Javascript must be enabled to continue!
KARAKTERISTIK KERUSAKAN HUTAN RAWA GAMBUT TROPIS TERDEGRADASI DI KALIMANTAN TENGAH
View through CrossRef
Peat swamp forest concessions and managements in Central Kalimantan have caused forest degradation resulting in the occurrence of forest fragmentation. The efforts on ecosystem restoration should be made based on the characteristics of fragmented peat swamp forest. This study aimed to find out the characteristics of degraded peat swamp forest assessed from the indicators of tree species diversity, community structure, and species dominance as well as their relationships with environmental conditions in various situations of fragmentation. The diversity of tree species tends to decrease following disturbance gradient, where the lowest was found near the edge. The community structure of the forest edge was dominated by small stand (diameter class of 6-10 cm) and dominated by Combretocarpus rotundatus of 60%. This condition was affected by environmental factors (67,2% - 71,8%): competition, site condition, microclimate and inundation.Keywords: disturbance characteristics; peat swamp forests; diversity; environmental factorsPengusahaan dan pengelolaan hutan rawa gambut selama ini di Kalimantan Tengah ternyata menyebabkan kerusakan yang menyebabkan hutan rawa gambut terfragmentasi. Usaha perbaikan ekosistem tersebut harus berdasarkan pada karakteristik dari ekosistem hutan rawa gambut yang terfragmentasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik hutan rawa gambut terdegradasi yang terdiri dari indikator keanekaragaman jenis pohon, struktur komunitas, dan dominansi jenis serta hubungannya dengan kondisi lingkungan yang dilihat pada berbagai kondisi fragmentasi. Keanekaragaman jenis pohon semakin jauh dari hutan semakin rendah begitu juga dengan jumlah jenis dan kerapatan vegetasinya. Struktur komunitas pada bagian tepi hutan didominasi oleh tegakan berukuran kecil (kelas diameter 6-10cm) dan dominansi jenisnya hanya terpusat pada sedikit jenis dimana jenis Combretocarpus rotundatus mencapai 60%. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan (67,2% - 71,8%) yaitu kompetisi dan kondisi lahan serta iklim mikro dan tinggi muka air tanah (genangan).Kata Kunci : karakteristik kerusakan; hutan rawa gambut; keanekaragaman; faktor lingkungan
Center for Journal Management and Publication, Lambung Mangkurat University
Title: KARAKTERISTIK KERUSAKAN HUTAN RAWA GAMBUT TROPIS TERDEGRADASI DI KALIMANTAN TENGAH
Description:
Peat swamp forest concessions and managements in Central Kalimantan have caused forest degradation resulting in the occurrence of forest fragmentation.
The efforts on ecosystem restoration should be made based on the characteristics of fragmented peat swamp forest.
This study aimed to find out the characteristics of degraded peat swamp forest assessed from the indicators of tree species diversity, community structure, and species dominance as well as their relationships with environmental conditions in various situations of fragmentation.
The diversity of tree species tends to decrease following disturbance gradient, where the lowest was found near the edge.
The community structure of the forest edge was dominated by small stand (diameter class of 6-10 cm) and dominated by Combretocarpus rotundatus of 60%.
This condition was affected by environmental factors (67,2% - 71,8%): competition, site condition, microclimate and inundation.
Keywords: disturbance characteristics; peat swamp forests; diversity; environmental factorsPengusahaan dan pengelolaan hutan rawa gambut selama ini di Kalimantan Tengah ternyata menyebabkan kerusakan yang menyebabkan hutan rawa gambut terfragmentasi.
Usaha perbaikan ekosistem tersebut harus berdasarkan pada karakteristik dari ekosistem hutan rawa gambut yang terfragmentasi tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik hutan rawa gambut terdegradasi yang terdiri dari indikator keanekaragaman jenis pohon, struktur komunitas, dan dominansi jenis serta hubungannya dengan kondisi lingkungan yang dilihat pada berbagai kondisi fragmentasi.
Keanekaragaman jenis pohon semakin jauh dari hutan semakin rendah begitu juga dengan jumlah jenis dan kerapatan vegetasinya.
