Javascript must be enabled to continue!
Analisis Ketergantungan Kota Bangkinang sebagai Kota Kecil terhadap Kota Pekanbaru Sebagai Kota Induk di Kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan)
View through CrossRef
<p><em><span lang="IN">Kawasan Pekansikawan sebagai kawasan metropolitan terdiri dari </span><span lang="EN-US">Kota </span><span lang="IN">Pekanbaru, </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Siak, </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Kampar, dan </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Pelalawan. Pada kawasan Pekansikawan</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> terdapat Kota Pekanbaru sebagai inti dan beberapa kota-kota kecil salah satunya adalah Kota Bangkinang sebagai </span><span lang="EN-US">Pusat Kegiatan Wilayah (</span><span lang="IN">PKW</span><span lang="EN-US">)</span><span lang="IN"> Kabupaten Kampar. Perkembangan kota satelit akan sangat bergantung terhadap kota induknya sehingga ketergantungan kota kecil akan menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk dari kota kecil menuju kota besar sehingga akan menimbulkan berbagai permasalahan di wilayah asal dan wilayah tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk serta peringkat ketergantungan masyarakat </span><span lang="EN-US">K</span><span lang="IN">ota Bangkinang terhadap </span><span lang="EN-US">K</span><span lang="IN">ota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deduktif kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif menggunakan scoring. Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk ketergantungan Kota Bangkinang terhadap Kota Pekanbaru berupa ketergantungan satu arah (</span><span lang="EN-US">n</span><span lang="IN">onfeedback dependent) terhadap kesehatan tingkat lanjut, pendidikan tinggi, industri konstruksi, dan sektor otomotif di Kota Pekanbaru. Pada fasilitas kesehatan</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan sebesar 18,90% pasien dirujuk ke Pekanbaru</span><span lang="EN-US">. P</span><span lang="IN">ada fasilitas pendidikan tinggi</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan sebesar 53% siswa melanjutkan pendidikan tinggi di Pekanbaru. Pada sektor industri dan jasa konstruksi</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan tertinggi dibandingkan wilayah lainnya dengan jumlah pelanggan 65 dalam 1 tahun. Pada sektor otomotif</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki jumlah pelanggan sebanyak 59 </span><span lang="EN-US">p</span><span lang="IN">elanggan/tahun dan nilai kemandirian 72 tertinggi kedua setelah Perawang dan di atas Kota Kerinci.</span></em></p>
Title: Analisis Ketergantungan Kota Bangkinang sebagai Kota Kecil terhadap Kota Pekanbaru Sebagai Kota Induk di Kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan)
Description:
<p><em><span lang="IN">Kawasan Pekansikawan sebagai kawasan metropolitan terdiri dari </span><span lang="EN-US">Kota </span><span lang="IN">Pekanbaru, </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Siak, </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Kampar, dan </span><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span lang="IN">Pelalawan.
Pada kawasan Pekansikawan</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> terdapat Kota Pekanbaru sebagai inti dan beberapa kota-kota kecil salah satunya adalah Kota Bangkinang sebagai </span><span lang="EN-US">Pusat Kegiatan Wilayah (</span><span lang="IN">PKW</span><span lang="EN-US">)</span><span lang="IN"> Kabupaten Kampar.
Perkembangan kota satelit akan sangat bergantung terhadap kota induknya sehingga ketergantungan kota kecil akan menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk dari kota kecil menuju kota besar sehingga akan menimbulkan berbagai permasalahan di wilayah asal dan wilayah tujuan.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi bentuk serta peringkat ketergantungan masyarakat </span><span lang="EN-US">K</span><span lang="IN">ota Bangkinang terhadap </span><span lang="EN-US">K</span><span lang="IN">ota Pekanbaru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deduktif kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif menggunakan scoring.
