Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

MEDIA PEMBELAJARAN ALA NABI (Kajian Living Hadis Riwayat Muslim Bab Birrun No. 149)

View through CrossRef
 This article describes two research focuses namely how the value of instructional media in the Muslim history hadith chapter Birrun No. 149 and how to understand the meaning of the hadith and the practice of students as teachers of the practices of the Study Program of Hadith Science the Faculty of Usuluddin, Adab and Humanities of IAIN Jember. And the result is the value of learning media in the hadith is textually found in the word ashabi'u which means fingers. While students understand that the tradition of text has a textual discussion of how the task of parents to educate and take care of their daughters until they are adults, then practice students after understanding the meaning of the hadith contextually that is when becoming a teacher practice always and often use the media fingers in learning AbstrakArtikel ini mendeskripsikan dua fokus penelitian yaitu bagaimana nilai media pembelajaran di dalam hadis riwayat Muslim bab birrun No. 149 dan bagaimana pemahaman makna hadis tersebut serta pengamalan mahasiswa selaku guru praktikan dari prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Jember. Dan hasilnya adalah nilai media pembelajaran di dalam hadis tersebut secara tekstual ditemukan pada kata ashabi’u yang bermakna jari jemari. Sedangkan mahasiswa memahami bahwa matan hadis tersebut secara tekstual membahas tentang bagaimana tugas orang tua untuk mendidik dan menjaga anak-anak perempuannya hingga mereka dewasa, lalu pengamalan mahasiswa setelah memahami makna hadis tersebut secara kontekstual yaitu saat menjadi guru praktikan selalu dan sering menggunakan media jari jemari dalam pembelajaran.
STAI Mahad Aly Al-Hikam Malang
Title: MEDIA PEMBELAJARAN ALA NABI (Kajian Living Hadis Riwayat Muslim Bab Birrun No. 149)
Description:
 This article describes two research focuses namely how the value of instructional media in the Muslim history hadith chapter Birrun No.
149 and how to understand the meaning of the hadith and the practice of students as teachers of the practices of the Study Program of Hadith Science the Faculty of Usuluddin, Adab and Humanities of IAIN Jember.
And the result is the value of learning media in the hadith is textually found in the word ashabi'u which means fingers.
While students understand that the tradition of text has a textual discussion of how the task of parents to educate and take care of their daughters until they are adults, then practice students after understanding the meaning of the hadith contextually that is when becoming a teacher practice always and often use the media fingers in learning AbstrakArtikel ini mendeskripsikan dua fokus penelitian yaitu bagaimana nilai media pembelajaran di dalam hadis riwayat Muslim bab birrun No.
149 dan bagaimana pemahaman makna hadis tersebut serta pengamalan mahasiswa selaku guru praktikan dari prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN Jember.
Dan hasilnya adalah nilai media pembelajaran di dalam hadis tersebut secara tekstual ditemukan pada kata ashabi’u yang bermakna jari jemari.
Sedangkan mahasiswa memahami bahwa matan hadis tersebut secara tekstual membahas tentang bagaimana tugas orang tua untuk mendidik dan menjaga anak-anak perempuannya hingga mereka dewasa, lalu pengamalan mahasiswa setelah memahami makna hadis tersebut secara kontekstual yaitu saat menjadi guru praktikan selalu dan sering menggunakan media jari jemari dalam pembelajaran.

Related Results

PENYELESAIAN HADIS MUKHTALIF TENTANG PENYAKIT YANG TERTULAR, JUNUB DAN ZIARAH KUBUR
PENYELESAIAN HADIS MUKHTALIF TENTANG PENYAKIT YANG TERTULAR, JUNUB DAN ZIARAH KUBUR
Hadis merupakan sumber utama pedoman hidup setelah al-Qur’an. Berdasarkan faktanya tidak semua hadis bersumber dari Rasulullah, pasal ini dilihat dari konteks sejarah perkembangann...
Metode Penelitian Fiqh al-Hadis
Metode Penelitian Fiqh al-Hadis
Hadis Nabi dalam hierarki sumber hukum Islam berada pada kedudukan kedua selepas al-Quran. Hadis berfungsi untuk menjelaskan, menafsirkan apa yang terkandung dalam al-Qur...
HISTORITAS PERKEMBANGAN HADIS (DARI PERIODE KLASIK HINGGA KONTEMPORER)
HISTORITAS PERKEMBANGAN HADIS (DARI PERIODE KLASIK HINGGA KONTEMPORER)
ABSTRACT The history of the study of hadith from time to time experienced a very significant development, initially the study of hadith from oral to oral developed into writing, t...
PENGGUNAAN HADIS DALAM TAFSIR AL-MARAGHI
PENGGUNAAN HADIS DALAM TAFSIR AL-MARAGHI
"> Penafsiran Al-Quran telah berlangsung sejak zaman sahabat hingga zaman modern. Berbagai metodedan teori serta teknik penafsiran telah tumbuh berkembang. Seiring dengan mobili...
Peran Hadratus Syaikh Kh. Hasyim Asyari dalam Pengembangan Hadis di Indonesia
Peran Hadratus Syaikh Kh. Hasyim Asyari dalam Pengembangan Hadis di Indonesia
Sebagai negara yang penduduknya mayoritas Muslim, perkembangan hadis tentunya masuk ke Indonesia, menjadi menarik untuk dibahas karena sebagian besar penikmat ilmu hadis sendiri be...
Kualitas Hadis dalam Kitab Pelajaran Akhlak Karya Adnan Yahya Lubis
Kualitas Hadis dalam Kitab Pelajaran Akhlak Karya Adnan Yahya Lubis
In the daily practice of Islamic teachings, it is found that some hadiths of unknown quality circulate among the general public and are used as references to educational institutio...
METODE DAN PENDEKATAN DALAM MENGATASI MUKHTALIF HADIS
METODE DAN PENDEKATAN DALAM MENGATASI MUKHTALIF HADIS
Hadis adalah sumber hukum kedua dalam Islam setelah Al-Quran. Hadis merangkum ajaran, tindakan, dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam ...
Autentisitas Hadis Menurut Syiah
Autentisitas Hadis Menurut Syiah
In the Ahlussunah manhaj, the parameter in interacting with ḥadīṡ is understanding ṡubūt al-Sunnah, namely being able to determine the authenticity or knowing the accuracy of a ḥad...

Back to Top