Javascript must be enabled to continue!
Kearifan Lokal Arsitektur Masjid Demakan
View through CrossRef
Penelitian ini dilatarbelakangi dari keberadaan Masjid Agung Demak yang merupakan masjid pertama di Kabupaten Demak. Masjid yang telah berdiri sejak tahun 1479 M ini memiliki arsitektur masjid yang unik. Keunikan arsitektur masjid ini dilakukan penelitian lebih mendalam sehingga sehingga menjadi rujukan dalam membangun masjid lain di Kabupaten Demak. Arsitektur masjid ini telah terjaga kearifan lokalnya hingga berdiri sampai sekarang ini. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, merumuskan arsitektur masjid Demakan sebagai salah satu arsitektur masjid yang dilestarikan di Kabupaten Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei di lapangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan penelitian eksplorasi. Jenis penelitian bersifat deskriptif yakni menganalis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Adapun pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam pada sejumlah informan, dan studi pustaka. Hasil penelitian dapat dirumuskan bahwa kearifan lokal arsitektur masjid Demakan meliputi : (1) tata ruang yakni ruang utama salat, serambi dan ruang tambahan lain; (2) Struktur ditopang 4 saka guru dan 12 saka penanggap pada ruang utama salat dan struktur ditopang 8 saka guru dan 28 saka penanggap pada ruang serambi; dan (3) Ruang utama salat berbentuk bujur sangkar dengan atap tajug tumpang tiga dan serambi berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Arsitektur masjid Demakan sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat KabupatenDemak.
This research is motivated by the existence of the Great Mosque of Demak which is the first mosque in the Demak Regency. The mosque, which was founded in 1479 AD, has a unique mosque architecture. The uniqueness of the architecture of the mosque is carried out in-depth research so that it becomes a reference in building other mosques in Demak Regency. The architecture of this mosque has maintained its local wisdom up to now. The purpose of this study is to identify, formulate the architecture of the Demakan mosque as one of the preserved mosque architectures in the Demak Regency. The method used in this research is a descriptive qualitative method. The method of data collection is done by field surveys. This research uses a qualitative approach and is an exploratory study. This type of research is descriptive in that it analyzes and presents facts systematically so that it is easy to understand and infer. The data collection through observation, in-depth interviews with a number of informants, and literature study. The results of the study can be formulated that the local wisdom of the mosque architecture of Demakan includes: (1) spatial planning, namely the main prayer room, foyer, and other additional spaces; (2) The structure is supported by 4 saka teachers and 12 saka responders in the main prayer room and the structure is supported by 8 saka teachers and 28 respondent saka in the foyer room; and (3) The main prayer room is square with a overlapping roof and a rectangular porch with a pyramid roof. The architecture of the Demakan mosque is still preserved by the people of the DemakRegency.
Universitas Sumatera Utara
Title: Kearifan Lokal Arsitektur Masjid Demakan
Description:
Penelitian ini dilatarbelakangi dari keberadaan Masjid Agung Demak yang merupakan masjid pertama di Kabupaten Demak.
Masjid yang telah berdiri sejak tahun 1479 M ini memiliki arsitektur masjid yang unik.
Keunikan arsitektur masjid ini dilakukan penelitian lebih mendalam sehingga sehingga menjadi rujukan dalam membangun masjid lain di Kabupaten Demak.
Arsitektur masjid ini telah terjaga kearifan lokalnya hingga berdiri sampai sekarang ini.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, merumuskan arsitektur masjid Demakan sebagai salah satu arsitektur masjid yang dilestarikan di Kabupaten Demak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei di lapangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan merupakan penelitian eksplorasi.
Jenis penelitian bersifat deskriptif yakni menganalis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
Adapun pengambilan data melalui observasi, wawancara mendalam pada sejumlah informan, dan studi pustaka.
Hasil penelitian dapat dirumuskan bahwa kearifan lokal arsitektur masjid Demakan meliputi : (1) tata ruang yakni ruang utama salat, serambi dan ruang tambahan lain; (2) Struktur ditopang 4 saka guru dan 12 saka penanggap pada ruang utama salat dan struktur ditopang 8 saka guru dan 28 saka penanggap pada ruang serambi; dan (3) Ruang utama salat berbentuk bujur sangkar dengan atap tajug tumpang tiga dan serambi berbentuk persegi panjang dengan atap limasan.
