Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

TES JALAN 6 MENIT UNTUK MENGUKUR KEBUGARAN JASMANI, NADI ISTIRAHAT, DAN NADI EXERCISE PADA MAHASISWA ANESTESIOLOGI PEROKOK DAN NON PEROKOK

View through CrossRef
Merokok merupakan perilaku yang dapat membahayakan dan berisiko buruk pada kesehatan apabila di konsumsi pada usia remaja. Merokok juga menyebabkan nadi exercise pada saat latihan menjadi tidak normal. Tes jalan kaki 6-menit juga merupakan tes praktis untuk memperkirakan kebugaran kardiorespirasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebugaran jasmani, nadi istirahat dan nadi exercise dengan Tes Jalan 6 Menit. Metode yang digunakan yaitu quasi experiment dengan jumlah sampel 60 responden mahasiswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perokok dan non perokok. Hasil penelitian menunjukkan rerata nadi istirahat pada kelompok perokok yaitu 95.80±10.89 dan nadi exercise yaitu 101.83±16.58, sedangkan pada kelompok non perokok untuk nadi istirahat yaitu 95.06±13.29 dan nadi exercise 98.46±15.74. Hasil rerata jarak tempuh pada kelompok perokok 355.16±24.30 dan kelompok non perokok 377.13±49.06. Kesimpulan menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perokok dan non perokok baik nadi istirahat maupun nadi exercise dengan nilai p value 0.816 dan 0.423 (p<0,05).  Smoking is a behavior that can be harmful and has a bad risk to health if consumed at a young age. Smoking also causes the exercise pulse to become abnormal during exercise. The 6-minute walking test is also a practical test for estimating cardiorespiratory fitness. The purpose of this study was to determine physical fitness, resting pulse and exercise pulse with the 6-Minute Walk Test. The method used was a quasi-experimental with a sample of 60 student respondents who were divided into two groups: smokers and non-smokers. The results showed that the mean resting heart rate in the smoking group was 95.80 ± 10.89 and the exercise heart rate was 101.83 ± 16.58, while in the non-smokers group the resting heart rate was 95.06 ± 13.29 and the exercise heart rate was 98.46 ± 15.74. The mean distance traveled in the smoking group was 355.16 ± 24.30 and the non-smokers group was 377.13 ± 49.06. The conclusion showed that there was no significant difference between the smoking and non-smoker groups in both resting and exercise heart rate with p values of 0.816 and 0.423 (p<0.05).
Title: TES JALAN 6 MENIT UNTUK MENGUKUR KEBUGARAN JASMANI, NADI ISTIRAHAT, DAN NADI EXERCISE PADA MAHASISWA ANESTESIOLOGI PEROKOK DAN NON PEROKOK
Description:
Merokok merupakan perilaku yang dapat membahayakan dan berisiko buruk pada kesehatan apabila di konsumsi pada usia remaja.
Merokok juga menyebabkan nadi exercise pada saat latihan menjadi tidak normal.
Tes jalan kaki 6-menit juga merupakan tes praktis untuk memperkirakan kebugaran kardiorespirasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebugaran jasmani, nadi istirahat dan nadi exercise dengan Tes Jalan 6 Menit.
Metode yang digunakan yaitu quasi experiment dengan jumlah sampel 60 responden mahasiswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perokok dan non perokok.
Hasil penelitian menunjukkan rerata nadi istirahat pada kelompok perokok yaitu 95.
80±10.
89 dan nadi exercise yaitu 101.
83±16.
58, sedangkan pada kelompok non perokok untuk nadi istirahat yaitu 95.
06±13.
29 dan nadi exercise 98.
46±15.
74.
Hasil rerata jarak tempuh pada kelompok perokok 355.
16±24.
30 dan kelompok non perokok 377.
13±49.
06.
Kesimpulan menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok perokok dan non perokok baik nadi istirahat maupun nadi exercise dengan nilai p value 0.
816 dan 0.
423 (p<0,05).
 Smoking is a behavior that can be harmful and has a bad risk to health if consumed at a young age.
Smoking also causes the exercise pulse to become abnormal during exercise.
The 6-minute walking test is also a practical test for estimating cardiorespiratory fitness.
The purpose of this study was to determine physical fitness, resting pulse and exercise pulse with the 6-Minute Walk Test.
The method used was a quasi-experimental with a sample of 60 student respondents who were divided into two groups: smokers and non-smokers.
The results showed that the mean resting heart rate in the smoking group was 95.
80 ± 10.
89 and the exercise heart rate was 101.
83 ± 16.
58, while in the non-smokers group the resting heart rate was 95.
06 ± 13.
29 and the exercise heart rate was 98.
46 ± 15.
74.
The mean distance traveled in the smoking group was 355.
16 ± 24.
30 and the non-smokers group was 377.
13 ± 49.
06.
The conclusion showed that there was no significant difference between the smoking and non-smoker groups in both resting and exercise heart rate with p values of 0.
816 and 0.
423 (p<0.
05).

