Javascript must be enabled to continue!
SISTEM KEPENGARANGAN DALAM SERAT-SERAT WULANG PAKUBUWONO IX
View through CrossRef
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sistem kepengarangan dalam serat-serat wulang Pakubuwono (PB) IX. Data penelitian berupa kata dan kalimat yang menunjukkan sistem kepengarangan dalam serat-serat wulang PB IX. Pengumpulan data dengan metode filologi modern. Analisis data menggunakan metode deskriptif dengan penerapan teori asal-usul teks. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, terdapat peran PB IX sebagai pengarang dan penulis atau ingkang anganggit dan ingkang anyerat dalam serat-serat wulang PB IX. Peran ini dibantu oleh penulis kerajaan untuk mengikat karyanya. Peran tersebut ditunjukkan penggunaan gaya tuturan dengan penyebutan kata adikku, guruku Ngabdul Kahar, guruningwang, trahingwang, anakku, woting tyasingsun, dan sutengsun. Kedua, terdapat peran PB IX sebagai pengayom. Peran ini tampak pada manggala dan kolofon teks yang diikuti bentuk sengkalan. Yang memiliki peran pengayom biasanya adalah seorang pujangga kerajaan atau penulis kerajaan yang cukup ternama. Dalam serat-serat wulang PB IX ini muncul pengarang dan penulis, yaitu Nyai Tumenggung Adisara.Kata kunci: serat wulang, Pakubuwono IX, pengayom, filologi modern THE AUTHORSHIP SYSTEM IN SERAT-SERAT WULANG BY PAKUBUWONO IXAbstractThis study aims to describe the authorship system in serat-serat wulang (teaching works) by Pakubuwono (PB)IX. The data were in the form of words and sentences describing the authorship system in serat-serat wulang by PB IX. They were collected using the modern philology method. The data analysis used the descriptive method by applying theories on the origins of texts. The results are as follows. First, there are roles of PB IX as the author (ingkang anganggit) and the writer (ingkang anyerat) in serat-serat wulang PB IX. These roles are assisted by the court author in order to bind the works. The roles are shown in the use of some special terms such as adikku, guruku Ngabdul Kahar, guruningwang, trahingsun, anakku, woting tyasingsun, and sutengsun. Second, there is a role of PB IX as pengayom (patron). This is shown in manggala and the text colophon followed by a form of sengkalan (chronogram). A patron is usually a famous court poet or writer. In serat-serat wulang by PB IX, there is an author or writer, namely Nyai Tumenggung Adisara.Keywords: serat-serat wulang, Pakubuwono IX, patron, modern philology
Title: SISTEM KEPENGARANGAN DALAM SERAT-SERAT WULANG PAKUBUWONO IX
Description:
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sistem kepengarangan dalam serat-serat wulang Pakubuwono (PB) IX.
Data penelitian berupa kata dan kalimat yang menunjukkan sistem kepengarangan dalam serat-serat wulang PB IX.
Pengumpulan data dengan metode filologi modern.
Analisis data menggunakan metode deskriptif dengan penerapan teori asal-usul teks.
Hasil penelitian sebagai berikut.
Pertama, terdapat peran PB IX sebagai pengarang dan penulis atau ingkang anganggit dan ingkang anyerat dalam serat-serat wulang PB IX.
Peran ini dibantu oleh penulis kerajaan untuk mengikat karyanya.
Peran tersebut ditunjukkan penggunaan gaya tuturan dengan penyebutan kata adikku, guruku Ngabdul Kahar, guruningwang, trahingwang, anakku, woting tyasingsun, dan sutengsun.
Kedua, terdapat peran PB IX sebagai pengayom.
Peran ini tampak pada manggala dan kolofon teks yang diikuti bentuk sengkalan.
Yang memiliki peran pengayom biasanya adalah seorang pujangga kerajaan atau penulis kerajaan yang cukup ternama.
Dalam serat-serat wulang PB IX ini muncul pengarang dan penulis, yaitu Nyai Tumenggung Adisara.
Kata kunci: serat wulang, Pakubuwono IX, pengayom, filologi modern THE AUTHORSHIP SYSTEM IN SERAT-SERAT WULANG BY PAKUBUWONO IXAbstractThis study aims to describe the authorship system in serat-serat wulang (teaching works) by Pakubuwono (PB)IX.
The data were in the form of words and sentences describing the authorship system in serat-serat wulang by PB IX.
