Javascript must be enabled to continue!
Hubungan Forgiveness dengan Psychological Well-Being pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan
View through CrossRef
Abstract. Adolescents who live in orphanages face different problems and conflicts with children their age, the existing phenomenon shows that it is difficult for them to forgive and direct them to lower forgiveness. However, even though they are indicated to have low forgiveness, the existing phenomenon shows that they still have high psychological well-being. Whereas theoretically, low forgiveness can lead to low psychological well-being. The purpose of this study was to determine the relationship and strength between forgiveness and psychological well-being in adolescents living in orphanages. This research is a quantitative research with a correlational design. Data collection was carried out using a population study. Respondents in this study involved 72 orphanage teenagers who lived in the Sumur Bandung orphanage. The analysis technique used is. Spearman Correlation Test. The resulting correlation value is 0.290 and p-value (Sig.) = 0.01 < = 0.05. The results of this study indicate a low relationship between forgiveness and psychological well-being in adolescents who live in an orphanage in Sumur Bandung area. A positive value in the correlation indicates that the higher the forgiveness, the higher the psychological well-being.
Abstrak. Remaja yang tinggal di panti asuhan menghadapi permasalahan dan konflik yang berbeda dengan anak seusia mereka, fenomena yang ada menunjukan bahwa mereka sulit melakukan forgiveness dan mengarahkan mereka pada forgiveness yang lebih rendah. Akan tetapi, meskipun mereka terindikasi memiliki forgiveness yang rendah, fenomena yang ada menunjukan mereka tetap memiliki psychological well-being yang tinggi. Padahal secara teoretis rendahnya forgiveness dapat mengarah pada psychological well-being yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan kekuatan antara forgiveness dengan psychological well-being pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi populasi. Responden pada penelitian ini melibatkan sebanyak 72 remaja panti asuhan yang tinggal di panti asuhan wilayah Sumur Bandung. Teknik analisis yang digunakan adalah. Uji Korelasi Spearman. Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0.290 dan p-value (Sig.) = 0.01 < a =0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang rendah antara forgiveness dan psychological well-being pada remaja yang tinggal di panti asuhan wilayah Sumur Bandung. Nilai positif pada korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi forgiveness maka semakin tinggi pula psychological well-being.
Universitas Islam Bandung (Unisba)
Title: Hubungan Forgiveness dengan Psychological Well-Being pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan
Description:
Abstract.
Adolescents who live in orphanages face different problems and conflicts with children their age, the existing phenomenon shows that it is difficult for them to forgive and direct them to lower forgiveness.
However, even though they are indicated to have low forgiveness, the existing phenomenon shows that they still have high psychological well-being.
Whereas theoretically, low forgiveness can lead to low psychological well-being.
The purpose of this study was to determine the relationship and strength between forgiveness and psychological well-being in adolescents living in orphanages.
This research is a quantitative research with a correlational design.
Data collection was carried out using a population study.
Respondents in this study involved 72 orphanage teenagers who lived in the Sumur Bandung orphanage.
The analysis technique used is.
Spearman Correlation Test.
The resulting correlation value is 0.
290 and p-value (Sig.
) = 0.
01 < = 0.
05.
The results of this study indicate a low relationship between forgiveness and psychological well-being in adolescents who live in an orphanage in Sumur Bandung area.
A positive value in the correlation indicates that the higher the forgiveness, the higher the psychological well-being.
Abstrak.
Remaja yang tinggal di panti asuhan menghadapi permasalahan dan konflik yang berbeda dengan anak seusia mereka, fenomena yang ada menunjukan bahwa mereka sulit melakukan forgiveness dan mengarahkan mereka pada forgiveness yang lebih rendah.
Akan tetapi, meskipun mereka terindikasi memiliki forgiveness yang rendah, fenomena yang ada menunjukan mereka tetap memiliki psychological well-being yang tinggi.
Padahal secara teoretis rendahnya forgiveness dapat mengarah pada psychological well-being yang rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan kekuatan antara forgiveness dengan psychological well-being pada remaja yang tinggal di panti asuhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi populasi.
