Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

PENINGKATAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus) MELALUI PERLAKUAN KOLKHISIN DAN LAMA PERENDAMAN

View through CrossRef
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perubahan fenotifik tanaman kacang hijau. Tujuan akhir adalah untuk melihat perubahan-perubahan genetik akibat pemberian bahan kolkhisin sebagai bahan yang dapat mengubah jumlah kromosom. Uji perendaman benih kacang hijau dilakukan untuk mendapatkan proses imbibisi kolkhisin yang sesuai untuk mengubah kromosom. Benih direndam dalam larutan kolkhisin, setelah itu benih ditanam di plot-plot sesuai dengan perlakuan. Faktor perlakuan pada penelitian ini ada dua, faktor K (konsentrasi kolkhisin) terdiri empat taraf yaitu K0 (0%), K1 (0.1%), K2 (0.5%) dan K3 (1%). Sedangkan faktor kedua adalah faktor P (lama perendaman) terdiri empat faktor yaitu P1 (5 jam), P2 (10 jam), P3 (15 jam) dan P4 (20 jam). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah polong dan berat 100 biji. Hasil dari perlakuan konsentrasi dan lama perendaman larutan kolkhisin menunjukkan secara tunggal memberikan hasil tertinggi terhadap umur berbunga pada perlakuan K2 (31,25 hari), jumlah polong pada perlakuan K3 (68,55 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan K3 (10,34 gram). Sedangkan pada faktor P didapatkan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman pada perlakuan P1 (75,2 cm), jumlah cabang pada P1(3,6 cabang), umur berbunga pada perlakuan P4 (31 hari), jumlah polong pada perlakuan P4 (58,80 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan P4 (10,07 gram). Sementara itu perlakuan kombinasi hasil tertinggi diperoleh pada parameter tinggi tanaman perlakuan K0P1 (86,55 cm), jumlah cabang pada perlakuan K2P4 (4,22 buah), Umur berbunga pada perlakuan K3P2 (33,77 hari), Jumlah polong pada perlakuan K3P4 (86,44 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan K3P4 (16,94 gram). Berdasarkan hasil analisis statistik bahwa perlakuan kolkhisin dan lama perendaman benih memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Bahan kolkhisin diyakini telah merubah jumlah kromosom kacang hijau sehingga dapat meningkatkan produksinya. Pemberian perlakuan secara kombinasi yang terbaik adalah pada perlakuan K3P4. Perlakuan ini kemungkinan masih dapat dikembangkan dengan penambahan persentase larutan kolkhisin yang lebih tinggi untuk meningkatkan produksi jumlah polong dan berat bijinya.
Center for Open Science
Title: PENINGKATAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus) MELALUI PERLAKUAN KOLKHISIN DAN LAMA PERENDAMAN
Description:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perubahan fenotifik tanaman kacang hijau.
Tujuan akhir adalah untuk melihat perubahan-perubahan genetik akibat pemberian bahan kolkhisin sebagai bahan yang dapat mengubah jumlah kromosom.
Uji perendaman benih kacang hijau dilakukan untuk mendapatkan proses imbibisi kolkhisin yang sesuai untuk mengubah kromosom.
Benih direndam dalam larutan kolkhisin, setelah itu benih ditanam di plot-plot sesuai dengan perlakuan.
Faktor perlakuan pada penelitian ini ada dua, faktor K (konsentrasi kolkhisin) terdiri empat taraf yaitu K0 (0%), K1 (0.
1%), K2 (0.
5%) dan K3 (1%).
Sedangkan faktor kedua adalah faktor P (lama perendaman) terdiri empat faktor yaitu P1 (5 jam), P2 (10 jam), P3 (15 jam) dan P4 (20 jam).
Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah polong dan berat 100 biji.
Hasil dari perlakuan konsentrasi dan lama perendaman larutan kolkhisin menunjukkan secara tunggal memberikan hasil tertinggi terhadap umur berbunga pada perlakuan K2 (31,25 hari), jumlah polong pada perlakuan K3 (68,55 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan K3 (10,34 gram).
Sedangkan pada faktor P didapatkan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman pada perlakuan P1 (75,2 cm), jumlah cabang pada P1(3,6 cabang), umur berbunga pada perlakuan P4 (31 hari), jumlah polong pada perlakuan P4 (58,80 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan P4 (10,07 gram).
Sementara itu perlakuan kombinasi hasil tertinggi diperoleh pada parameter tinggi tanaman perlakuan K0P1 (86,55 cm), jumlah cabang pada perlakuan K2P4 (4,22 buah), Umur berbunga pada perlakuan K3P2 (33,77 hari), Jumlah polong pada perlakuan K3P4 (86,44 polong) dan berat 100 biji pada perlakuan K3P4 (16,94 gram).
Berdasarkan hasil analisis statistik bahwa perlakuan kolkhisin dan lama perendaman benih memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Bahan kolkhisin diyakini telah merubah jumlah kromosom kacang hijau sehingga dapat meningkatkan produksinya.
Pemberian perlakuan secara kombinasi yang terbaik adalah pada perlakuan K3P4.
Perlakuan ini kemungkinan masih dapat dikembangkan dengan penambahan persentase larutan kolkhisin yang lebih tinggi untuk meningkatkan produksi jumlah polong dan berat bijinya.