Hasil penelitian menemukan bahwa bentuk ketergantungan Kota Bangkinang terhadap Kota Pekanbaru berupa ketergantungan satu arah (</span><span lang="EN-US">n</span><span lang="IN">onfeedback dependent) terhadap kesehatan tingkat lanjut, pendidikan tinggi, industri konstruksi, dan sektor otomotif di Kota Pekanbaru.
Pada fasilitas kesehatan</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan sebesar 18,90% pasien dirujuk ke Pekanbaru</span><span lang="EN-US">.
P</span><span lang="IN">ada fasilitas pendidikan tinggi</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan sebesar 53% siswa melanjutkan pendidikan tinggi di Pekanbaru.
Pada sektor industri dan jasa konstruksi</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki peringkat ketergantungan tertinggi dibandingkan wilayah lainnya dengan jumlah pelanggan 65 dalam 1 tahun.
Pada sektor otomotif</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="IN"> Kota Bangkinang memiliki jumlah pelanggan sebanyak 59 </span><span lang="EN-US">p</span><span lang="IN">elanggan/tahun dan nilai kemandirian 72 tertinggi kedua setelah Perawang dan di atas Kota Kerinci.
</span></em></p>.
Related Results
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
This study examines the role of corporate governance in moderating the influence of green accounting disclosure, corporate social responsibility (CSR), and firm size on the financi...
Aplikasi Peninggalan Sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak Berbasis Android
Aplikasi Peninggalan Sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura di Kabupaten Siak Berbasis Android
Riau merupakan provinsi yang kaya akan sejarah, banyak terdapat bangunan-bangunan peninggalan bersejarah, salah satunya adalah Istana Siak Sri Indrapura yang biasa dikenal sebagai ...
KARAKTERISTIK PETANI PADI PROVINSI RIAU : ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT
KARAKTERISTIK PETANI PADI PROVINSI RIAU : ANALISIS CLUSTER DAN BIPLOT
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik profil petani padi pengguna pupuk subsidi dengan analisis cluster dan biplot. Dengan mengetahui kluster karakteristik ini ...
Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Pelestarian Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan
Strategi Komunikasi Lingkungan dalam Pelestarian Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan
Tesso Nilo is one of the lowland conservation forests located in Riau Province and lies in four districts namely Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, and Kampar covering an...
PEMANFAATAN GOOGLE MAPS SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PELESTARIAN BENDA PENINGGALAN SEJARAH DI KOTA SEMARANG
PEMANFAATAN GOOGLE MAPS SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PELESTARIAN BENDA PENINGGALAN SEJARAH DI KOTA SEMARANG
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah belum adanya model konservasi cagar budaya yang terjadi dengan cepat dan mudah bagi masyarakat sebagai prasyarat konservasi peninggal...
ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA BIMA SEBAGAI KOTA TEPIAN AIR (WATER FRONT CITY)
ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA BIMA SEBAGAI KOTA TEPIAN AIR (WATER FRONT CITY)
Pengembangan waterfront city adalah suatu usaha penataan dan pengembangan
bagian atau kawasan kota yang skala kegiatan dan fungsi yang ada sangat beragam dengan inten...
KESESUAIAN ELEMEN RANCANG KAWASAN PENDIDIKAN KOTA BARAT DALAM MENDUKUNG KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA RAMAH ANAK
KESESUAIAN ELEMEN RANCANG KAWASAN PENDIDIKAN KOTA BARAT DALAM MENDUKUNG KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA RAMAH ANAK
<p>Tingginya daya tarik sekolah pada pusat perkotaan menjadikan jumlah anak – anak yang beraktivitas pada kawasan tersebut cukup tinggi. Konsep kawasan ramah anak pada kawasa...
Peran Stakeholder terhadap Pengembangan Destinasi Ekowisata Mangrove Siak
Peran Stakeholder terhadap Pengembangan Destinasi Ekowisata Mangrove Siak
Siak Sri Indrapura merupakan salah satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di Provinsi Riau berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) T...