Responden pada penelitian ini melibatkan sebanyak 72 remaja panti asuhan yang tinggal di panti asuhan wilayah Sumur Bandung.
Teknik analisis yang digunakan adalah.
Uji Korelasi Spearman.
Nilai korelasi yang dihasilkan sebesar 0.
290 dan p-value (Sig.
) = 0.
01 < a =0.
05.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan yang rendah antara forgiveness dan psychological well-being pada remaja yang tinggal di panti asuhan wilayah Sumur Bandung.
Nilai positif pada korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi forgiveness maka semakin tinggi pula psychological well-being.
Related Results
The Older, the More Forgiving? Characteristics of Forgiveness of Chinese Older Adults
The Older, the More Forgiving? Characteristics of Forgiveness of Chinese Older Adults
This study explores the characteristics of forgiveness in the aging cohorts, which is regarded to be associated with healthy outcomes. Data were drawn from a sample of 308 older ad...
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba Berdasarkan ISAK 35 Pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba Berdasarkan ISAK 35 Pada Panti Asuhan Gelora Kasih Sibolangit
Pengabdian ini bertujuan buat memberikan masukkan kepada Panti Asuhan agar dapat mengaplikasikan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)35 dalam penyajikan laporan keuangan...
Penguatan Kesehatan Mental Melalui Peran Self-Disclosure Bagi Remaja Panti Asuhan
Penguatan Kesehatan Mental Melalui Peran Self-Disclosure Bagi Remaja Panti Asuhan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran self-disclosure terhadap kesehatan mental remaja di panti asuhan. Penelitian menggunakan metode mix method dengan 43 sampel remaja...
Hubungan Intensitas Cahaya dengan Ketajaman Penglihatan Penghuni Panti Asuhan
Hubungan Intensitas Cahaya dengan Ketajaman Penglihatan Penghuni Panti Asuhan
Rendahnya intensitas pencahayaan pada panti asuhan di Kota Makassar, yang penghuninya didominasi usia sekolah, dapat mempengaruhi ketajaman penglihatan penghuninya. Hal ini dapat m...
Tanggung Jawab Panti Asuhan Sebagai Wali Terhadap Anak Asuhnya (Studi Pada Panti Asuhan TAT Twam Asi Denpasar)
Tanggung Jawab Panti Asuhan Sebagai Wali Terhadap Anak Asuhnya (Studi Pada Panti Asuhan TAT Twam Asi Denpasar)
Panti asuhan sebagai lembaga perwalian bertindak sebagai wali bagi anak-anak yang mengalami gangguanekonomi atau anak terlantar sehingga membutuhkan penanganan dari panti asuhan ya...
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRUS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI BIDANG OTOMOTIF DI PANTI SOSIAL HITI-HITI HALA-HALA PROVINSI MALUKU
PEMBERDAYAAN REMAJA PUTRUS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI BIDANG OTOMOTIF DI PANTI SOSIAL HITI-HITI HALA-HALA PROVINSI MALUKU
Pemberdayaan remaja putus sekolah di Panti Sosial Hiti-Hiti Hala-Hala. Melalui pendidikan setiap individu yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikin...
GAMBARAN TINGKAT LONELINESS PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN KASIH KARUNIA
GAMBARAN TINGKAT LONELINESS PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN KASIH KARUNIA
Remaja merupakan masa peralihan menuju dewasa. Perubahan perkembangan yang terjadi selama masa remaja meliputi perkembangan fisik, psikis, dan psikososial (Gainau, 2021). Perubahan...
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN LATIHAN GULAT DENGAN SELF MANAGEMENT DI PANTI ASUHAN X
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN LATIHAN GULAT DENGAN SELF MANAGEMENT DI PANTI ASUHAN X
Panti Asuhan memainkan peran krusial dalam mendidik dan membina anak-anak terlantar agar menjadi individu yang mandiri dan berkontribusi dalam pembagunan nasional. Program ini bert...


