Javascript must be enabled to continue!
SEJARAH DIBENTUKNYA FATO GHOERANO DIKERAJAAN MUNA 1600-1920
View through CrossRef
ABSTRAK: Permasalahan dalam penelitian ini membahas mengenai latar belakang dibentuknya fato ghoerano di Kerajaan Muna 1600-1920, proses dibentuknya fato ghoerano di Kerajaan Muna 1600-1920 dan dampaknya terhadap kerajaan Muna 1600-1920. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius Samsudin dimana tata kerja metode ini adalah (1) Heuristik (teknik pengumpulan data) (2) Kritik Sumber (analisis data) (3) Interprestasi (penafsiran) (4) Historiografi (penyusunan penulisan).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibentuknya fato ghoerno karna pertambahan jumlah penduduk menyebabkan perluasan area pemukiman dan perluasan wilayah kerajaan. Luasnya wilayah kerajaan jelas menyulitkan bagi seorang raja dalam menjalankan pemerintahan serta dalam mengontrol seluruh wilayah kerajaan. Demikian pula halnya yang dialami raja La Titakono di kerajaan Muna pada tahun 1920 dimana terjadi pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga kerajaan Muna pada saat itu bertambah luas. Untuk mengatasi hal itu maka raja La Titakono membagi wilayah kerajaan Muna menjadi fato ghoera (empat wilayah). Proses dibentuknya fato ghoerano dikerajaan muna 1600-1920 untuk memperlancar jalannya pemerintahan di daerah, olehnya La Titakono membagi wilayah kerajaan Muna menjadi empat 4 wilayah (fato ghoerano) dan tiap-tiap ghoera (kepala daerah) mempunyai hak untuk mengatur sendiri daaerahnya. Pembentukan pemerintahan Ghoera memberikan dampak yang postif dalam mengatur sistem pemerintahan, daerah-daerah diberi wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri sehingga sangat membantu tugas dari raja Muna dalam menjalankan pemerintahan. Kata Kunci: Latar Belakang, Proses, Dampak, Fato Ghoerano
FKIP Universitas Halu Oleo
Title: SEJARAH DIBENTUKNYA FATO GHOERANO DIKERAJAAN MUNA 1600-1920
Description:
ABSTRAK: Permasalahan dalam penelitian ini membahas mengenai latar belakang dibentuknya fato ghoerano di Kerajaan Muna 1600-1920, proses dibentuknya fato ghoerano di Kerajaan Muna 1600-1920 dan dampaknya terhadap kerajaan Muna 1600-1920.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Helius Samsudin dimana tata kerja metode ini adalah (1) Heuristik (teknik pengumpulan data) (2) Kritik Sumber (analisis data) (3) Interprestasi (penafsiran) (4) Historiografi (penyusunan penulisan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibentuknya fato ghoerno karna pertambahan jumlah penduduk menyebabkan perluasan area pemukiman dan perluasan wilayah kerajaan.
Luasnya wilayah kerajaan jelas menyulitkan bagi seorang raja dalam menjalankan pemerintahan serta dalam mengontrol seluruh wilayah kerajaan.
Demikian pula halnya yang dialami raja La Titakono di kerajaan Muna pada tahun 1920 dimana terjadi pertumbuhan penduduk yang cepat sehingga kerajaan Muna pada saat itu bertambah luas.
Untuk mengatasi hal itu maka raja La Titakono membagi wilayah kerajaan Muna menjadi fato ghoera (empat wilayah).
Proses dibentuknya fato ghoerano dikerajaan muna 1600-1920 untuk memperlancar jalannya pemerintahan di daerah, olehnya La Titakono membagi wilayah kerajaan Muna menjadi empat 4 wilayah (fato ghoerano) dan tiap-tiap ghoera (kepala daerah) mempunyai hak untuk mengatur sendiri daaerahnya.
Pembentukan pemerintahan Ghoera memberikan dampak yang postif dalam mengatur sistem pemerintahan, daerah-daerah diberi wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri sehingga sangat membantu tugas dari raja Muna dalam menjalankan pemerintahan.
Kata Kunci: Latar Belakang, Proses, Dampak, Fato Ghoerano.
Related Results
SEJARAH PEMERINTAHAN KABUPATEN MUNA TAHUN 1960-2015
SEJARAH PEMERINTAHAN KABUPATEN MUNA TAHUN 1960-2015
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar belakang terbentuknya pemerintahan Kabupaten Muna dan mendeskripsikan pemerintahan Kabupaten Muna tahun 1960 sampai 20...
Etnomedisin Masyarakat Muna Di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna
Etnomedisin Masyarakat Muna Di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna
ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mendeskripsikan latar belakang Etnomedisin masyarakat Muna di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. (2) Untuk mengidenti...
SEJARAH LISAN DALAM DISIPLIN ILMU SEJARAH: ANTARA REALITI DAN REPRESENTASI
SEJARAH LISAN DALAM DISIPLIN ILMU SEJARAH: ANTARA REALITI DAN REPRESENTASI
Perkembangan disiplin ilmu sejarah buat sekian lama memusatkan perbahasannya kepada falsafah “tiada dokumen, tiada sejarah” sebagai wadah merealisasikan matlamat sejarawan untuk me...
Proses Adat Dalam Pernikahan Masyarakat Muna (Studi di Desa Labaha Kecamatan Watopute Kabupaten Muna)
Proses Adat Dalam Pernikahan Masyarakat Muna (Studi di Desa Labaha Kecamatan Watopute Kabupaten Muna)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Proses Adat pernikahan masyarakat Suku Muna Desa Labaha, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna, serta untuk mengtahui alasan masy...
PERUBAHAN BUDAYA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MUNA DI DESA LOHIA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA: 1978-2018
PERUBAHAN BUDAYA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT MUNA DI DESA LOHIA KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA: 1978-2018
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan perubahan budaya perkawinan pada masyarakat Muna di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna pada tahun: 1978-2018. (2) menjelaskan ...
Analisis Bahasa Muna di Sulawesi Tenggara
Analisis Bahasa Muna di Sulawesi Tenggara
Bahasa Muna merupakan salah satu bahasa daerah yang dituturkan oleh Masyarakat suku Muna yang ada di Sulawesi Tenggara. Bahasa Muna tergolong sebagai Bahasa vokalis karena setiap k...
Bagaimana Sejarah Seharusnya Diajarkan?
Bagaimana Sejarah Seharusnya Diajarkan?
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin kompleksnya permasalahan dalam pembelajaransejarah yang tak kunjung menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Salah satunyaadal...
PEMERTAHANAN BAHASA MUNA DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA
PEMERTAHANAN BAHASA MUNA DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA
This study aims to describe the maintenance of the Muna language in Muna Regency,Southeast Sulawesi. The data were collected using the ethnographic method by meansof observations a...


