Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Lingkungan Sebagai “Sang Liyan”

View through CrossRef
Abstract: The current environmental crisis is a global problem that needs to be considered by various parties, including the church. As imago Dei man should take care of and preserve the earth according to God's purposes. But the reality is that humans use it and exploit nature for their own benefit. The erroneous paradigm of an environment in which man feels superior to other creations, giving rise to the uncontrolled exploitation of nature needs to be straightened out. One of them is by applying a new paradigm, namely the environment as the other. The environment as the other invites everyone to look at the environment as a neighbor who comes with his own uniqueness. Thus his presence encourages us to take responsibility for the safety and preservation of the environment, not instead of being masters of the environment. The Church becomes part of environmental conservation, this is displayed in concrete action by actively voicing an environmentally friendly lifestyle and simple life. The purpose of this paper is to understand Emmanuel Levinas' concept of thought about The Other and its implications in environmental conservation efforts. The research method used in this research is qualitative research using the library research. Keywords: Environment, The Other, imago Dei, ecological crisis, Environmental Conservation   Abstrak: Krisis lingkungan dewasa ini menjadi masalah global yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak tak terkecuali gereja. Sebagai imago Dei seharusnya manusia menjaga dan memelihara bumi sesuai dengan maksud Allah. Namun kenyataannya manusia malah memanfaatkannya serta mengeksploitasi alam demi keuntungan sendiri. Paradigma yang keliru mengenai lingkungan dimana manusia merasa lebih superior dari ciptaan yang lain sehingga menimbulkan tindakan ekploitasi alam dengan tidak terkendali perlu diluruskan. Salah satunya dengan menerapkan paradigma baru yakni lingkungan sebagai sang liyan. Lingkungan sebagai sang liyan mengajak setiap orang untuk memandang lingkungan sebagai sesamanya yang hadir dengan keunikannya sendiri. Dengan demikian kehadirannya mendorong kita untuk bertanggung jawab atas keselamatan dan pelestarian lingkungan, bukan sebaliknya menjadi tuan atas lingkungan. Gereja menjadi bagian dalam pelestarian lingkungan, hal ini dinampakkan dalam tindakan nyata dengan aktif menyuarakan pola hidup yang ramah lingkungan dan berspiritualitas ugahari. Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk memahami gagasan konsep pemikiran Emmanuel Levinas tentang Sang Liyan dan implikasinya dalam upaya pelestarian lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research (study kepustakaan). Kata Kunci: Lingkungan, Sang Liyan, imago Dei, Krisis Ekologi, Pelesatrian Lingkungan
Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Toraja
Title: Lingkungan Sebagai “Sang Liyan”
Description:
Abstract: The current environmental crisis is a global problem that needs to be considered by various parties, including the church.
As imago Dei man should take care of and preserve the earth according to God's purposes.
But the reality is that humans use it and exploit nature for their own benefit.
The erroneous paradigm of an environment in which man feels superior to other creations, giving rise to the uncontrolled exploitation of nature needs to be straightened out.
One of them is by applying a new paradigm, namely the environment as the other.
The environment as the other invites everyone to look at the environment as a neighbor who comes with his own uniqueness.
Thus his presence encourages us to take responsibility for the safety and preservation of the environment, not instead of being masters of the environment.
The Church becomes part of environmental conservation, this is displayed in concrete action by actively voicing an environmentally friendly lifestyle and simple life.
The purpose of this paper is to understand Emmanuel Levinas' concept of thought about The Other and its implications in environmental conservation efforts.
The research method used in this research is qualitative research using the library research.
Keywords: Environment, The Other, imago Dei, ecological crisis, Environmental Conservation   Abstrak: Krisis lingkungan dewasa ini menjadi masalah global yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak tak terkecuali gereja.
Sebagai imago Dei seharusnya manusia menjaga dan memelihara bumi sesuai dengan maksud Allah.
Namun kenyataannya manusia malah memanfaatkannya serta mengeksploitasi alam demi keuntungan sendiri.
Paradigma yang keliru mengenai lingkungan dimana manusia merasa lebih superior dari ciptaan yang lain sehingga menimbulkan tindakan ekploitasi alam dengan tidak terkendali perlu diluruskan.
Salah satunya dengan menerapkan paradigma baru yakni lingkungan sebagai sang liyan.
Lingkungan sebagai sang liyan mengajak setiap orang untuk memandang lingkungan sebagai sesamanya yang hadir dengan keunikannya sendiri.
Dengan demikian kehadirannya mendorong kita untuk bertanggung jawab atas keselamatan dan pelestarian lingkungan, bukan sebaliknya menjadi tuan atas lingkungan.
Gereja menjadi bagian dalam pelestarian lingkungan, hal ini dinampakkan dalam tindakan nyata dengan aktif menyuarakan pola hidup yang ramah lingkungan dan berspiritualitas ugahari.
Oleh karena itu tulisan ini bertujuan untuk memahami gagasan konsep pemikiran Emmanuel Levinas tentang Sang Liyan dan implikasinya dalam upaya pelestarian lingkungan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan library research (study kepustakaan).
Kata Kunci: Lingkungan, Sang Liyan, imago Dei, Krisis Ekologi, Pelesatrian Lingkungan.

Related Results

Liyan Menurut Santo Vinsensius
Liyan Menurut Santo Vinsensius
Perspektif seseorang terhadap liyan sebagian besar dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan orang tersebut. Begitu juga Santo Vinsensius yang merupakan sal...
Upaya meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap keberlangsungan lingkungan
Upaya meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap keberlangsungan lingkungan
Di Indonesia, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beri...
INSTRUMEN HUKUM LINGKUNGAN SEBAGAI SARANA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
INSTRUMEN HUKUM LINGKUNGAN SEBAGAI SARANA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Persoalan lingkungan adalah persoalan yang sangat komplek. Salah satu sarana untuk menyelesaiakan kompleksitas persoalan lingkungan adalah hukum lingkungan. Hukum lingkungan sebaga...
KESEHATAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
KESEHATAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN
Latar BelakangPembangunan yang berkelanjutan merupakan rangkaian pembangunan menyeluruh, terarah, dan terpadu, termasuk pembangunan kesehatan lingkungan. Pembangunan kesehatan ling...
RELASI MASYARAKAT MARGINAL SEBAGAI LIYAN DALAM KONFLIK AGRARIA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF LIYAN SEBAGAI ORANG KETIGA ARMADA RIYANTO
RELASI MASYARAKAT MARGINAL SEBAGAI LIYAN DALAM KONFLIK AGRARIA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF LIYAN SEBAGAI ORANG KETIGA ARMADA RIYANTO
This article aims to identify patterns of relations between marginalized communities (indigenous communities, farmers, etc.) and the state (government, regulations, officials) in a...
Kajian Pengembangan Lingkungan Sehat di Kabupaten Luwu Utara
Kajian Pengembangan Lingkungan Sehat di Kabupaten Luwu Utara
Lingkungan Sehat adalah salah satu aspek pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) gambaran sanitasi lingkunga...

Back to Top