Javascript must be enabled to continue!
HUBUNGAN SOSIAL MAYORITAS ISLAM DENGAN MINORITAS AGAMA-AGAMA LAIN DI KOTA BANDA ACEH-INDONESIA
View through CrossRef
Abstract: Assumption from outsiders that Aceh is intolerant is truly disadvantage for Aceh which its majority is Muslims and implement Syria law. Looking on religious perspectives, the composition of Banda Aceh inhabitant is: Islam (97,96%), Buddha (1,13%), Christian (0,70%), Catholic (0,20), and Hindu (0,01). This research to find out how is social relationship between Muslim majority and other religious minority believers in Band Aceh. Social relationship framed in five aspects are religious, social, education, politic, economy and culture. This research used qualitative descriptive approach with observational data collection techniques, interview, and literature review. The finding of research showed that social relationship between believers in Banda Aceh runs in peace and interrelated. The existence of Muslims as great majority and Syria law implementation in Aceh has not been an obstacle in social activities of the minority. Muslims play roles as protectors and back shield for minority. Otherwise, the minorities are capable to adjust themselves and respect the existence of Islam showed on their attitudes, such as doing their formal prayer in designed places, their children wear polite dresses at schools even though not wearing hijab, participate in national and national election, close shops on Friday prayer, Muslim holidays, and mutual sending invitations to wedding party, involve in social work, and other activities.Keywords: Social; Religion; Majority; Minority; Banda Aceh.Abstrak: Anggapan orang di luar bahwa Aceh tidak toleran sangat merugikan Aceh yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam dan menerapkan Syariat Islam. Komposisi penduduk Banda Aceh berdasarkan agama adalah: Islam (97,96%), Buddha (1,13%), Kristen (0,70%), Katolik (0,20), dan Hindu (0,01). Penelitian ini hendak mengetahui bagaimana hubungan sosial antara mayoritas penduduk Islam dengan minoritas agama-agama lain di Banda Aceh. Hubungan sosial dibatasi dalam lima aspek, yaitu sosial agama, pendidikan, politik, ekonomi, dan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, interview, dan kajian dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial antar agama di Banda Aceh berlangsung damai dan saling mengisi. Keberadaan umat Islam sebagai mayoritas mutlak dan pemberlakuan Syariat Islam di Aceh tidak menjadi penghambat dalam aktivitas sosial umat minoritas. Umat Islam mampu memainkan peran sebagai pengayom dan pelindung bagi umat minoritas. Sebaliknya umat minoritas mampu menyesuaikan diri dan menghormati keberadaan Islam yang terlihat dari beberapa perilaku mereka, seperti beribadah di tempat-tempat resmi yang telah disediakan, anak-anak mereka mengenakan pakaian sopan di sekolah walau tak memakai jilbab, berpartisipasi dalam setiap momen Pemilu/Pilkada, menutup toko menjelang pelaksanaan shalat Jumat, hari raya Islam, serta saling mengundang/menghadiri pada pesta perkawinan, gotong royong dan lain-lain.Kata Kunci: Sosial; Agama; Mayoritas; Minoritas; Banda Aceh.
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Title: HUBUNGAN SOSIAL MAYORITAS ISLAM DENGAN MINORITAS AGAMA-AGAMA LAIN DI KOTA BANDA ACEH-INDONESIA
Description:
Abstract: Assumption from outsiders that Aceh is intolerant is truly disadvantage for Aceh which its majority is Muslims and implement Syria law.
Looking on religious perspectives, the composition of Banda Aceh inhabitant is: Islam (97,96%), Buddha (1,13%), Christian (0,70%), Catholic (0,20), and Hindu (0,01).
This research to find out how is social relationship between Muslim majority and other religious minority believers in Band Aceh.
Social relationship framed in five aspects are religious, social, education, politic, economy and culture.
This research used qualitative descriptive approach with observational data collection techniques, interview, and literature review.
The finding of research showed that social relationship between believers in Banda Aceh runs in peace and interrelated.
The existence of Muslims as great majority and Syria law implementation in Aceh has not been an obstacle in social activities of the minority.
Muslims play roles as protectors and back shield for minority.
Otherwise, the minorities are capable to adjust themselves and respect the existence of Islam showed on their attitudes, such as doing their formal prayer in designed places, their children wear polite dresses at schools even though not wearing hijab, participate in national and national election, close shops on Friday prayer, Muslim holidays, and mutual sending invitations to wedding party, involve in social work, and other activities.
Keywords: Social; Religion; Majority; Minority; Banda Aceh.
