Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

KECERDASAN SPIRITUAL DAN PUJA BAKTI

View through CrossRef
Ritual atau puja bakti adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh pemeluk keagamaan sebagai bentuk ungkapan keyakinan. Puja bakti adalah elemen yang selalu ada dalam sistem keagamaan manapun. Oleh karena itu perlu dilakukan penyadaran ilmiah terhadap makna dibalik puja bakti, sehingga melakukannya tidak secara membuta. Kecerdasan spiritual memiliki kandungan nilai yang layak dicapai melalui pelaksanaan puja bakti yang benar. Melalui studi antropologi dan psikologi, dapat diketahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia memiliki kemampuan  mencipta,  merasa  dan  berkehendak  yang  dipelajari  melalui pembudayaan. Dengan kemampuan kecerdasan yang dimilikinya, manusia berkarya dalam kehidupan untuk mencapai cit a cita yang didambakan. Tipologi kecerdasan manusia antara lain mencakup kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Masing - masing kecerdasan  tersebut  bersifat  fungsional.  Dengan  kecerdasan  intelektual manusia menciptakan  aneka  macam teknologi, sehingga aktivitas kehidupan menjadi lebih mudah dan efisien. Dengan akal dan budi, manusia memiliki tata krama, moral, tata kelakuan, sehingga dapat hidup saling membantu, menghargai dan memiliki tenggang rasa. Dengan kecerdasan emosi seseorang dapat lebih mengendalikan diri sehingga dapat lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Demikian pula dengan kecerdasan spiritual, seseorang dapat lebih dapat mengembangkan batinnya sehingga dapat mengembangkan sifat sifat luhur dalam memurnikan pikiran, ucapan dan perbuatannya. Praktik agama menjanjikan tercapainya kebahagiaan duniawi (lokiya) dan non-duniawi (lokutara). Dalam kehidupannya manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan antara kebutuhan dan keinginan, antara baik dan buruk, atau antara kutub ekstrim yang dikotomis. Menghadapi kondisi itulah manusia perlu memiliki spiritualitas yang mumpuni. “Banyak orang memiliki mata tetapi hanya untuk melihat, tetapi tidak untuk memperhatikan dengan seksama, punya perasaan hanya untuk merasakan, tetapi tidak untuk menyadari, punya telinga hanya untuk mendengar, tetapi    tidak untuk mendengar dengan penuh kesadaran”. Buddha menyebut kondisi ini sebagai suatu bentuk kelengahan, pikiran tidak waspada, tidak memiliki perhatian yang benar dan tidak terpusat. Kesadaran menangkap objek melalui pintu-pintu indria tidak penuh dengan perhatian, sehingga yang muncul adalah nafsu. Dengan adanya nafsu yang bekembang maka muncullah kemelekatan yang membuat seseorang bertambah penderitaannya. Setiap orang mendambakan ketenangan, kebahagiaan  dalam  kehidupan,  bebas  dari  masalah  yang menghimpit dalam kehidupan yang penuh aneka ragam. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dapat membantu seseorang dalam mengembangkan dirinya, tidak tergantung pada budaya atau nilai, dan spiritualitas bukanlah agama. Ada manusia yang terlihat religius, mengerti tentang suatu agama, taat bersembahyang, tetapi tingkah lakunya tidak religius, tidak menunjukkan sopan santunnya. Beragama dengan melakukan puja bakti hendaknya bukanlah semata mata ritual sebagai rutinitas belaka, melainkan puja bakti dapat sebagai sarana meningkatkan spiritual seseorang sehingga seseorang memiliki batin yang tenang, seimbang, harmoni dan bahagia. Puja bakti sebagai sarana untuk meningkatkan kehidupan pribadi dengan kondisi batin yang lebih baik sehingga dapat hidup rukun dalam bermasyarakat. Puja bakti yang dilakukan dengan pemahamam yang benar akan memberikan manfaat, sebaliknya puja bakti yang dilandasi pemahaman yang tidak benar, akan menimbulkan kemelekatan akan pandangan salah, sehingga puja bakti yang dilandasi pandangan salah tidak memberikan manfaat bagi kemajuan batin.
Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda
Title: KECERDASAN SPIRITUAL DAN PUJA BAKTI
Description:
Ritual atau puja bakti adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh pemeluk keagamaan sebagai bentuk ungkapan keyakinan.
Puja bakti adalah elemen yang selalu ada dalam sistem keagamaan manapun.
Oleh karena itu perlu dilakukan penyadaran ilmiah terhadap makna dibalik puja bakti, sehingga melakukannya tidak secara membuta.
Kecerdasan spiritual memiliki kandungan nilai yang layak dicapai melalui pelaksanaan puja bakti yang benar.
Melalui studi antropologi dan psikologi, dapat diketahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang lebih unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Manusia memiliki kemampuan  mencipta,  merasa  dan  berkehendak  yang  dipelajari  melalui pembudayaan.
Dengan kemampuan kecerdasan yang dimilikinya, manusia berkarya dalam kehidupan untuk mencapai cit a cita yang didambakan.
Tipologi kecerdasan manusia antara lain mencakup kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Masing - masing kecerdasan  tersebut  bersifat  fungsional.
  Dengan  kecerdasan  intelektual manusia menciptakan  aneka  macam teknologi, sehingga aktivitas kehidupan menjadi lebih mudah dan efisien.
Dengan akal dan budi, manusia memiliki tata krama, moral, tata kelakuan, sehingga dapat hidup saling membantu, menghargai dan memiliki tenggang rasa.
Dengan kecerdasan emosi seseorang dapat lebih mengendalikan diri sehingga dapat lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Demikian pula dengan kecerdasan spiritual, seseorang dapat lebih dapat mengembangkan batinnya sehingga dapat mengembangkan sifat sifat luhur dalam memurnikan pikiran, ucapan dan perbuatannya.
Praktik agama menjanjikan tercapainya kebahagiaan duniawi (lokiya) dan non-duniawi (lokutara).
Dalam kehidupannya manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan antara kebutuhan dan keinginan, antara baik dan buruk, atau antara kutub ekstrim yang dikotomis.
Menghadapi kondisi itulah manusia perlu memiliki spiritualitas yang mumpuni.
“Banyak orang memiliki mata tetapi hanya untuk melihat, tetapi tidak untuk memperhatikan dengan seksama, punya perasaan hanya untuk merasakan, tetapi tidak untuk menyadari, punya telinga hanya untuk mendengar, tetapi    tidak untuk mendengar dengan penuh kesadaran”.
Buddha menyebut kondisi ini sebagai suatu bentuk kelengahan, pikiran tidak waspada, tidak memiliki perhatian yang benar dan tidak terpusat.
Kesadaran menangkap objek melalui pintu-pintu indria tidak penuh dengan perhatian, sehingga yang muncul adalah nafsu.
Dengan adanya nafsu yang bekembang maka muncullah kemelekatan yang membuat seseorang bertambah penderitaannya.
Setiap orang mendambakan ketenangan, kebahagiaan  dalam  kehidupan,  bebas  dari  masalah  yang menghimpit dalam kehidupan yang penuh aneka ragam.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang dapat membantu seseorang dalam mengembangkan dirinya, tidak tergantung pada budaya atau nilai, dan spiritualitas bukanlah agama.
Ada manusia yang terlihat religius, mengerti tentang suatu agama, taat bersembahyang, tetapi tingkah lakunya tidak religius, tidak menunjukkan sopan santunnya.
Beragama dengan melakukan puja bakti hendaknya bukanlah semata mata ritual sebagai rutinitas belaka, melainkan puja bakti dapat sebagai sarana meningkatkan spiritual seseorang sehingga seseorang memiliki batin yang tenang, seimbang, harmoni dan bahagia.
Puja bakti sebagai sarana untuk meningkatkan kehidupan pribadi dengan kondisi batin yang lebih baik sehingga dapat hidup rukun dalam bermasyarakat.
Puja bakti yang dilakukan dengan pemahamam yang benar akan memberikan manfaat, sebaliknya puja bakti yang dilandasi pemahaman yang tidak benar, akan menimbulkan kemelekatan akan pandangan salah, sehingga puja bakti yang dilandasi pandangan salah tidak memberikan manfaat bagi kemajuan batin.

