Javascript must be enabled to continue!
Analisis Penerapan Jalan Satu Arah di Ruas Jalan Raya Leles-Jalan Lingkar Leles
View through CrossRef
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kemacetan yang sering terjadi di ruas Jalan Raya Leles pada saat jam-jam sibuk dan mengetahui dampak penerapan jalan satu arah terhadap kinerja di ruas Jalan Raya Leles pada saat jam-jam sibuk. Analisis ini dilakukan dengan menganalisis kondisi jalan eksisting maupun pada saat kondisi jalan satu arah dengan menggunakan software PTV. Vissim. Penyebab kemacetan di ruas Jalan Raya Leles pada kondisi jalan eksisting diakibatkan adanya peningkatan volume kendaraan yaitu 433 kend/menit atau 3468 kend/jam yang menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan yaitu 15,11 km/menit dan peningkatan kepadatan yaitu 28,68 kend/menit. Penerapan jalan satu arah pada ruas Jalan Raya Leles dan Jalan Lingkar Leles pada kedua skenario berdampak terjadinya peningkatan kecepatan kendaraan dan penurunan kepadatan kendaraan terhadap jalan eksisting. Pada skenario 1 rata-rata kecepatan kendaraan yaitu 45,70 kend/menit dan kepadatan kendaraan yaitu 9,69 kend/km dan volume kendaraan 441 kend/menit dengan rata-rata tingkat kepercayaan hasil pemodelan menggunakan software PTV. Vissim yaitu 98%. Pada skenario 2 rata-rata kecepatan kendaraan yaitu 44,55 kend/menit dan kepadatan kendaraan yaitu 6,70 kend/km dan volume kendaraan 450 kend/menit dengan rata-rata tingkat kepercayaan hasil pemodelan menggunakan software PTV. Vissim yaitu 96%. Maka penerapan jalan satu arah pada ruas Jalan Raya Leles dan Jalan Lingkar Leles dapat mengurangi kemacetan pada jam-jam sibuk. Perlunya penataan pola arus kendaraan yang lebih efektif agar tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Leles. Melakukan penerapan jalan satu arah dengan pengalihan arus lalu lintas pada jam-jam sibuk dari arah Bandung ke ruas Jalan Lingkar Leles dengan komposisi kendaraan motor, mobil pribadi, angkutan barang sedangkan kendaraan angkutan umum dan bus tetap melewati ruas Jalan Raya Leles. Sedangkan dari arah Garut pada Jalan Raya Leles dengan komposisi kendaraan motor, mobil pribadi, angkutan barang, angkutan umum dan bus masih tetap melewati ruas Jalan Raya Leles.
Title: Analisis Penerapan Jalan Satu Arah di Ruas Jalan Raya Leles-Jalan Lingkar Leles
Description:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kemacetan yang sering terjadi di ruas Jalan Raya Leles pada saat jam-jam sibuk dan mengetahui dampak penerapan jalan satu arah terhadap kinerja di ruas Jalan Raya Leles pada saat jam-jam sibuk.
Analisis ini dilakukan dengan menganalisis kondisi jalan eksisting maupun pada saat kondisi jalan satu arah dengan menggunakan software PTV.
Vissim.
Penyebab kemacetan di ruas Jalan Raya Leles pada kondisi jalan eksisting diakibatkan adanya peningkatan volume kendaraan yaitu 433 kend/menit atau 3468 kend/jam yang menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan yaitu 15,11 km/menit dan peningkatan kepadatan yaitu 28,68 kend/menit.
Penerapan jalan satu arah pada ruas Jalan Raya Leles dan Jalan Lingkar Leles pada kedua skenario berdampak terjadinya peningkatan kecepatan kendaraan dan penurunan kepadatan kendaraan terhadap jalan eksisting.
Pada skenario 1 rata-rata kecepatan kendaraan yaitu 45,70 kend/menit dan kepadatan kendaraan yaitu 9,69 kend/km dan volume kendaraan 441 kend/menit dengan rata-rata tingkat kepercayaan hasil pemodelan menggunakan software PTV.
Vissim yaitu 98%.
Pada skenario 2 rata-rata kecepatan kendaraan yaitu 44,55 kend/menit dan kepadatan kendaraan yaitu 6,70 kend/km dan volume kendaraan 450 kend/menit dengan rata-rata tingkat kepercayaan hasil pemodelan menggunakan software PTV.
Vissim yaitu 96%.
Maka penerapan jalan satu arah pada ruas Jalan Raya Leles dan Jalan Lingkar Leles dapat mengurangi kemacetan pada jam-jam sibuk.
