Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

KECOMBRANG AS A FUNCTIONAL FOOD AND SPICE: A REVIEW FROM THE PERSPECTIVE OF COMMERCIAL DEVELOPMENT OPPORTUNITIES IN INDONESIA Kecombrang Sebagai Makanan Fungsional dan Rempah: Tinjauan dari Perspektif Peluang Pengembangan Komersial di Indonesia

View through CrossRef
<p>Kecombrang is a native plant embedded in Indonesian culture as an ornamental plant, vegetable, and traditional medicine. The usability trend is growing along with human needs as functional food ingredients. However, it is still in limited use and has not been cultivated by farmers commercially. This article explores research and information regarding the practical use and utilization of functional food and spices. Some research and information on kecombrang related to the eco-biological identification of plants and their practical use. It has become some typical foods of local cultural heritage, and the prospect of their use as medicinal and functional food ingredients. The part of the plant that is widely used commercially is its flowers. The local community has developed practical uses in processed specialty food, including pecel, chili sauce, complement spices, shampoo additives, soap, perfume, and cosmetics. Bioactive compounds such as flavonoids, chlorogenic acid, and tannins are believed to be antioxidants and anti-inflammatory. Its essential oil has a distinctive specific odorous that has potential for aromatherapy. However, it needs research and development and the creation value-added products that can be developed commercially.</p><p>Keywords: bioactive, functional food, flowers, kecombrang, spice.</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kecombrang merupakan tanaman asli Indonesia yang mengakar dalam budaya nusantara sebagai tanaman hias, sayuran, dan obat tradisional. Penggunaan kecombrang berkembang seiring dengan kebutuhan manusia khususnya sebagai bahan pangan fungsional. Namun, tanaman kecombrang masih digunakan dalam skala terbatas dan belum dibudidayakan secara komersial. Artikel ini mengeksplorasi penelitian dan informasi mengenai penggunaan praktis dan pemanfaatan kecombrang sebagai makanan fungsional dan rempah. Ada beberapa penelitian dan informasi tentang kecombrang terkait dengan identifikasi ekobiologis tanaman dan penggunaan praktis budidaya. Kecombrang telah banyak dimanfaatkan sebagai makanan khas warisan budaya lokal, dan memiliki prospek dalam penggunaannya sebagai bahan makanan obat dan fungsional. Bagian dari tanaman yang banyak digunakan secara komersial adalah bunganya. Masyarakat setempat telah mengembangkan pemanfaatannya dalam makanan olahan khas termasuk pecel, sambal, rempah pelengkap, aditif sampo, sabun, parfum, dan kosmetik lainnya. Senyawa bioaktif seperti flavonoid, asam klorogenat, dan tanin pada bunga kecombrang diketahui manfaatnya sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Minyak atsiri tanaman ini memiliki bau spesifik yang khas yang memiliki potensi sebagai aromaterapi. Namun, perlu penelitian dan pengembangan serta penciptaan produk bernilai tambah yang dapat dikembangkan secara komersial oleh masyarakat.</p><p>Kata kunci: bioaktif, makanan fungsional, bunga, kecombrang, rempah</p>
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Title: KECOMBRANG AS A FUNCTIONAL FOOD AND SPICE: A REVIEW FROM THE PERSPECTIVE OF COMMERCIAL DEVELOPMENT OPPORTUNITIES IN INDONESIA Kecombrang Sebagai Makanan Fungsional dan Rempah: Tinjauan dari Perspektif Peluang Pengembangan Komersial di Indonesia
Description:
<p>Kecombrang is a native plant embedded in Indonesian culture as an ornamental plant, vegetable, and traditional medicine.
The usability trend is growing along with human needs as functional food ingredients.
However, it is still in limited use and has not been cultivated by farmers commercially.
This article explores research and information regarding the practical use and utilization of functional food and spices.
Some research and information on kecombrang related to the eco-biological identification of plants and their practical use.
It has become some typical foods of local cultural heritage, and the prospect of their use as medicinal and functional food ingredients.
The part of the plant that is widely used commercially is its flowers.
The local community has developed practical uses in processed specialty food, including pecel, chili sauce, complement spices, shampoo additives, soap, perfume, and cosmetics.
Bioactive compounds such as flavonoids, chlorogenic acid, and tannins are believed to be antioxidants and anti-inflammatory.
Its essential oil has a distinctive specific odorous that has potential for aromatherapy.
However, it needs research and development and the creation value-added products that can be developed commercially.
</p><p>Keywords: bioactive, functional food, flowers, kecombrang, spice.
</p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Kecombrang merupakan tanaman asli Indonesia yang mengakar dalam budaya nusantara sebagai tanaman hias, sayuran, dan obat tradisional.
Penggunaan kecombrang berkembang seiring dengan kebutuhan manusia khususnya sebagai bahan pangan fungsional.
Namun, tanaman kecombrang masih digunakan dalam skala terbatas dan belum dibudidayakan secara komersial.
Artikel ini mengeksplorasi penelitian dan informasi mengenai penggunaan praktis dan pemanfaatan kecombrang sebagai makanan fungsional dan rempah.
Ada beberapa penelitian dan informasi tentang kecombrang terkait dengan identifikasi ekobiologis tanaman dan penggunaan praktis budidaya.
Kecombrang telah banyak dimanfaatkan sebagai makanan khas warisan budaya lokal, dan memiliki prospek dalam penggunaannya sebagai bahan makanan obat dan fungsional.
Bagian dari tanaman yang banyak digunakan secara komersial adalah bunganya.
Masyarakat setempat telah mengembangkan pemanfaatannya dalam makanan olahan khas termasuk pecel, sambal, rempah pelengkap, aditif sampo, sabun, parfum, dan kosmetik lainnya.
Senyawa bioaktif seperti flavonoid, asam klorogenat, dan tanin pada bunga kecombrang diketahui manfaatnya sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Minyak atsiri tanaman ini memiliki bau spesifik yang khas yang memiliki potensi sebagai aromaterapi.
Namun, perlu penelitian dan pengembangan serta penciptaan produk bernilai tambah yang dapat dikembangkan secara komersial oleh masyarakat.
</p><p>Kata kunci: bioaktif, makanan fungsional, bunga, kecombrang, rempah</p>.