Related Results

PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus Linn) PADA PRIA DISLIPIDEMIA
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN HDL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus Linn) PADA PRIA DISLIPIDEMIA
Latar belakang : Dislipidemia merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler.  Kacang hijau mengandung isoflavon, protein, dan serat yang diketahui dapat menurunka...
PENGARUH BAHAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PEMECAHAN DORMANSI BENIH KOPI(Coffea Arabica L)
PENGARUH BAHAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PEMECAHAN DORMANSI BENIH KOPI(Coffea Arabica L)
Penelitian ini bertujuan untukmemperoleh bahan yang tepat untuk perendaman, lama waktu perendaman serta interaksi bahan dan lama waktu perendaman terhadap perkecambahan benih kopi ...
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus Linn) PADA PRIA HIPERKOLESTEROLEMIA
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN JUS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus Linn) PADA PRIA HIPERKOLESTEROLEMIA
Latar belakang: Kadar kolesterol total darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko kejadian penyakit kardiovaskuler. Kacang hijau mengandung isoflavon, serat larut dan pro...
Pengaruh Susu Kacang Kedelai (GLYCINE MAX (L.) MERR.) Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus Norvegicus)
Pengaruh Susu Kacang Kedelai (GLYCINE MAX (L.) MERR.) Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Wistar (Rattus Norvegicus)
Abstract: The effects of soy beans on spermatozoa still been a controversial thing. Soy is one of the source of the Fitoestrogen because the structure isoflavon of soy is similar w...
Analisis Unsur-unsur Intrinsik Novel “Hijau” karya Agnes Jessica
Analisis Unsur-unsur Intrinsik Novel “Hijau” karya Agnes Jessica
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui apa tema pada novel “Hijau” karya Agnes Jessica. (2) Mengetahui bagaimana alur pada novel “Hijau” karya Agnes Jessica. (3) Mengetahui...
Analisis Unsur-unsur Intrinsik Novel “Hijau” karya Agnes Jessica
Analisis Unsur-unsur Intrinsik Novel “Hijau” karya Agnes Jessica
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui apa tema pada novel “Hijau” karya Agnes Jessica. (2) Mengetahui bagaimana alur pada novel “Hijau” karya Agnes Jessica. (3) Mengetahui...
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL SERUM TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA
Latar Belakang   : Hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Pengendalian hiperkolesterolemia dapat dilakuk...
Efisiensi Penyerbukan oleh Penyerbuk Liar dan Lebah Tetragonula laeviceps pada Bunga Ranti dan Kacang Panjang
Efisiensi Penyerbukan oleh Penyerbuk Liar dan Lebah Tetragonula laeviceps pada Bunga Ranti dan Kacang Panjang
Penyerbukan serangga merupakan salah satu upaya peningkatan efisiensi produksi tanaman berbuah pada lahan terbatas. Penelitian bertujuan mengamati aktivitas dan efisiensi penyerbuk...

Back to Top