Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM CERITA RAKYAT ACEH BESAR

View through CrossRef
Penelitian ini membahas tentang analisis gaya bahasa dalam cerita rakyat Aceh Besar. Rumusan masalah penelitian ini adalah apa saja jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat Aceh Besar? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa dalam cerita rakyat Aceh Besar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data,menggunakan struktural. Adapun yang menjadi hasil penelitian adalah gaya bahasa terhadap cerita rakyat kabupaten Aceh Besar yang didapat dari beberapa cerita rakyat yang telah dibekukan sebelumnya. Sumber data yang digunakan adalah cerita rakyat Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat gaya bahasa dalam keenam cerita rakyat tersebut. Cerita rakyat pertama adalah pohon kelapa. Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat pertama adalah tautologi, perumpamaan dan hiperbola. Cerita rakyat kedua adalah Amat Rhang Manyang. Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat kedua adalah ironi, tautologi, dan paradoks. Cerita rakyat ketiga adalah adalah si kuali besi. Terdapat beberapa gaya bahasa pada cerita rakyat ketiga, yaitu gaya bahasa perbandingan (ironi, metafora, dan personifikasi), gaya bahasa pertentangan, yaitu hiperbola, dan gaya bahasa perulangan, yaitu pleonasme dan aliterasi. Cerita rakyat yang keempat adalah Da kecua Da Kecui. Gaya bahasa yang terdapat pada cerita rakyat keempat adalah gaya bahasa perbandingan, yaitu tautologi, alegori, dan metafora serta gaya bahasa pertentangan, yaitu personifikasi. Cerita rakyat yang kelima adalah si Tulot. Cerita rakyat kelima terdapat gaya bahasa perbandingan, yaitu alegori, gaya bahasa pertentangan (personifikasi, sinisme, dan hiperbola), gaya bahasa pertautan, yaitu antiklimaks dan klimaks, dan gaya bahasa bahasa perulangan, yaitu aliterasi. Cerita rakyat yang keenam adalah Amat, Anak Durhaka. Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita Amat, anak durhaka adalah gaya bahasa pertentangan,yaitu hiperbola, litotes, dan majas perbandingan, yaitu metafora.
Universitas Serambi Mekkah
Title: ANALISIS GAYA BAHASA DALAM CERITA RAKYAT ACEH BESAR
Description:
Penelitian ini membahas tentang analisis gaya bahasa dalam cerita rakyat Aceh Besar.
Rumusan masalah penelitian ini adalah apa saja jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat Aceh Besar? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa dalam cerita rakyat Aceh Besar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan teknik analisis data,menggunakan struktural.
Adapun yang menjadi hasil penelitian adalah gaya bahasa terhadap cerita rakyat kabupaten Aceh Besar yang didapat dari beberapa cerita rakyat yang telah dibekukan sebelumnya.
Sumber data yang digunakan adalah cerita rakyat Aceh Besar.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat gaya bahasa dalam keenam cerita rakyat tersebut.
Cerita rakyat pertama adalah pohon kelapa.
Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat pertama adalah tautologi, perumpamaan dan hiperbola.
Cerita rakyat kedua adalah Amat Rhang Manyang.
Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita rakyat kedua adalah ironi, tautologi, dan paradoks.
Cerita rakyat ketiga adalah adalah si kuali besi.
Terdapat beberapa gaya bahasa pada cerita rakyat ketiga, yaitu gaya bahasa perbandingan (ironi, metafora, dan personifikasi), gaya bahasa pertentangan, yaitu hiperbola, dan gaya bahasa perulangan, yaitu pleonasme dan aliterasi.
Cerita rakyat yang keempat adalah Da kecua Da Kecui.
Gaya bahasa yang terdapat pada cerita rakyat keempat adalah gaya bahasa perbandingan, yaitu tautologi, alegori, dan metafora serta gaya bahasa pertentangan, yaitu personifikasi.
Cerita rakyat yang kelima adalah si Tulot.
Cerita rakyat kelima terdapat gaya bahasa perbandingan, yaitu alegori, gaya bahasa pertentangan (personifikasi, sinisme, dan hiperbola), gaya bahasa pertautan, yaitu antiklimaks dan klimaks, dan gaya bahasa bahasa perulangan, yaitu aliterasi.
Cerita rakyat yang keenam adalah Amat, Anak Durhaka.
Gaya bahasa yang terdapat dalam cerita Amat, anak durhaka adalah gaya bahasa pertentangan,yaitu hiperbola, litotes, dan majas perbandingan, yaitu metafora.