Related Results

Jejak Jalur Rempah di Kepulauan Riau
Jejak Jalur Rempah di Kepulauan Riau
Latar belakang: Rempah merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia. Dari rempah pula kemudian terbangun hubungan dagang antar bangsa dan benua. Tujuan pe...
Jejak Jalur Rempah di Kepulauan Riau
Jejak Jalur Rempah di Kepulauan Riau
Latar belakang: Rempah merupakan salah satu saksi sejarah perjalanan panjang bangsa Indonesia. Dari rempah pula kemudian terbangun hubungan dagang antar bangsa dan benua. Tujuan pe...
Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Kecombrang (Etlingera elatior)
Review: Studi Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Kecombrang (Etlingera elatior)
Kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman yang telah banyak digunakan untuk pangan dan pengobatan tradisional. Tanaman ini termasuk ke dalam famili zingiberaceae yang diketa...
Rempah Perjalanan Penyintas Peradaban
Rempah Perjalanan Penyintas Peradaban
Rempah adalah jenis-jenis tumbuhan yang memiliki sejarah panjang dalam pemanfaatan. Dari zaman purba sampai dengan sekarang ini. Rempah adalah penyintas peradaban terhebat. Tiap er...
Cash‐based approaches in humanitarian emergencies: a systematic review
Cash‐based approaches in humanitarian emergencies: a systematic review
This Campbell systematic review examines the effectiveness, efficiency and implementation of cash transfers in humanitarian settings. The review summarises evidence from five studi...
FORMULASI FORMULA ENTERAL BLENDERIZED NON MILK BASED
FORMULASI FORMULA ENTERAL BLENDERIZED NON MILK BASED
ABSTRACTBackground: Hospital enteral formula with lactose-free content is still rare, meanwhile lactose-free enteral food is needed, especially with patients who have lactose intol...

Back to Top