Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Propaganda dan Perang Saraf British di Tanah Melayu melalui Malayan Film Unit (MFU) 1946–1957

View through CrossRef
This research aims to look at the role of the Malayan Film Unit (MFU) which was used as a medium of propaganda and psychological warfare by the British in Malaya from 1946 to 1957. The establishment of the MFU was seen as one of the last British strategies in boosting their image and power in Malaya after the end of the Second World War. Through the MFU, various films were produced based on political, economic, and social themes in which the British had a stake. This research is qualitative in nature and fully uses historical research methods. Materials and resources were obtained from the National Archives of Malaysia, National Archives of Kedah/Perlis, the Hamzah Sendut Library in Universiti Sains Malaysia, the Tun Sri Lanang Library in Universiti Kebangsaan Malaysia, the Kedah State Public Library, and many others. The results show that the MFU played an important role as a propaganda tool and as a part of British psychological warfare in Malaya until its independence. Furthermore, the MFU was maintained post-independence and was a propaganda tool of the Federal Government of Malaya’s psychological warfare. Penyelidikan ini bertujuan untuk melihat peranan Malayan Film Unit (MFU) yang telah menjadi medium propaganda dan perang saraf oleh British di Tanah Melayu dari tahun 1946 sehingga tahun 1957. Penubuhan MFU dilihat antara strategi terakhir British dalam mengangkat imej dan kuasa mereka di Tanah Melayu selepas tamatnya Perang Dunia Kedua. Melalui MFU, pelbagai filem telah dihasilkan berdasarkan tema-tema terpilih seperti politik, ekonomi, dan sosial yang mempunyai kepentingan kepada British. Penyelidikan ini berbentuk kualitatif dan menggunakan sepenuhnya kaedah penyelidikan sejarah. Bahan dan sumber diperoleh dari Arkib Negara Malaysia, Arkib Negara cawangan Kedah/Perlis, Perpustakaan Hamzah Sendut (Universiti Sains Malaysia), Perpustakaan Tun Sri Lanang (Universiti Kebangsaan Malaysia), Perpustakaan Awam Negeri Kedah dan lain-lain lagi. Hasil kajian menunjukkan, MFU berperanan penting sebagai alat propaganda dan perang saraf British di Tanah Melayu sehingga kemerdekaan tanah air. Malah selepas kemerdekaan, MFU dikekalkan dan telah menjadi alat propaganda dan perang saraf Kerajaan Persekutuan Tanah Melayu.
Title: Propaganda dan Perang Saraf British di Tanah Melayu melalui Malayan Film Unit (MFU) 1946–1957
Description:
This research aims to look at the role of the Malayan Film Unit (MFU) which was used as a medium of propaganda and psychological warfare by the British in Malaya from 1946 to 1957.
The establishment of the MFU was seen as one of the last British strategies in boosting their image and power in Malaya after the end of the Second World War.
Through the MFU, various films were produced based on political, economic, and social themes in which the British had a stake.
This research is qualitative in nature and fully uses historical research methods.
Materials and resources were obtained from the National Archives of Malaysia, National Archives of Kedah/Perlis, the Hamzah Sendut Library in Universiti Sains Malaysia, the Tun Sri Lanang Library in Universiti Kebangsaan Malaysia, the Kedah State Public Library, and many others.
The results show that the MFU played an important role as a propaganda tool and as a part of British psychological warfare in Malaya until its independence.
Furthermore, the MFU was maintained post-independence and was a propaganda tool of the Federal Government of Malaya’s psychological warfare.
Penyelidikan ini bertujuan untuk melihat peranan Malayan Film Unit (MFU) yang telah menjadi medium propaganda dan perang saraf oleh British di Tanah Melayu dari tahun 1946 sehingga tahun 1957.
Penubuhan MFU dilihat antara strategi terakhir British dalam mengangkat imej dan kuasa mereka di Tanah Melayu selepas tamatnya Perang Dunia Kedua.
Melalui MFU, pelbagai filem telah dihasilkan berdasarkan tema-tema terpilih seperti politik, ekonomi, dan sosial yang mempunyai kepentingan kepada British.
Penyelidikan ini berbentuk kualitatif dan menggunakan sepenuhnya kaedah penyelidikan sejarah.
Bahan dan sumber diperoleh dari Arkib Negara Malaysia, Arkib Negara cawangan Kedah/Perlis, Perpustakaan Hamzah Sendut (Universiti Sains Malaysia), Perpustakaan Tun Sri Lanang (Universiti Kebangsaan Malaysia), Perpustakaan Awam Negeri Kedah dan lain-lain lagi.
Hasil kajian menunjukkan, MFU berperanan penting sebagai alat propaganda dan perang saraf British di Tanah Melayu sehingga kemerdekaan tanah air.
Malah selepas kemerdekaan, MFU dikekalkan dan telah menjadi alat propaganda dan perang saraf Kerajaan Persekutuan Tanah Melayu.