Related Results

Identifikasi Cerita Rakyat Sumbawa
Identifikasi Cerita Rakyat Sumbawa
Selama ini pemerintah tampaknya hanya berusaha untuk memajukan kebudayaan nasional. Padahal pemerintah diharapkan juga menggali dan memperkenalkan kekayaan khasanah kebudayaan loka...
URGENSI PENGATURAN HUKUM PENYIARAN ACEH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGAKTUALISASI NILAI ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT ACEH
URGENSI PENGATURAN HUKUM PENYIARAN ACEH BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MENGAKTUALISASI NILAI ISLAM DAN BUDAYA MASYARAKAT ACEH
Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1). Pengaturan Hukum Penyiaran Aceh dalam mengaktualisasi nilai keislaman dan Kearifan budaya local masyarakat Aceh (2) Program Penyiaran Ac...
Intertextual Study in Comparative Literature: Folklore of Oedipus and Folklore of Sangkuriang
Intertextual Study in Comparative Literature: Folklore of Oedipus and Folklore of Sangkuriang
The purpose of this research is to identify intertextual study in comparative literature of Oedipus folklore and Sangkuriang folklore. The intertextual study of comparative literat...
Revitalisasi Cerita Rakyat Masyarakat Timor Sebagai Penguatan Nilai Pendidikan Karakter Pada Era Tatanan Kehidupan Baru
Revitalisasi Cerita Rakyat Masyarakat Timor Sebagai Penguatan Nilai Pendidikan Karakter Pada Era Tatanan Kehidupan Baru
Abstrak   Artikel hasil penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi berbagai bentuk cerita rakyat masyarakat Timor yang penuh dengan nilai kearifan lokal dan muatan p...
Identifikasi Bangunan-Bangunan Peninggalan Sejarah Masa Kolonial Belanda di Pesisir Timur Aceh
Identifikasi Bangunan-Bangunan Peninggalan Sejarah Masa Kolonial Belanda di Pesisir Timur Aceh
The Dutch colonial presence in the eastern coastal region of Aceh had a significant influence on infrastructure development and cultural changes in the area. The buildings left ove...
PERBANDINGAN CERITA RAKYAT BAWANG MERAH BAWANG PUTIH dan BAMEI LIANGMEI
PERBANDINGAN CERITA RAKYAT BAWANG MERAH BAWANG PUTIH dan BAMEI LIANGMEI
Cerita rakyat merupakan cerita dari masa lampau, yang diturunkan secara lisan, dan menjadi ciri khas setiap bangsa dengan budaya yang dimiliki masing-masing bangsa. Seiring berkemb...
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENULIS CERITA ANAK BERBASIS KARAKTER DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENULIS CERITA ANAK BERBASIS KARAKTER DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
Berdasarkan hasil penelitian masih banyak permasalahan dalam penyelenggaran pendidikan Anak Usia Dini, salah satu permasalahan yang ada adalah metode yang digunakan dalam menyampai...
Efektivitas Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terhadap Pola Pangan Harapan Rumah Tangga di Kota Banda Aceh
Efektivitas Program Pemerintah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) terhadap Pola Pangan Harapan Rumah Tangga di Kota Banda Aceh
Abstrak. Dalam rangka mewujudkan kemandirian pangan, kementerian pertanian melalui Badan Litbang Pertanian mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari atau yang disebut dengan KRPL,...

Back to Top