Javascript must be enabled to continue!
DISKURSUS PENGEMBANGAN PARIWISATA SYARIAH DI BALI
View through CrossRef
Seiring dengan potensi ekonomi pariwisata syariah global maka para
pemangku kepentingan di Indonesia mengembangkan regulasi, destinasi,
fasilitas pendukung, dan akomodasi pariwisata berdasarkan
prinsip-prinsip syariah Islam. Kebijakan pariwisata syariah tersebut
diimplementasikan pada destinasi-destinasi potensial di Indonesia
termasuk di Pulau Bali. Wacana implementasi pariwisata syariah di Bali
tidak berjalan sesuai dengan harapan bahkan menimbulkan pro dan kontra
di antara pemangku kepentingan pariwisata syariah dan pemangku
kepentingan pariwisata budaya Bali. Pro dan kontra tersebut menarik
untuk diteliti untuk memahami bentuk-bentuk diskursus, faktor-faktor
yang melatarbelakangi penolakan, maupun implikasi-implikasinya. Untuk
memecahkan permasalahan tersebut maka penelitian dilaksanakan dengan
menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam terhadap responden yang dipilih secara purposive dan teknik
snow ball. Data dianalisis dengan teori hegemoni, ideologi dan relasi
kuasa pengetahuan yang digunakan secara eklektik. Berdasarkan hasil
analisis ditemukan bahwa wacana pengembangan pariwisata syariah di Bali
merupakan praktik hegemoni yang melibatkan relasi kekuasaan negara untuk
menanamkan ideologi Islam. Hegemoni pariwisata syariah tersebut tidak
berhasil karena para pemangku kepentingan pariwisata budaya di Bali
melakukan kontra hegemoni secara konsisten. Faktor-faktor yang melatari
kontra hegemoni tersebut adalah konsep pariwisata budaya Bali,
nilai-nilai multikulturalisme dalam pariwisata Bali, dan pemertahanan
identitas etnis Bali. Wacana pariwisata syariah tersebut berimplikasi
terhadap eskalasi praktik politik identitas karena regulasi negara
berpihak pada Islam, menjadi ancaman terhadap pariwisata budaya,
eksistensi tradisi, adat etnis Hindu Bali dan menjadi komoditas politik,
dijadikan rujukan oleh etnis lain di luar Bali, dijadikan sebagai
rambu-rambu untuk pengembangan pariwisata syariah selanjutnya. Oleh
sebab itu disarankan agar pemerintah tidak melanjutkan wacana
implementasi pariwisata syariah di Bali dan memelihara kohesi kebangsaan
dalam keberagaman.
1 Naskah Orasi Ilmiah pada Wisuda XX Universitas Triatma Mulya-Jumat 16
September 2022
Title: DISKURSUS PENGEMBANGAN PARIWISATA SYARIAH DI BALI
Description:
Seiring dengan potensi ekonomi pariwisata syariah global maka para
pemangku kepentingan di Indonesia mengembangkan regulasi, destinasi,
fasilitas pendukung, dan akomodasi pariwisata berdasarkan
prinsip-prinsip syariah Islam.
Kebijakan pariwisata syariah tersebut
diimplementasikan pada destinasi-destinasi potensial di Indonesia
termasuk di Pulau Bali.
Wacana implementasi pariwisata syariah di Bali
tidak berjalan sesuai dengan harapan bahkan menimbulkan pro dan kontra
di antara pemangku kepentingan pariwisata syariah dan pemangku
kepentingan pariwisata budaya Bali.
Pro dan kontra tersebut menarik
untuk diteliti untuk memahami bentuk-bentuk diskursus, faktor-faktor
yang melatarbelakangi penolakan, maupun implikasi-implikasinya.
Untuk
memecahkan permasalahan tersebut maka penelitian dilaksanakan dengan
menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam terhadap responden yang dipilih secara purposive dan teknik
snow ball.
Data dianalisis dengan teori hegemoni, ideologi dan relasi
kuasa pengetahuan yang digunakan secara eklektik.
Berdasarkan hasil
analisis ditemukan bahwa wacana pengembangan pariwisata syariah di Bali
merupakan praktik hegemoni yang melibatkan relasi kekuasaan negara untuk
menanamkan ideologi Islam.
Hegemoni pariwisata syariah tersebut tidak
berhasil karena para pemangku kepentingan pariwisata budaya di Bali
melakukan kontra hegemoni secara konsisten.