They were collected using the modern philology method.
The data analysis used the descriptive method by applying theories on the origins of texts.
The results are as follows.
First, there are roles of PB IX as the author (ingkang anganggit) and the writer (ingkang anyerat) in serat-serat wulang PB IX.
These roles are assisted by the court author in order to bind the works.
The roles are shown in the use of some special terms such as adikku, guruku Ngabdul Kahar, guruningwang, trahingsun, anakku, woting tyasingsun, and sutengsun.
Second, there is a role of PB IX as pengayom (patron).
This is shown in manggala and the text colophon followed by a form of sengkalan (chronogram).
A patron is usually a famous court poet or writer.
In serat-serat wulang by PB IX, there is an author or writer, namely Nyai Tumenggung Adisara.
Keywords: serat-serat wulang, Pakubuwono IX, patron, modern philology.
Related Results
Karakterisasi Mekanik Komposit Serat Hybrid Serat Lidah Mertua dan Serat Eceng Gondok
Karakterisasi Mekanik Komposit Serat Hybrid Serat Lidah Mertua dan Serat Eceng Gondok
Penggunaan dan pemanfaatan komposit serat alam sebagai pengganti serat sintesis merupakan langkah yang bijak dalam meningkatkan nilai ekonomis serat alam mengingat keterbatasan sum...
MATERIAL KOMPOSIT LAMINASI SERAT KARBON-NYLON DENGAN ADDITIVE ALUMINUM POWDER UNTUK BODY LORI
MATERIAL KOMPOSIT LAMINASI SERAT KARBON-NYLON DENGAN ADDITIVE ALUMINUM POWDER UNTUK BODY LORI
Dalam proses perawatan prasarana perkeretaapian, dibutuhkan alat transportasi yang mampu mempercepat proses perawatan, efisiensi waktu, dan proses yang mudah dalam pengoperasian. L...
Anoman Angrĕrĕpi Munggeng Nagasĕkar: dari Rubrikasi Hingga Hubungan Intertekstual Sĕrat Rama Jayakusuman dengan Sĕrat Rama Yasadipuran
Anoman Angrĕrĕpi Munggeng Nagasĕkar: dari Rubrikasi Hingga Hubungan Intertekstual Sĕrat Rama Jayakusuman dengan Sĕrat Rama Yasadipuran
This research discusses the rubrication of "Anoman Angrĕrĕpi munggeng Nagasekar" in the manuscript of Sĕrat Rama (Jayakusuman) in the collection of the Sonobudoyo Yogyakarta Museum...
TEMBANG MOCOPAT DALAM SERAT WULANG-REH DAPAT MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER
TEMBANG MOCOPAT DALAM SERAT WULANG-REH DAPAT MEMBENTUK MANUSIA BERKARAKTER
Abstrak Makna dalam Tembang Mocopat yang ada dalam serat wulang-reh bertujuan untuk mendidik manusia yang berbudi luhur, berjiwa kesatria, santun dan beradab sehingga di era global...
Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Poliester Berpenguat Serat Cordyline Australis (Daun Praksok) Dengan Perlakuan Air Laut
Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Poliester Berpenguat Serat Cordyline Australis (Daun Praksok) Dengan Perlakuan Air Laut
Komposit didesain untuk menjadi material alternatif pengganti logam. Unsur utama dari komposit adalah serat dan matriks, serat adalah sumber dari kekuatan dan kekakuan pada komposi...
Review: Pembuatan Serat Rayon
Review: Pembuatan Serat Rayon
Serat sintetis dari minyak bumi memiliki posisi penting dalam produk tekstil. Lebih dari 50% produksi serat dunia didominasi oleh serat sintetik. Meskipun serat sintetik lebih mura...
VARIASI SERAT GELAS PADA PAPAN SEMEN DENGAN MORTAR BUSA
VARIASI SERAT GELAS PADA PAPAN SEMEN DENGAN MORTAR BUSA
Mortar busa adalah bahan gabungan yang terdiri dari campuran cairan pembuat busa, semen, pasir, dan air. Teknologi mortar busa saat ini sedang dikembangkan dan dapat jadi pilihan u...
Penggunaan Serat Carbon Untuk Pembuatan Helm
Penggunaan Serat Carbon Untuk Pembuatan Helm
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arah serat dan fraksi volume serat terhadap kekuatan impak komposit berbasis serat karbon untuk aplikasi helm. Spesimen dibuat me...


