Profil pasien tinea kapitis di poliklinik kulit dan kelamin RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar periode 2014-2019: sebuah studi potong lintang retrospektif

Background: Indonesia is a tropical country with numerous cases of infectious diseases, and one of the causes is fungal infections. Fungal infections on the hair and scalp are known as tinea capitis. Up-to-date epidemiological data is essential for guiding diagnosis and therapy. Therefore, regular reports from each healthcare center are necessary. Method: This study is a retrospective cross-sectional study that utilizes secondary data from all patients with tinea capitis in the Skin and Venereal Disease Clinic during the period of January 2014 to 2019. Data analysis was conducted using SPSS version 25.0 to perform univariate analysis. Results: There were 42 cases of tinea capitis during the study period. The cases were predominantly found in males (61.9%) and the age group of 6-18 years (59.5%). The most commonly encountered type of tinea capitis was gray patch (78.6%) with negative Wood's lamp findings (90.5%) and ectothrix spores (54.8%). The common pathogens identified were Trichophyton tonsurans, Trichophyton mentagrophyte, and Microsporum audouinii. Conclusion: There was fluctuation in the number of cases from 2014 to 2019, with a tendency towards an increase. The majority of tinea capitis patients were males in the age group of 6-18 years. Gray patch was the most common type of tinea capitis, and the most prevalent pathogens were Trichophyton tonsurans, Trichophyton mentagrophyte, and Microsporum audouinii, respectively.   Latar Belakang: Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak kasus penyakit infeksi dan jamur merupakan salah satu penyebabnya. Infeksi jamur pada rambut dan kulit kepala dikenal sebagai tinea kapitis. Data epidemiologi terkini sangat bermanfaat untuk mengarahkan diagnosis serta terapi. Oleh sebab itu, dibutuhkan laporan secara berkala dari masing-masing pusat layanan kesehatan. Metode: Studi ini merupakan studi retrospektif cross sectional yang menggunakan data sekunder dari seluruh pasien tinea kapitis di Poliklinik Kulit dan Kelamin pada periode Januari 2014-2019. Analisis data menggunakan SPSS versi 25.0 untuk melakukan analisis univariat. Hasil: Terdapat 42 kasus tinea kapitis selama periode penelitian. Kasus didominasi oleh laki-laki (61,9%) dan kelompok usia 6 – 18 tahun (59,5%). Tipe tinea kapitis yang paling banyak dijumpai adalah gray patch (78,6%) dengan hasil temuan lampu Wood negatif (90,5%), dan spora ektotrik (54,8%). Patogen yang umum dijumpai adalah Trichophyton tonsurans, Trichophyton mentagrophyte, serta Microsporum audouinii. Kesimpulan: Terjadi fluktuasi pada tahun 2014 hingga 2019 dengan kecenderungan peningkatan kasus. Sebagian besar pasien tinea kapitis adalah laki-laki dan kelompok usia 6 – 18 tahun. Gray patch merupakan tipe tinea kapitis yang paling umum dan patogen terbanyak adalah Trichophyton tonsurans, Trichophyton mentagrophyte, serta Microsporum audouinii, secara berurutan.