Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK KAKAO DI DESA SUNGAI LANGKA KABUPATEN PESAWARAN

View through CrossRef
Agribisnis kakao di Kabupaten Pesawaran masih menghadapi berbagai masalah kompleks antara lain rendahnya produktivitas kakao, mutu produk masih rendah, dan belum adanya nilai tambah produk kakao. Hilirisasi produk olahan berbasis kakao belum dilakukan masyarakat secara mandiri.  Masyarakat menjual hasil panen biji kakao ke BUMD Aneka Usaha Laba Jaya Utama Pesawaran untuk mengolah biji kakao menjadi kakao bubuk.  Persoalan yang terjadi adalah harga bubuk kakao yang tinggi, sehingga apabila KWT Mawar Indah ingin mengolah kembali bubuk kakao tersebut dibutuhkan biaya produksi yang lebih besar dan menjadi tidak ekonomis.  Peningkatan ekonomi petani dapat dimulai meningkatkan nilai tambah dari produk kakao.  Petani perlu ditingkatkan keterampilan dalam memproduksi kakao menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi.  Tujuan kegiatan pendampingan kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan Kelompok Wanita Tani kakao mengenai peningkatan nilai tambah produk kakao dan peningkatan keterampilan Kelompok Wanita Tani membuat produk olahan kakao menjadi chocobar/milk chocolate. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat menggunakan konsep PRA, branstroming, sistem pembelajaran dua arah (pedagogy), penyuluhan, praktik, simulasi dan pendampingan masyarakat secara intensif.  Pelaksanaan kegiatan terdiri dari : a) penyampaian materi peningkatan nilai tambah produk olahan sesuai dengan standar good manufacturing practise, b) bimbingan teknis produk olahan kakao berupa choco bar/milk chocolate, pendampingan intensif pada sisi packaging. Pada setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi yang fungsinya untuk menilai capaian kinerja.  Evaluasi terdiri dari evaluasi awal, produk, dan akhir.   Kegiatan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan.  Lokasi pelaksanaan kegiatan terpusat di desa sentra budidaya kakao Desa Sungai Langka Kabupaten Pesawaran.   Jumlah peserta 14 orang yang terdiri dari 12 Kelompok Wanita Tani dan 2 tenaga PPL Desa Sungai Langka. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) memberikan kesimpulan: pertama peningatan pengetahun kelompok wanita tani sangat signifikan setelah diberikan pelatihan mengenai peningkatan nilai tambah produk kakao menjadi 86%.  Selanjutnya kemampuan kelompok wanita tani dalam memproduksi produk olahan kakao sangat baik yaitu mampu membuat produk choco bar/ milk chocolate sesuai dengan SOP.
Title: PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK KAKAO DI DESA SUNGAI LANGKA KABUPATEN PESAWARAN
Description:
Agribisnis kakao di Kabupaten Pesawaran masih menghadapi berbagai masalah kompleks antara lain rendahnya produktivitas kakao, mutu produk masih rendah, dan belum adanya nilai tambah produk kakao.
Hilirisasi produk olahan berbasis kakao belum dilakukan masyarakat secara mandiri.
  Masyarakat menjual hasil panen biji kakao ke BUMD Aneka Usaha Laba Jaya Utama Pesawaran untuk mengolah biji kakao menjadi kakao bubuk.
 Persoalan yang terjadi adalah harga bubuk kakao yang tinggi, sehingga apabila KWT Mawar Indah ingin mengolah kembali bubuk kakao tersebut dibutuhkan biaya produksi yang lebih besar dan menjadi tidak ekonomis.
  Peningkatan ekonomi petani dapat dimulai meningkatkan nilai tambah dari produk kakao.
  Petani perlu ditingkatkan keterampilan dalam memproduksi kakao menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi.
  Tujuan kegiatan pendampingan kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan Kelompok Wanita Tani kakao mengenai peningkatan nilai tambah produk kakao dan peningkatan keterampilan Kelompok Wanita Tani membuat produk olahan kakao menjadi chocobar/milk chocolate.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat menggunakan konsep PRA, branstroming, sistem pembelajaran dua arah (pedagogy), penyuluhan, praktik, simulasi dan pendampingan masyarakat secara intensif.
  Pelaksanaan kegiatan terdiri dari : a) penyampaian materi peningkatan nilai tambah produk olahan sesuai dengan standar good manufacturing practise, b) bimbingan teknis produk olahan kakao berupa choco bar/milk chocolate, pendampingan intensif pada sisi packaging.
Pada setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi yang fungsinya untuk menilai capaian kinerja.
  Evaluasi terdiri dari evaluasi awal, produk, dan akhir.
   Kegiatan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan.
  Lokasi pelaksanaan kegiatan terpusat di desa sentra budidaya kakao Desa Sungai Langka Kabupaten Pesawaran.
   Jumlah peserta 14 orang yang terdiri dari 12 Kelompok Wanita Tani dan 2 tenaga PPL Desa Sungai Langka.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) memberikan kesimpulan: pertama peningatan pengetahun kelompok wanita tani sangat signifikan setelah diberikan pelatihan mengenai peningkatan nilai tambah produk kakao menjadi 86%.
  Selanjutnya kemampuan kelompok wanita tani dalam memproduksi produk olahan kakao sangat baik yaitu mampu membuat produk choco bar/ milk chocolate sesuai dengan SOP.

Related Results

DAYA SAING EKSPOR KAKAO OLAHAN INDONESIA
DAYA SAING EKSPOR KAKAO OLAHAN INDONESIA
Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Sebagian besar kakao diekspor keluar negeri. Maka pemerintah menerapkan peraturan yang membatasi ekspor kakao. Menurun...
DISERTASI (FERMENTASI BIJI KAKAO KERING TERKENDALI MENGGUNAKAN INOKULUM MIKROBIA)
DISERTASI (FERMENTASI BIJI KAKAO KERING TERKENDALI MENGGUNAKAN INOKULUM MIKROBIA)
Biji kakao kering ditingkat petani sebagian besar dihasilkan tanpa fermentasiyang mempunyai beberapa kelemahan diantaranya tidak menghasilkan prekursorflavour khas kakao. Upaya unt...
Analisis Daya Saing Ekspor Kakao Indonesia di Pasar Internasional
Analisis Daya Saing Ekspor Kakao Indonesia di Pasar Internasional
Kakao memegang peranan penting sebagai komoditas perkebunan subsektor pertanian dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Selain minyak dan gas, kakao juga menjadi salah satu komodita...
PENGARUH PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
PENGARUH PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)
Usaha pembibitan kakao yang dilakukan secara besar-besaran seringkali menghadapi masalah ketersediaan air penyiraman. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberian Fungi Mikoriza Arbusku...
ANALISIS PERBEDAAN HARGA JUAL KAKAO ASALAN DAN KAKAO SERTIFIKASI PADA PT. CELEBES MAKMUR ABADI MAUMERE
ANALISIS PERBEDAAN HARGA JUAL KAKAO ASALAN DAN KAKAO SERTIFIKASI PADA PT. CELEBES MAKMUR ABADI MAUMERE
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui perbedaan harga kakao asalan dan kakao sertifikasi. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah meto...
PENINGKATAN NILAI TAMBAH DESA WISATA DALAM USAHA PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN KABUPATEN SEMARANG
PENINGKATAN NILAI TAMBAH DESA WISATA DALAM USAHA PENGEMBANGAN EKONOMI PERDESAAN KABUPATEN SEMARANG
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor peningkatan nilai tambah desa wisata dalam usaha pengembangan ekonomi lokal di wilayah perdesaan. Studi dilakukan pada du...

Back to Top