Related Results

A Strategy To Increase Spiritual Maturity by Practicing Spiritual Disciplines at Berean Seventh-day Adventist Church in Houston, Texas
A Strategy To Increase Spiritual Maturity by Practicing Spiritual Disciplines at Berean Seventh-day Adventist Church in Houston, Texas
Problem Berean Seventh-day Adventist Church has been a pillar in the Third Ward community of Houston since the 1900s. Berean has two distinctions. It is the only Seventh-day Adven...
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI
penelitian  ini berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual Dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi. (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkat...
Kreativitas Rd. Tjetje Somantri dalam Tari Puja
Kreativitas Rd. Tjetje Somantri dalam Tari Puja
ABSTRACTThe Puja dance is the product of Raden Tjetje Somantri’s creativity, in which there is a touch of SundanesePriyayi culture and Javanese dance. The dance is included in the ...
STRATEGI GURU DALAM MENDIDIK KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
STRATEGI GURU DALAM MENDIDIK KECERDASAN EMOSIONAL SISWA
Pendidikan kecerdasan emosional adalah pendidikan untuk mampu mengenali. Mengekspresikan dan mengelola emosi, baik emosi dirinya sendiri maupun emosi orang lain. Dengan tindakan ko...
Kecerdasan Spiritual Menurut Perspektif Hadis
Kecerdasan Spiritual Menurut Perspektif Hadis
Spiritual intelligence is a psychological construct that has begun to gain attention from scholars in the psychology field. Existing theories and conceptual frameworks regarding sp...
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUALTERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUALTERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, terhadap aktivitas belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI ...
Hubungan Kecerdasan Logika Dengan Literasi Numerasi Berbasis Gender
Hubungan Kecerdasan Logika Dengan Literasi Numerasi Berbasis Gender
Indonesia's low numeracy literacy skills have become a significant concern, particularly with the PISA results indicating low rankings in numeracy competencies. Numeracy literacy, ...
IMPLEMENTASI KECERDASAN KOGNITIF BERBASIS SPRITUAL MELALUI UMRAH UNTUK ANAK USIA DINI
IMPLEMENTASI KECERDASAN KOGNITIF BERBASIS SPRITUAL MELALUI UMRAH UNTUK ANAK USIA DINI
Abstrak: Kecerdasan spiritual dinilai sebagai kecerdasan yang tertinggi karena erat kaitannya dengan kesadaran orang untuk bisa memaknai tujuan hidup dan segala sesuatu yang meru...

Back to Top