Javascript must be enabled to continue!
REKONSTRUKSI PEMIKIRAN HASAN HANAFI DALAM BIDANG TEOLOGI ISLAM
View through CrossRef
Secara teoritis Teologi Islam yang bersifat dialektis menurut Hasan Hanafi lebih mengarah pada mempertahankan doktrin dan memelihara kemurniannya. Teologi tidah hanya merupakan ide-ide kosong, tetapi memiliki ide kongkrit yang mampu membangkitkan dan menuntun umat dalam mengharungi kehidupan nyata. Namun teologi tidak bisa dibuktikan secara filosofis, sebagaimana yang pernah dikemukakan Al-Farabi, metodologi teologi tidak bisa mengantarkan pada keyakinan atau pengetahuan yang meyakinkan tentang Tuhan, tetapi baru pada tahap pengetahuan tentang Tuhan dan wujud-wujud spritual lainya.
Dari sisi metodologis, Hasan Hanafi memiliki kesamaan dengan cara berfikir Barat, terutama pemikiran Marxis dan Husserl. Ketika Hasan Hanafi meletakan persoalan Islam dalam konteksnya sendiri. Menurutnya, kemajuan Islam tidak dapat dilakukan dengan mengadopsi pemikiran Barat, tetapi lahir dari khazanah pemikiran Islam itu sendiri. Adapun kesamaannya dengan pemikiran Marxis terlihat ketika Hasan Hanafi menempatkan persoalan sosial praktis, sebagai dasar dari pemikiran teologinya. Penggunaan dialektika Marxis terlihat ketika Hasan Hanafi menjelaskan perkembangan pemikiran Islam dan usaha yang dilakukannya merekonstruksi pemikiran teologinya, dengan menggunakan metode filsafat Barat, kemudian mensitetiskannya. Bedanya, Marxis didasarkan kepada materi keduniaan, sedangkan Hasan Hanafi bersifat kerohanian atau religiusitas.
Rekonstruksi kalam Hasan Hanafi dalam mendiskripsikan dzat dan sifat Tuhan, merupakan pendiskripsian tentang manusia ideal, hal ini sebenarnya bukanlah hal baru, karena telah disampaikan oleh mu’tazilah dan kaum sufis sebelumnya. Konsepnya tentang tauhid telah disampaikan juga oleh tokoh Murtadha Muthahari. Kelebihan Hasan Hanafi ia mampu mengemas konsep-konsepnya tersebut secara lebih utuh, sehingga merasa lebih baru. Gagasan rekonstruksi teologis Hasan Hanafi lebih berorientasi pada rasionalitas Mu’tazilah. Dan Hasan Hanafi mengkritik kalam Asy’ari, menurutnya penyabab kemunduran umat Islam.
Kata Kunci: rekonstruksi, pemikiran, hasan hanafi, teologi, islam
Title: REKONSTRUKSI PEMIKIRAN HASAN HANAFI DALAM BIDANG TEOLOGI ISLAM
Description:
Secara teoritis Teologi Islam yang bersifat dialektis menurut Hasan Hanafi lebih mengarah pada mempertahankan doktrin dan memelihara kemurniannya.
Teologi tidah hanya merupakan ide-ide kosong, tetapi memiliki ide kongkrit yang mampu membangkitkan dan menuntun umat dalam mengharungi kehidupan nyata.
Namun teologi tidak bisa dibuktikan secara filosofis, sebagaimana yang pernah dikemukakan Al-Farabi, metodologi teologi tidak bisa mengantarkan pada keyakinan atau pengetahuan yang meyakinkan tentang Tuhan, tetapi baru pada tahap pengetahuan tentang Tuhan dan wujud-wujud spritual lainya.
Dari sisi metodologis, Hasan Hanafi memiliki kesamaan dengan cara berfikir Barat, terutama pemikiran Marxis dan Husserl.
Ketika Hasan Hanafi meletakan persoalan Islam dalam konteksnya sendiri.
Menurutnya, kemajuan Islam tidak dapat dilakukan dengan mengadopsi pemikiran Barat, tetapi lahir dari khazanah pemikiran Islam itu sendiri.
Adapun kesamaannya dengan pemikiran Marxis terlihat ketika Hasan Hanafi menempatkan persoalan sosial praktis, sebagai dasar dari pemikiran teologinya.
Penggunaan dialektika Marxis terlihat ketika Hasan Hanafi menjelaskan perkembangan pemikiran Islam dan usaha yang dilakukannya merekonstruksi pemikiran teologinya, dengan menggunakan metode filsafat Barat, kemudian mensitetiskannya.
