Javascript must be enabled to continue!
Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan
View through CrossRef
Salah satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi produksi cabai rawit adalah cekaman cahaya rendah. Varietas unggul cabai toleran terhadap cahaya rendah sampai saat ini belum banyak dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respon pertumbuhan, fisiologi, dan produksi 20 genotipe tanaman cabai rawit terhadap intensitas cahaya rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2020 - April 2021 di Kebun Percobaan Cikabayan IPB. Penelitian ini disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak. Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 25, 50, dan 75%. Respon genotipe cabai rawit terhadap naungan 50% menunjukkan keragaman yang lebih besar daripada tingkat naungan lainnya. Berdasarkan pengelompokan genotipe, spesies C. frutescens memiliki genotipe senang naungan lebih banyak dibanding dengan spesies C. annuum. Pemberian naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua kelompok genotipe. Kelompok genotipe senang naungan memberikan peningkatan tertinggi pada karakter morfologi. Jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan total bobot buah per tanaman secara nyata turun pada kelompok genotipe peka dan moderat naungan. Ketiga peubah tersebut lebih tinggi secara signifikan pada kondisi naungan daripada tanpa naungan pada kelompok genotipe senang naungan.
Kata kunci: agroforestri, cahaya, fotosintesis, pigmen
Department of Agronomy and Horticulture
Title: Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan
Description:
Salah satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi produksi cabai rawit adalah cekaman cahaya rendah.
Varietas unggul cabai toleran terhadap cahaya rendah sampai saat ini belum banyak dilaporkan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respon pertumbuhan, fisiologi, dan produksi 20 genotipe tanaman cabai rawit terhadap intensitas cahaya rendah.
Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2020 - April 2021 di Kebun Percobaan Cikabayan IPB.
Penelitian ini disusun dalam rancangan kelompok lengkap teracak.
Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0, 25, 50, dan 75%.
Respon genotipe cabai rawit terhadap naungan 50% menunjukkan keragaman yang lebih besar daripada tingkat naungan lainnya.
Berdasarkan pengelompokan genotipe, spesies C.
frutescens memiliki genotipe senang naungan lebih banyak dibanding dengan spesies C.
annuum.
Pemberian naungan 50% meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun pada semua kelompok genotipe.
Kelompok genotipe senang naungan memberikan peningkatan tertinggi pada karakter morfologi.
Jumlah buah per tanaman, bobot per buah dan total bobot buah per tanaman secara nyata turun pada kelompok genotipe peka dan moderat naungan.
Ketiga peubah tersebut lebih tinggi secara signifikan pada kondisi naungan daripada tanpa naungan pada kelompok genotipe senang naungan.
Kata kunci: agroforestri, cahaya, fotosintesis, pigmen.
Related Results
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berprodu...
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berprodu...
Karakter Fotosintesis Genotipe Tomat Senang Naungan Pada Intensitas Cahaya Rendah
Karakter Fotosintesis Genotipe Tomat Senang Naungan Pada Intensitas Cahaya Rendah
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi hortikultura di Indonesia adalah pengembangan tanaman dengan sistem tumpangsari atau agroforestri, pertumbuhan dan produksi tanaman ter...
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI CABAI RAWIT DI KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI CABAI RAWIT DI KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani cabai rawit di Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur; dan 2) Menganalis...
Penyuluhan Metode Pemasaran Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) melalui Media Online di Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Penyuluhan Metode Pemasaran Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) melalui Media Online di Desa Kendalbulur Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Abstract
The marketing counseling program for cayenne pepper (Capsicum frutescens L) is deemed necessary to provide insight to the public about the efficiency of the chili m...
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
This study examines the role of corporate governance in moderating the influence of green accounting disclosure, corporate social responsibility (CSR), and firm size on the financi...
Analisis molekuler dan Clustering Piramidisasi Gen Tahan Virus Ty-1, Ty-5 dan Ty-6 Pada Populasi BC4F1 Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L)
Analisis molekuler dan Clustering Piramidisasi Gen Tahan Virus Ty-1, Ty-5 dan Ty-6 Pada Populasi BC4F1 Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L)
Pendekatan pemuliaan ketahanan menggunakan piramidisasi gen tahan virus merupakan upaya dalam menggabungkan gen ketahanan dari tanaman inang atau kerabatnya yang bertanggung jawab ...
IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI RAWIT MENGGUNAKAN ALGORITMA CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK (CNN) DI DESA BINTANG KECAMATAN SIDIKALANG
IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI RAWIT MENGGUNAKAN ALGORITMA CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK (CNN) DI DESA BINTANG KECAMATAN SIDIKALANG
Cabai rawit merupakan jenis tanaman terna atau setengah merdu, memiliki tinggi sekitar 50-120 cm dengan umur bisa mencapai 3 tahun, Prospek cabai rawit cukup menjanjikan untuk meme...