Arsitektur masjid Demakan sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat KabupatenDemak.
This research is motivated by the existence of the Great Mosque of Demak which is the first mosque in the Demak Regency.
The mosque, which was founded in 1479 AD, has a unique mosque architecture.
The uniqueness of the architecture of the mosque is carried out in-depth research so that it becomes a reference in building other mosques in Demak Regency.
The architecture of this mosque has maintained its local wisdom up to now.
The purpose of this study is to identify, formulate the architecture of the Demakan mosque as one of the preserved mosque architectures in the Demak Regency.
The method used in this research is a descriptive qualitative method.
The method of data collection is done by field surveys.
This research uses a qualitative approach and is an exploratory study.
This type of research is descriptive in that it analyzes and presents facts systematically so that it is easy to understand and infer.
The data collection through observation, in-depth interviews with a number of informants, and literature study.
The results of the study can be formulated that the local wisdom of the mosque architecture of Demakan includes: (1) spatial planning, namely the main prayer room, foyer, and other additional spaces; (2) The structure is supported by 4 saka teachers and 12 saka responders in the main prayer room and the structure is supported by 8 saka teachers and 28 respondent saka in the foyer room; and (3) The main prayer room is square with a overlapping roof and a rectangular porch with a pyramid roof.
The architecture of the Demakan mosque is still preserved by the people of the DemakRegency.
Related Results
STRATEGI TRANSFORMASI ARSITEKTUR PADA STUDIO AKANOMA DI PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT
STRATEGI TRANSFORMASI ARSITEKTUR PADA STUDIO AKANOMA DI PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT
Abstrak - Arsitektur Indonesia, seperti halnya arsitektur banyak negara dan kawasan di dunia, akhir-akhir ini mengalami berbagai perubahan karena fenomena globalisasi. Modernisasi ...
Smart Mosque: Pembuatan Website dan Laporan Keuangan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan
Smart Mosque: Pembuatan Website dan Laporan Keuangan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan
Pelaporan keuangan Masjid belum ada peraturan yang mewajibkan dan ditetapkan dalam pelaporan keuangan berbeda halnya perusahan, pemerintah dan lembaga Zakat. Olehnya itu Ta’mir Mas...
KAJIAN BENTUK, FASAD, DAN RUANG DALAM PADA MASJID CHENG HO PALEMBANG
KAJIAN BENTUK, FASAD, DAN RUANG DALAM PADA MASJID CHENG HO PALEMBANG
Abstract: The architecture of places of worship is one of architecture that is specifically designed to meet human needs in terms of worship. Architecture for a place of worship it...
Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global
Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi di Era Global
Kearifan lokal, demikian juga tradisi, adalah produk hasil budaya. Oleh sebab itu, sebagaimana halnya budaya, kearifan lokal dapat dibagi menjadi dua: pertama, kearifan lokal yang ...
ARSITEKTUR MASJID ABIDIN DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN
ARSITEKTUR MASJID ABIDIN DI KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya guna menduk...
The Role of Mosque Committee in Empowering Mosque’s Educational Programmes: Case Study of Mosques in Gombak District, Malaysia (Peranan Ahli Jawatankuasa Masjid dalam Penambahbaikan Program Pendidikan Masjid: Kajian Kes bagi Masjid-Masjid di Daerah Gombak
The Role of Mosque Committee in Empowering Mosque’s Educational Programmes: Case Study of Mosques in Gombak District, Malaysia (Peranan Ahli Jawatankuasa Masjid dalam Penambahbaikan Program Pendidikan Masjid: Kajian Kes bagi Masjid-Masjid di Daerah Gombak
This article analyses the roles of the mosque committee in enhancing the mosque’s educational programmes in Gombak, Selangor. Gombak as an administrative district that is located i...
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal dalam wacana ritual adat etnik Atoni Pah Meto di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dari perspektif etnolinguist...
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Pada Wacana Ritual Adat “Helas Keta” Etnik Atoni Pah Meto: Kajian Etnolinguistik
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai kearifan lokal dalam wacana ritual adat etnik Atoni Pah Meto di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur, dari perspektif etnolinguist...