Bedanya, Marxis didasarkan kepada materi keduniaan, sedangkan Hasan Hanafi bersifat kerohanian atau religiusitas.
Rekonstruksi kalam Hasan Hanafi dalam mendiskripsikan dzat dan sifat Tuhan, merupakan pendiskripsian tentang manusia ideal, hal ini sebenarnya bukanlah hal baru, karena telah disampaikan oleh mu’tazilah dan kaum sufis sebelumnya.
Konsepnya tentang tauhid telah disampaikan juga oleh tokoh Murtadha Muthahari.
Kelebihan Hasan Hanafi ia mampu mengemas konsep-konsepnya tersebut secara lebih utuh, sehingga merasa lebih baru.
Gagasan rekonstruksi teologis Hasan Hanafi lebih berorientasi pada rasionalitas Mu’tazilah.
Dan Hasan Hanafi mengkritik kalam Asy’ari, menurutnya penyabab kemunduran umat Islam.
Kata Kunci: rekonstruksi, pemikiran, hasan hanafi, teologi, islam.
Related Results
Telaah Kritis Teologi Islam Klasik Menuju Pemikiran Teologi Membumi
Telaah Kritis Teologi Islam Klasik Menuju Pemikiran Teologi Membumi
Tulisan ini bersifat konstruksi paradigmatik pemikiran teologi Islam kritis. Untuk memahami konstruksi pemikiran tersebut, penulis mengemukakan berbagai pergeseran pemikiran teolog...
Teologi Islam Persepektif Harun Nasution
Teologi Islam Persepektif Harun Nasution
Artikel ini menjelaskan pandangan Harun Nasution atas sejarah dan pergolakan pemikiran dalam teologi Islam. Dalam buku “Teologi Islam” Harun Nasution melihat teologi Islam yang dia...
Rekonstruksi Pemikiran Islam Imam Syafi'i: Interpretasi dan Implikasi Bagi Pendidikan Islam Kontemporer
Rekonstruksi Pemikiran Islam Imam Syafi'i: Interpretasi dan Implikasi Bagi Pendidikan Islam Kontemporer
Islam menekankan kecerdasan (al-aql) dan pemikiran (al-fikr), mendorong pemikiran yang kreatif dan konstruktif bagi umat manusia. Penelitian ini mengeksplorasi kontribusi Imam Syaf...
ANALISIS SOSIAL HASSAN HANAFI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
ANALISIS SOSIAL HASSAN HANAFI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
Abstrac
This paper illustrates Hassan Hanafi's thoughts about his rejection of westernization. Western superior justification is just a Western guise in smoothing the occupation o...
Istidlal Batalnya Wudlu (Perspektif Imam Hanafi dan Imam Syafi’i)
Istidlal Batalnya Wudlu (Perspektif Imam Hanafi dan Imam Syafi’i)
<p><em>This study aims to determine 1) How is Istidlal (the process of searching for and using arguments) to invalidate ablution according to Imam Hanafi and Imam Syafi...
PENDIDIKAN ISLAM TRANFSORMATIF PERSPEKTIF AZYUMARDI AZRA (PEMIKIRAN MODERNISASI DAN REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM)
PENDIDIKAN ISLAM TRANFSORMATIF PERSPEKTIF AZYUMARDI AZRA (PEMIKIRAN MODERNISASI DAN REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM)
Modernisasi Pendidikan Islam merupakan keniscayaan sejarah yang penuh dengan perubahan. Modernisasi pendidikan Islam merupakan refleksi dari respon positif para pembaharu muslim at...
Evaluasi Kristis Pandangan Teologi Kemakmuran Tentang Pemahaman Makna Penderitaan
Evaluasi Kristis Pandangan Teologi Kemakmuran Tentang Pemahaman Makna Penderitaan
Teologi kemakmuran merupakan salah satu gerakan yang muncul dan menjadi satu fenomena tersendiri yang sangat mempengaruhi kehidupan keKristenan sejak abad ke-20. Bagi teologi kema...
STATUS PERNIKAHAN SETELAH SUMPAH LIAN (Studi Komparatif antara Pandangan Mazhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam)
STATUS PERNIKAHAN SETELAH SUMPAH LIAN (Studi Komparatif antara Pandangan Mazhab Hanafi dan Kompilasi Hukum Islam)
Abstrak Li’an berasal dari kata la’ana yang berarti menuduh atau melaknat. Menurut istilah li’an berarti tuduhan suami bahwa istrinya telah berbuat zina atau ia mengingkari bayi ya...


