Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

PENGARUH SIRIP VERTIKAL PADA KUAT LEKAT PELAT SETRIP DENGAN BETON NORMAL

View through CrossRef
Kemajuan pembangunan infrastruktur mendorong akan meningkatnya penggunaan beton dan baja. Lekatan antara beton dengan baja tulangan merupakan salah satu mekanisme dasar pada struktur beton bertulang. Melalui mekanisme lekatan inilah beton dan baja tulangan bekerja bersama membentuk suatu aksi komposit dalam memikul beban. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan beton bertulang yaitu lekatan antara beton dengan baja tulangan tanpa terjadi pergeseran. Pelat setrip merupakan salah satu material baja berbentuk pipih persegi panjang dan biasa digunakan sebagai penguat eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kuat lekat antara beton normal dengan tulangan berupa baja pelat setrip bersirip dengan pembanding pelat setrip polos dan baja tulangan ulir. Pengujian kuat lekat dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan interval pembebanan 100 kgf hingga mencapai beban maksimum. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan sirip vertikal pelat setrip dan ulir baja tulangan menimbulkan mechanical interlocking yang dapat meningkatkan kuat lekat antara beton dengan baja. Nilai kuat lekat rata-rata pada benda uji menggunakan pelat setrip jarak sirip 100 mm (V3) sebesar 0,22 MPa, jarak sirip 75 mm (V4) sebesar 0,30 MPa; jarak sirip 50 mm (V5) sebesar 0,41 MPa; pelat setrip polos (P) sebesar 0,15 MPa; dan baja tulangan ulir D13 (U) sebesar 0,60 MPa. Benda uji pada penelitian ini mengalami tipe keruntuhan pull out failure pada baja tulangan yang ditandai dengan slip tanpa mengalami keretakan.
Title: PENGARUH SIRIP VERTIKAL PADA KUAT LEKAT PELAT SETRIP DENGAN BETON NORMAL
Description:
Kemajuan pembangunan infrastruktur mendorong akan meningkatnya penggunaan beton dan baja.
Lekatan antara beton dengan baja tulangan merupakan salah satu mekanisme dasar pada struktur beton bertulang.
Melalui mekanisme lekatan inilah beton dan baja tulangan bekerja bersama membentuk suatu aksi komposit dalam memikul beban.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan beton bertulang yaitu lekatan antara beton dengan baja tulangan tanpa terjadi pergeseran.
Pelat setrip merupakan salah satu material baja berbentuk pipih persegi panjang dan biasa digunakan sebagai penguat eksternal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kuat lekat antara beton normal dengan tulangan berupa baja pelat setrip bersirip dengan pembanding pelat setrip polos dan baja tulangan ulir.
Pengujian kuat lekat dilakukan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan interval pembebanan 100 kgf hingga mencapai beban maksimum.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan sirip vertikal pelat setrip dan ulir baja tulangan menimbulkan mechanical interlocking yang dapat meningkatkan kuat lekat antara beton dengan baja.
Nilai kuat lekat rata-rata pada benda uji menggunakan pelat setrip jarak sirip 100 mm (V3) sebesar 0,22 MPa, jarak sirip 75 mm (V4) sebesar 0,30 MPa; jarak sirip 50 mm (V5) sebesar 0,41 MPa; pelat setrip polos (P) sebesar 0,15 MPa; dan baja tulangan ulir D13 (U) sebesar 0,60 MPa.
Benda uji pada penelitian ini mengalami tipe keruntuhan pull out failure pada baja tulangan yang ditandai dengan slip tanpa mengalami keretakan.

Related Results

PENGARUH PENGGUNAAN PELAT SETRIP GANDA SEBAGAI TULANGAN TARIK LONGITUDINAL TERHADAP KINERJA LENTUR BALOK BETON BERTULANG
PENGARUH PENGGUNAAN PELAT SETRIP GANDA SEBAGAI TULANGAN TARIK LONGITUDINAL TERHADAP KINERJA LENTUR BALOK BETON BERTULANG
Pelat setrip merupakan jenis baja yang berbentuk lembaran memanjang dengan bentuk penampang persegi panjang. Bentuk penampang persegi panjang memiliki momen inersia lebih besar dib...
Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
Limbah sering digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam rekayasa bahan bangunan. Salah satu jenis limbah yang masih jarang diteliti sebagai campuran dalam pe...
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL
Dalam pembuatan betonair sangat diperlukan untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat halus, dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Pada dasarnya air yang diguna...
Perilaku Beton Porous Dengan Penambahan Zat Aditif Superplastizer (Sika Viscocrete)
Perilaku Beton Porous Dengan Penambahan Zat Aditif Superplastizer (Sika Viscocrete)
ABSTRACT According to ACI 522R-10, Larvious Concrete, or Pervious Concrete is defined as concrete that has a slump value almost close to zero, which is formed from Portland cement,...
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Sampah merupakan salah satu pencemaran yang sangat umum ditemui pada saat ini. Hal ini disebabkan konsumsi plastik yang setiap tahunnya terus meningkat, salah satu jenis sampah pla...
Pengaruh Nilai Abrasi Limbah Beton (Recycle) pada Pembuatan Beton Normal
Pengaruh Nilai Abrasi Limbah Beton (Recycle) pada Pembuatan Beton Normal
Beton merupakan material konstruksi yang saat ini banyak digunakan dalam berbagai bagian bangunan yang kita temui selama proses pembangunan, seperti pada gedung, jalan, dan jembata...
KAJIAN PELAT BETON BERTULANG YANG TAHAN TERHADAP AMMONIUM NITRATE
KAJIAN PELAT BETON BERTULANG YANG TAHAN TERHADAP AMMONIUM NITRATE
Kerusakan material beton pada salah satu elemen struktur, terutama pada  pelat lantai beton akibat bahan kimia pada bangunan yang berfungsi sebagai Gudang Ammonium Nitrate (AN) yai...

Back to Top