Related Results

AN ANALYSIS OF SLANG LANGUAGE USED IN THE TEENAGER INTERACTION
AN ANALYSIS OF SLANG LANGUAGE USED IN THE TEENAGER INTERACTION
Language variation, slang, is one of the recently language uses in mostly teenager interaction. They use this language variation in having various types and reasons. This paper is ...
Penerapan Aplikasi Stunting Pada Posyandu Kenanga Sebagai Gerakan Masyarakat Sadar Stunting
Penerapan Aplikasi Stunting Pada Posyandu Kenanga Sebagai Gerakan Masyarakat Sadar Stunting
Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak, merupakan fenomena kesehatan global yang serius dan kompleks. Artikel ini menyajikan gambaran umum tentang stunting, melibatkan peng...
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA
MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA
Keluarga adalah tempat pertama dalam membentuk kepribadian manusia dan tempat di mana ia mendapatkan kasih sayang, menumbuhkan perasaan, dan mengetahui cita-cita. Orang tua adalah ...
Rose Macaulay and Propaganda
Rose Macaulay and Propaganda
The novelist Rose Macaulay (1881–1958) had direct professional experience of Britain's secret propaganda operation during the First World War. She was among the first British novel...
REPRESENTASI AROMA PARFUM DENGAN PENDEKATAN METAFORA DALAM FOTOGRAFI PRODUK
REPRESENTASI AROMA PARFUM DENGAN PENDEKATAN METAFORA DALAM FOTOGRAFI PRODUK
Abstrak Terdapat banyak merek parfum yang beredar di pasaran. Hal tersebut tentu mempersulit konsumen untuk menentukan aroma yang cocok dengan keinginan dan kepribadiannya, karena ...
STRATEGI MANAJEMEN KRISIS HUMAS PLN UID JABAR DALAM MENANGANI BLACKOUT JARINGAN JAWA BAGIAN TENGAH
STRATEGI MANAJEMEN KRISIS HUMAS PLN UID JABAR DALAM MENANGANI BLACKOUT JARINGAN JAWA BAGIAN TENGAH
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai satu-satunya perusahaan yang memasok listrik di Indonesia terus berupaya membangun untuk mewujudkan dapat mengalirkan energi listrik ke selu...

Recent Results

Gerhard, electronic music and King Lear
Gerhard, electronic music and King Lear
Between 1947 and 1962 Roberto Gerhard contributed incidental music to eight Shakespeare plays for the Shakespeare Memorial Theatre (later Royal Shakespeare Company). Of these, easi...
Storying community: Re-imagining regional identities through public cultural activity
Storying community: Re-imagining regional identities through public cultural activity
This article is designed to stimulate discussion around a number of related topics. Sceptical that governments, regional or otherwise, are capable of producing regional identities ...
Cross-sections
Cross-sections
Dhruva Mistry, Art, Indic, 1988, Collins Gallery...

Back to Top