Struktur komunitas pada bagian tepi hutan didominasi oleh tegakan berukuran kecil (kelas diameter 6-10cm) dan dominansi jenisnya hanya terpusat pada sedikit jenis dimana jenis Combretocarpus rotundatus mencapai 60%.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan (67,2% - 71,8%) yaitu kompetisi dan kondisi lahan serta iklim mikro dan tinggi muka air tanah (genangan).
Kata Kunci : karakteristik kerusakan; hutan rawa gambut; keanekaragaman; faktor lingkungan.
Related Results
Kajian Sifat Fisik Lahan Gambut Terhadap Tahanan Listrik Dengan Alat Geolistrik (Studi Kasus: Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Kajian Sifat Fisik Lahan Gambut Terhadap Tahanan Listrik Dengan Alat Geolistrik (Studi Kasus: Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Lahan gambut merupakan tanah yang memiliki kandungan organik tinggi hasil pembusukan tanaman. Parameter karakteristik utama lahan gambut adalah kadar air, berat volume, berat jenis...
Kajian Sifat Fisik Lahan Gambut Terhadap Tahanan Listrik Dengan Alat Geolistrik (Studi Kasus: Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Kajian Sifat Fisik Lahan Gambut Terhadap Tahanan Listrik Dengan Alat Geolistrik (Studi Kasus: Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Lahan gambut merupakan tanah yang memiliki kandungan organik tinggi hasil pembusukan tanaman. Parameter karakteristik utama lahan gambut adalah kadar air, berat volume, berat jenis...
Analisis Pembasahan Lahan Gambut Akibat Pembangunan Sekat Kanal (Studi Kasus: Desa Lukun, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Analisis Pembasahan Lahan Gambut Akibat Pembangunan Sekat Kanal (Studi Kasus: Desa Lukun, Kabupaten Kepulauan Meranti)
Restorasi gambut sangat diperlukan untuk merehabilitasi ekosistem gambut. Badan Restorasi Gambut (BRG) telah menerapkan upaya restorasi gambut salah satunya melalui kegiatan rewett...
KARAKTERISTIK AIR GAMBUT DI JALAN KALIBATA KOTA PALANGKARAYA
KARAKTERISTIK AIR GAMBUT DI JALAN KALIBATA KOTA PALANGKARAYA
Hutan rawa gambut ialah salah satu ekosistem lahan basah yang lumayan luas di Indonesia dengan ciri spesial ialah jenuh air serta tanahnya berbentuk tanah organik( gambut) yang ber...
Jenis-jenis Anggrek (Orchidaceae) di Hutan Rawa Gambut Kabupaten Belitung.
Jenis-jenis Anggrek (Orchidaceae) di Hutan Rawa Gambut Kabupaten Belitung.
Selviana, Eddy Nurtjahya & Diah Sulistiarini. 2019. Jenis-jenis Anggrek (Orchidaceae) di Hutan Rawa Gambut Kabupaten Belitung. Floribunda 6(2): 72–80. — Anggrek salah satu tum...
RETENSI AIR DAN DERAJAT KEJENUHAN TANAH GAMBUT DARI KAWASAN DAS SABANGAU
RETENSI AIR DAN DERAJAT KEJENUHAN TANAH GAMBUT DARI KAWASAN DAS SABANGAU
Air berperan penting dalam proses pembentukan, pengolahan, manajemen pemanfaatan, dan pelestarian tanah gambut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik retensi...
Dampak dan Pencegahan Daerah Rawan Bencana Akibat Kemarau di Kalimantan Barat
Dampak dan Pencegahan Daerah Rawan Bencana Akibat Kemarau di Kalimantan Barat
Kalimantan Barat menjadi daerah rawan kebakaran hutan dan gambut. Karena provinsi Kalimantan Barat yang terletak di pulau Kalimantan merupakan pulau yang memiliki tipe rawa yang b...
ISUE STRATEGIS KAWASAN HUTAN PADA PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
ISUE STRATEGIS KAWASAN HUTAN PADA PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang; Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah. Penetapan Kawasan Hutan adalah suatu penegasan tentan...


