode Penelitian Fiqh al-Hadis
Metode Penelitian Fiqh al-Hadis
Hadis Nabi dalam hierarki sumber hukum Islam berada pada kedudukan kedua selepas al-Quran. Hadis berfungsi untuk menjelaskan, menafsirkan apa yang terkandung dalam al-Qur...
HISTORITAS PERKEMBANGAN HADIS (DARI PERIODE KLASIK HINGGA KONTEMPORER)
HISTORITAS PERKEMBANGAN HADIS (DARI PERIODE KLASIK HINGGA KONTEMPORER)
ABSTRACT The history of the study of hadith from time to time experienced a very significant development, initially the study of hadith from oral to oral developed into writing, t...
Kualitas Hadis dalam Kitab Pelajaran Akhlak Karya Adnan Yahya Lubis
Kualitas Hadis dalam Kitab Pelajaran Akhlak Karya Adnan Yahya Lubis
In the daily practice of Islamic teachings, it is found that some hadiths of unknown quality circulate among the general public and are used as references to educational institutio...
KONTRIBUSI MUHAMMAD MUSTHAFA AZAMI DALAM PEMIKIRAN HADIS (COUNTER ATAS KRITIK ORENTALIS)
KONTRIBUSI MUHAMMAD MUSTHAFA AZAMI DALAM PEMIKIRAN HADIS (COUNTER ATAS KRITIK ORENTALIS)
<p>Dalam pergulatan pemikiran hadis kontemporer, nama Muhammad Musthafa al-Adzami sangat diperhitungkan baik di kalangan para ahli hadis maupun orentalis. Karya-karyanya memb...
METODE DAN PENDEKATAN DALAM MENGATASI MUKHTALIF HADIS
METODE DAN PENDEKATAN DALAM MENGATASI MUKHTALIF HADIS
Hadis adalah sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Quran. Hadis merangkum ajaran, tindakan, dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam ...
Peran Hadratus Syaikh Kh. Hasyim Asyari dalam Pengembangan Hadis di Indonesia
Peran Hadratus Syaikh Kh. Hasyim Asyari dalam Pengembangan Hadis di Indonesia
Sebagai negara yang penduduknya mayoritas Muslim, perkembangan hadis tentunya masuk ke Indonesia, menjadi menarik untuk dibahas karena sebagian besar penikmat ilmu hadis sendiri be...
PENGGUNAAN HADIS DALAM TAFSIR AL-MARAGHI
PENGGUNAAN HADIS DALAM TAFSIR AL-MARAGHI
"> Penafsiran Al-Quran telah berlangsung sejak zaman sahabat hingga zaman modern. Berbagai metodedan teori serta teknik penafsiran telah tumbuh berkembang. Seiring dengan mobili...

Back to Top