Faktor-faktor yang melatari
kontra hegemoni tersebut adalah konsep pariwisata budaya Bali,
nilai-nilai multikulturalisme dalam pariwisata Bali, dan pemertahanan
identitas etnis Bali.
Wacana pariwisata syariah tersebut berimplikasi
terhadap eskalasi praktik politik identitas karena regulasi negara
berpihak pada Islam, menjadi ancaman terhadap pariwisata budaya,
eksistensi tradisi, adat etnis Hindu Bali dan menjadi komoditas politik,
dijadikan rujukan oleh etnis lain di luar Bali, dijadikan sebagai
rambu-rambu untuk pengembangan pariwisata syariah selanjutnya.
Oleh
sebab itu disarankan agar pemerintah tidak melanjutkan wacana
implementasi pariwisata syariah di Bali dan memelihara kohesi kebangsaan
dalam keberagaman.
1 Naskah Orasi Ilmiah pada Wisuda XX Universitas Triatma Mulya-Jumat 16
September 2022.
Related Results
Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata Bali Ditinjau dari Sektor Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan (Sebuah Tinjauan Pustaka)
Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata Bali Ditinjau dari Sektor Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan (Sebuah Tinjauan Pustaka)
Dampak covid-19 sangat berpengaruh besar dalam berbagai sektor, khususnya bagi pelaku dan usaha pariwisata, apalagi Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata. Dalam tulisan berupa...
KAJIAN TENTANG POTENSI DAYA TARIK WISATA SYARIAH DI PULAU LOMBOK
KAJIAN TENTANG POTENSI DAYA TARIK WISATA SYARIAH DI PULAU LOMBOK
Wisata syariah adalah wisata yang mengedepankan nilai islam dalam setiap aktivitasnya, wisata syariah itu sendiri memiliki arti yang lebih luas yaitu pariwisata yang keseluruhannya...
Peranan Desa Adat Dalam Upaya Filterisasi Budaya Guna Melestarikan Pariwisata Budaya Di Desa Adat Legian, Kabupaten Badung
Peranan Desa Adat Dalam Upaya Filterisasi Budaya Guna Melestarikan Pariwisata Budaya Di Desa Adat Legian, Kabupaten Badung
Bali yang mempunyai nilai jual di bidang pariwisata memperkenalkan konsep wisata budaya dalam Peraturan Daerah Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Pariwisata Bu...
COMMUNITY MOVEMENT OF WASTE USE TO KEEP THE IMAGE OF TOURISM INDUSTRY IN GIANYAR
COMMUNITY MOVEMENT OF WASTE USE TO KEEP THE IMAGE OF TOURISM INDUSTRY IN GIANYAR
ABSTRAKBerbagai macam aktivitas yang ada di Pulau Bali, menyebabkan seluruh elemen masyarakat bergerak dalam berbagai bidang pekerjaan yang tersedia. Hampir sebagian besar aktivita...
Analisis Hukum Permohonan PKPU atas Dasar Setoran Modal terhadap PT. X
Analisis Hukum Permohonan PKPU atas Dasar Setoran Modal terhadap PT. X
Bali yang mempunyai nilai jual di bidang pariwisata memperkenalkan konsep wisata budaya dalam Peraturan Daerah Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Pariwisata Bu...
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
Penangkapan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker,1853) di Selat Bali telah dilakukan jauh sebelum diperkenalkannya purse seine dua kapal (slerek) yang mempunyai hasil tangkapan mengge...
KETERTARIKAN PENGUSAHA MUSLIM PAMELLA SUNARDI PEMILIK PAMELLA SUPERMARKET YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PRODUK PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH
KETERTARIKAN PENGUSAHA MUSLIM PAMELLA SUNARDI PEMILIK PAMELLA SUPERMARKET YOGYAKARTA MENGGUNAKAN PRODUK PEMBIAYAAN DI BANK SYARIAH
AbstractIslamic banking now has a legal strength by the presence of law number 21 of 2008 which is very influential for the existence of Islamic banking. Currently the market share...
Pemanfaatan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali Dalam Pembelajaran Menulis Aksara Bali
Pemanfaatan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali Dalam Pembelajaran Menulis Aksara Bali
Penelitian ini bertujuan membahas tentang (1) tata cara menggunakan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis aksara Bali (2) Web Bennylin Nu...