Abstrak: Anggapan orang di luar bahwa Aceh tidak toleran sangat merugikan Aceh yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam dan menerapkan Syariat Islam.
Komposisi penduduk Banda Aceh berdasarkan agama adalah: Islam (97,96%), Buddha (1,13%), Kristen (0,70%), Katolik (0,20), dan Hindu (0,01).
Penelitian ini hendak mengetahui bagaimana hubungan sosial antara mayoritas penduduk Islam dengan minoritas agama-agama lain di Banda Aceh.
Hubungan sosial dibatasi dalam lima aspek, yaitu sosial agama, pendidikan, politik, ekonomi, dan budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, interview, dan kajian dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan sosial antar agama di Banda Aceh berlangsung damai dan saling mengisi.
Keberadaan umat Islam sebagai mayoritas mutlak dan pemberlakuan Syariat Islam di Aceh tidak menjadi penghambat dalam aktivitas sosial umat minoritas.
Umat Islam mampu memainkan peran sebagai pengayom dan pelindung bagi umat minoritas.
Sebaliknya umat minoritas mampu menyesuaikan diri dan menghormati keberadaan Islam yang terlihat dari beberapa perilaku mereka, seperti beribadah di tempat-tempat resmi yang telah disediakan, anak-anak mereka mengenakan pakaian sopan di sekolah walau tak memakai jilbab, berpartisipasi dalam setiap momen Pemilu/Pilkada, menutup toko menjelang pelaksanaan shalat Jumat, hari raya Islam, serta saling mengundang/menghadiri pada pesta perkawinan, gotong royong dan lain-lain.
Kata Kunci: Sosial; Agama; Mayoritas; Minoritas; Banda Aceh.
Related Results
Efektivitas Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terhadap Pola Pangan Harapan Rumah Tangga di Kota Banda Aceh
Efektivitas Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terhadap Pola Pangan Harapan Rumah Tangga di Kota Banda Aceh
Abstrak. Dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan, kementerian pertanian melalui Badan Litbang Pertanian mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari atau yang disebut dengan KRPL,...
URGENSI PENGATURAN HUKUM PENYIARAN ACEH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGAKTUALISASI NILAI ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT ACEH
URGENSI PENGATURAN HUKUM PENYIARAN ACEH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGAKTUALISASI NILAI ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT ACEH
Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1). Pengaturan Hukum Penyiaran Aceh dalam mengaktualisasi nilai keislaman dan Kearifan budaya local masyarakat Aceh (2) Program Penyiaran Ac...
ARAHAN PEMENUHAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDA ACEH
ARAHAN PEMENUHAN RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDA ACEH
The earthquake that occurred in Banda Aceh on December 26, 2004, followed by the tsunami along the coastline of the Indian Ocean caused a huge number of casualties and infrastructu...
Penerapan Konsep Green City pada Taman Kota (Studi Kasus: Taman Kota Blang Padang, Kota Banda Aceh)
Penerapan Konsep Green City pada Taman Kota (Studi Kasus: Taman Kota Blang Padang, Kota Banda Aceh)
<p><span lang="IN">Konsep </span><em><span lang="IN">green city</span></em><span lang="IN"> menerapkan konsep ramah lingkungan yang ...
Identifikasi Bangunan-Bangunan Peninggalan Sejarah Masa Kolonial Belanda di Pesisir Timur Aceh
Identifikasi Bangunan-Bangunan Peninggalan Sejarah Masa Kolonial Belanda di Pesisir Timur Aceh
The Dutch colonial presence in the eastern coastal region of Aceh had a significant influence on infrastructure development and cultural changes in the area. The buildings left ove...
Pengaruh Faktor Daya Tarik Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan (Studi Kasus Kota Banda Aceh)
Pengaruh Faktor Daya Tarik Wisata Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan (Studi Kasus Kota Banda Aceh)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atraksi, aksesbilitas, amenitas dan ancillary, keputusan berkunjung terhadap keputusan berkunjung di Banda Aceh. Jenis penelitian ...
KONSERVASI ARSITEKTUR RUMOH ACEH
KONSERVASI ARSITEKTUR RUMOH ACEH
Maintain the authenticity and identity of Architecture Rumoh Aceh, the mandate entrusted by its predecessor, the founder utoh or buildings in Aceh for the next generation of Acehne...
GEDUNG MUSIK BANDA ACEH
GEDUNG MUSIK BANDA ACEH
Musik adalah bahasa manusia, karena dengan musik kita dapat mengekspresikan kemauan, atau isi hati kita tanpa harus mengerti terlebih dahulu bahasa yang dipakai oleh mereka yang me...


