Javascript must be enabled to continue!
KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
View through CrossRef
Potensi bencana pada daerah Kabupaten Pringsewu berdasarkan RTRW daerah tersebut diantaranya tanah longsor dan gempa bumi, sehingga diperlukannya Kajian Risiko Bencana terhadap dua bencana tersebut agardapat dilakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas dan risiko pada bencana tanah longsor dan gempa bumi.Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada bulan Juni sampai September 2022. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menerapkan metode skoring dan overlay dalampelaksanaannya. Tingkat ancaman dihasilkan dari RTRW Kabupaten Pringsewu namun divalidasi dengan data-data yang lebih terkini. Tingkat kerentanan dapat dihasilkan jika tingkat ancaman telah dihasilkan juga,dimana tingkat kerentanan disusun dari potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian. Tingkat kapasitas dihasilkan melalui wawancara dengan narasumber dari berbagai instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Pringsewu. Tingkat risiko dihasilkan dari penggabungan tingkat kapasitas dan tingkat kerugian. Penyusunan tingkat risiko mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ancaman tanah longsor yang paling dominan berada di kelas rendah untuk seluruh Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, sedangkan untuk kelas tinggi yang memiliki luasan paling tinggi berada di Kecamatan Pagelaran Utara yaitu sebesar 7.489,310 Ha dan Kecamatan Pardasuka dengan luas sebesar 855,504 Ha. Tingkat ancaman gempa bumi menghasilkan bahwa Kabupaten Pringsewu tidak memiliki tingkat ancaman pada kelas tinggi. Tingkat kerentanan tanah longsor menghasilkan potensi jumlah penduduk terpapar tinggi dan potensi kerugian berada pada kelas sedang, untuk tingkat kerentanan gempa bumi pada potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian berada pada kelas sedang. Tingkat kapasitas menghasilkan Kabupaten Pringsewu berada pada level 2 untuk seluruh bencana yang berarti pada kelas sedang. Tingkat risiko tanah longsor dan gempa bumi di Kabupaten Pringsewu berada pada kelas rendah.Kata kunci: Kabupaten Pringsewu, Tingkat Ancaman, Tingkat Kapasitas, Tingkat Kerentanan dan Tingkat Risiko.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lampung
Title: KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
Description:
Potensi bencana pada daerah Kabupaten Pringsewu berdasarkan RTRW daerah tersebut diantaranya tanah longsor dan gempa bumi, sehingga diperlukannya Kajian Risiko Bencana terhadap dua bencana tersebut agardapat dilakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kerentanan, tingkat kapasitas dan risiko pada bencana tanah longsor dan gempa bumi.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada bulan Juni sampai September 2022.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menerapkan metode skoring dan overlay dalampelaksanaannya.
Tingkat ancaman dihasilkan dari RTRW Kabupaten Pringsewu namun divalidasi dengan data-data yang lebih terkini.
Tingkat kerentanan dapat dihasilkan jika tingkat ancaman telah dihasilkan juga,dimana tingkat kerentanan disusun dari potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian.
Tingkat kapasitas dihasilkan melalui wawancara dengan narasumber dari berbagai instansi terkait seperti BPBD Kabupaten Pringsewu.
Tingkat risiko dihasilkan dari penggabungan tingkat kapasitas dan tingkat kerugian.
Penyusunan tingkat risiko mengacu pada Peraturan Kepala BNPB Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ancaman tanah longsor yang paling dominan berada di kelas rendah untuk seluruh Kecamatan di Kabupaten Pringsewu, sedangkan untuk kelas tinggi yang memiliki luasan paling tinggi berada di Kecamatan Pagelaran Utara yaitu sebesar 7.
489,310 Ha dan Kecamatan Pardasuka dengan luas sebesar 855,504 Ha.
Tingkat ancaman gempa bumi menghasilkan bahwa Kabupaten Pringsewu tidak memiliki tingkat ancaman pada kelas tinggi.
Tingkat kerentanan tanah longsor menghasilkan potensi jumlah penduduk terpapar tinggi dan potensi kerugian berada pada kelas sedang, untuk tingkat kerentanan gempa bumi pada potensi jumlah penduduk terpapar dan potensi kerugian berada pada kelas sedang.
Tingkat kapasitas menghasilkan Kabupaten Pringsewu berada pada level 2 untuk seluruh bencana yang berarti pada kelas sedang.
Tingkat risiko tanah longsor dan gempa bumi di Kabupaten Pringsewu berada pada kelas rendah.
Kata kunci: Kabupaten Pringsewu, Tingkat Ancaman, Tingkat Kapasitas, Tingkat Kerentanan dan Tingkat Risiko.
Related Results
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI ZONA RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR PADA KAWASAN RAWAN BENCANA KABUPATEN LAMPUNG BARAT
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI ZONA RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR PADA KAWASAN RAWAN BENCANA KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Kabupaten Lampung Barat merupakan kabupaten yang terletak pada geografis ketinggian 50 sampai >1.000 km². Penggunaan lahan permukiman pada kondisi geografis Kabupaten Lampung Ba...
Implementasi Trauma Healing dan Pendidikan Lingkungan Pada Anak- Anak Pasca Bencana Gempa Bumi di Desa Cirumput
Implementasi Trauma Healing dan Pendidikan Lingkungan Pada Anak- Anak Pasca Bencana Gempa Bumi di Desa Cirumput
Disaster events in Indonesia continue to increase, the majority of these disaster events are earthquakes, floods and landslides. The Cinajur earthquake started as a series ...
Analisis dan Visualisasi Periodisitas Gempa Bumi di Maluku Utara
Analisis dan Visualisasi Periodisitas Gempa Bumi di Maluku Utara
Gempa bumi juga dapat dipahami sebagai suatu peristiwa terjadinya guncangan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan pecahnya lapisan batuan pada kerak b...
Implementasi Pemanfaatan Media Digital Untuk Sosialisasi Siaga Bencana Dini
Implementasi Pemanfaatan Media Digital Untuk Sosialisasi Siaga Bencana Dini
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Mitigasi bencana gempa perlu dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan sebelum benc...
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DESA SEREMPAH ACEH TENGAH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DESA SEREMPAH ACEH TENGAH DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI
Aceh diguncang gempa bumi yang merusak wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pada hari Selasa, 2 Juli 2013 pukul 14:37:02 WIB. Banyaknya korban jiwa akibat gempa bumi di D...
SOSIALISASI STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TANGGAP DARURAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DI SEKOLAH
SOSIALISASI STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TANGGAP DARURAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DI SEKOLAH
Abstrak
Bencana tanah longsor dapat mengakibatkan ancaman serius bagi masyarakat yang dapat menjadi situasi darurat bencana. Situasi darurat bencana ialah suatu peristiwa ata...
"Menganalisis Perbandingan Kurva Hazard Menggunakan Fungsi Atenuasi"
"Menganalisis Perbandingan Kurva Hazard Menggunakan Fungsi Atenuasi"
Papua merupakan daerah rawan gempa di Indonesia karena letaknya berada di jalur tektonik aktif sehingga menyebabkan daerah papua rawan terjadinya gempa. Upaya peningkatan mitigasi ...
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI
ABSTRAK Gempa bumi merupakan bencana yang menimbulkan korban luka-luka dan kematian tertinggi dibandingkan dengan lainnya. Tingginya korban jiwa pada gempa bumi Sumatera Barat Sept...