Related Results

Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani pada Siswa kelas X MAN 1 Tanjung Jabung Barat
Analisis Tingkat Kebugaran Jasmani pada Siswa kelas X MAN 1 Tanjung Jabung Barat
Berdasarkan permasalahan-permasalahan Setiap penelitian yang dikerjakan selalu memiliki tujuan akhir untuk memperoleh gambaran yang jelas dan bermanfaat bagi yang menggunakannya. A...
Analisis Penerapan Jalan Satu Arah di Ruas Jalan Raya Leles-Jalan Lingkar Leles
Analisis Penerapan Jalan Satu Arah di Ruas Jalan Raya Leles-Jalan Lingkar Leles
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kemacetan yang sering terjadi di ruas Jalan Raya Leles pada saat jam-jam sibuk dan mengetahui dampak penerapan jalan satu arah te...
Makalah aktivitas kebugaran jasmani- Vania Amanda Putri Alwi-X MIA 3
Makalah aktivitas kebugaran jasmani- Vania Amanda Putri Alwi-X MIA 3
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berb...
Persepsi Masyarakat Kota Magelang Terhadap Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Anak Dengan Riwayat Orang Tua Perokok
Persepsi Masyarakat Kota Magelang Terhadap Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Anak Dengan Riwayat Orang Tua Perokok
Merokok sudah menjadi hal lazim yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Baik itu dari kalangan anak-anak  maupun orang tua.  Banyak orang yang merokok di dekat anggota keluargany...
Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2024
Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2024
Kurangnya kesadaran tentang pentingnya menjaga kebugaran tubuh, ditambah dengan pola hidup yang tidak seimbang seperti kurangnya waktu untuk berolahraga dan pola makan yang tidak s...
HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERILAKU EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PERILAKU EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
Kebugaran jasmani merupakan salah satu indikator dalam kesehatan dan sangat berkaitan dengan kondisi obesitas. Obesitas sangat berkaitan dengan  intake makanan yang berlebih  akiba...
Hubungan Lemak Subkutan dengan Kebugaran Jasmani Daya Tahan Otot pada Mahasiswa FKIK Universitas Warmadewa
Hubungan Lemak Subkutan dengan Kebugaran Jasmani Daya Tahan Otot pada Mahasiswa FKIK Universitas Warmadewa
Kebugaran jasmani merupakan sekumpulan aktivitas fisik yang berhubungan dengan kesehatan atau keterampilan (skill), di mana tingkat kebugaran tersebut dapat diukur dengan tes fisik...
PERBEDAAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON-PEROKOK
PERBEDAAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA PADA PEROKOK ELEKTRIK DAN NON-PEROKOK
Latar Belakang: Saliva merupakan suatu cairan di dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi yang penting terhadap kesehatan rongga mulut yang dapat terpapar langsung rokok elektrik. ...

Back to Top