Perlunya penataan pola arus kendaraan yang lebih efektif agar tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Leles.
Melakukan penerapan jalan satu arah dengan pengalihan arus lalu lintas pada jam-jam sibuk dari arah Bandung ke ruas Jalan Lingkar Leles dengan komposisi kendaraan motor, mobil pribadi, angkutan barang sedangkan kendaraan angkutan umum dan bus tetap melewati ruas Jalan Raya Leles.
Sedangkan dari arah Garut pada Jalan Raya Leles dengan komposisi kendaraan motor, mobil pribadi, angkutan barang, angkutan umum dan bus masih tetap melewati ruas Jalan Raya Leles.
Related Results
Pendataan Ruas Jalan (Leger Jalan) pada Ruas Jalan Palembang - Betung
Pendataan Ruas Jalan (Leger Jalan) pada Ruas Jalan Palembang - Betung
AbstractAs national assets, roads are vital to establish the means of national development, especially in term of achieving balanced inter-regional development and equitable distri...
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DI WILAYAH PUSAT KOTA STUDI KASUS ( RUAS JALANANDI DJEMMA EX. JALAN JENDERAL SUDIRMAN KOTA PALOPO
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DI WILAYAH PUSAT KOTA STUDI KASUS ( RUAS JALANANDI DJEMMA EX. JALAN JENDERAL SUDIRMAN KOTA PALOPO
Dalam menentukan kinerja lalulintas pada ruas jalan Andi Djemma ex. Jalan Jenderal Sudirman Kota Palopo dapat digunakan beberapa populasi variabel utama, yaitu volume, kecepatan, k...
ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN NIKI-NIKI - OENLASI
ANALISA KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR JALAN NIKI-NIKI - OENLASI
Kinerja jalan sebagai prasarana transportasi darat merupakan faktor yang sangat penting dalam bidang perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa. Kinerja in...
ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX), DAN SDI (SURFACE DISTRESS INDEX) Studi Kasus: Jalan Yasmin Raya, Taman Yasmin, Bogor
ANALISIS KERUSAKAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX), DAN SDI (SURFACE DISTRESS INDEX) Studi Kasus: Jalan Yasmin Raya, Taman Yasmin, Bogor
Jalan adalah infrastruktur yang sangat penting dalam kehidupan manusia, jalan merupakan bagian dari infrastruktur transportasi yang digunakan untuk menghubungkan suatu tempat ke te...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK 4 SEGMEN KORIDOR JALAN UTAMA KOTA TANGERANG SELATAN (JL. PAHLAWAN SERIBU, JL. KAPTEN SOEBIANTO DJOJOHADIKUSUMO, JL. RAYA RAWABUNTU, DAN JL. BUARAN)
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK 4 SEGMEN KORIDOR JALAN UTAMA KOTA TANGERANG SELATAN (JL. PAHLAWAN SERIBU, JL. KAPTEN SOEBIANTO DJOJOHADIKUSUMO, JL. RAYA RAWABUNTU, DAN JL. BUARAN)
A good road corridor is one that pays attention to functionality, quality, and aesthetics, all optimized to meet road corridor planning standards. The profile of physical condition...
Pengaruh Gerak U-Turn pada Bukaan Median terhadap Karakteristik Arus Lalu Lintas di Ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani Kabupaten Ketapang
Pengaruh Gerak U-Turn pada Bukaan Median terhadap Karakteristik Arus Lalu Lintas di Ruas Jalan Jenderal Ahmad Yani Kabupaten Ketapang
Jalan Jenderal Ahmad Yani Kabupaten Ketapang merupakan jalan arteri dengan tipe lingkungan yaitu komersial dan terdapat hambatan samping yang berdampak terhadap kinerja lalu lintas...
KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS DAN LOKASI BLACK SPOT DI KAB. CILACAP
KARAKTERISTIK KECELAKAAN LALU LINTAS DAN LOKASI BLACK SPOT DI KAB. CILACAP
Kecelakaan dan kemacetan lalu lintas merupakan dua masalah transportasi yang perlu diatasi segera. Selama tahun 2012 tercatat sebanyak 25.131 nyawa hilang akibat kecelakaan lalu li...
Solusi Jalan Satu Arah di Kota Yogyakarta
Solusi Jalan Satu Arah di Kota Yogyakarta
Berbanding linear dengan pesatnya pembangunan tata guna lahan yang ada, Yogyakarta berkembang menjadi suatu kota modern dengan mobilitas yang tinggi. Namun, infrastruktu...


