Javascript must be enabled to continue!
Tingkat Ancaman Multi Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar
View through CrossRef
<em><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span>Karanganyar</span><span lang="EN-US">, Provinsi </span><span>Jawa Tengah</span><span lang="EN-US"> mencakup </span><span>dataran rendah hingga </span><span lang="EN-US">dataran tinggi </span><span>Gunung Lawu. </span><span lang="EN-US">Keberagaram alam tersebut membawa berbagai ancaman bencana alam. </span><span>Berdasarkan data dari</span><span lang="EN-US"> Badan Penanggulangan Bencana Daerah</span><span lang="EN-US">(</span><span>BPBD</span><span lang="EN-US">)</span><span> Kabupaten Karanganyar</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="EN-US">terdapat</span><span> lima jenis bencana alam yang pernah terjadi di Kabupaten Karanganyar yaitu tanah longso</span><span lang="EN-US">r</span><span>, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta cuaca ekstrim</span><span lang="EN-US">. Salah satu bentuk mitigasi bencana untuk menghadapi berbagai macam ancaman bencana alam di Kabupaten Karanganyar adalah dengan menggunakan pemetaan ancaman multi bencana alam. Pemetaan multi bencana alam dapat menunjukan lokasi kritis tingkat ancaman dari salah satu bencana atau lebih. </span><span>Pemetaan ancaman multi bencana Kabupaten </span><span lang="EN-US">K</span><span>aranganyar disusun dengan melakukan serangkaian tahapan yaitu membuat peta ancaman dari masing-masing </span><span lang="EN-US">jenis </span><span>bencana berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) </span><span lang="EN-US">yang </span><span>kemudian digabungkan dengan spatial overlay. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan serta overlay antar variabel ancaman bencana menggunakan modifikasi rumusan dari Per</span><span lang="EN-US">aturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (</span><span>BNPB</span><span lang="EN-US">)</span><span lang="EN-US">N</span><span>omor 2 </span><span lang="EN-US">T</span><span>ahun 2012 untuk mendapatkan bobot setiap ancaman multi bencana</span><span lang="EN-US"> Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menghasilkan </span><span>bahwa</span><span lang="EN-US"> wilayah</span><span> Kabupaten Karanganyar didominasi oleh ancaman multi bencana alam dengan tingkat sedang dengan luas 49% dari luas total</span><span lang="EN-US">, </span><span>tingkat tinggi dengan luas 35%, tingkat sangat tinggi dengan luas 9%, tingkat rendah dengan luas 6%, dan tingkat sangat rendah dengan luas r 1% dari luas</span><span lang="EN-US"> total.</span></em>
Title: Tingkat Ancaman Multi Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar
Description:
<em><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span>Karanganyar</span><span lang="EN-US">, Provinsi </span><span>Jawa Tengah</span><span lang="EN-US"> mencakup </span><span>dataran rendah hingga </span><span lang="EN-US">dataran tinggi </span><span>Gunung Lawu.
</span><span lang="EN-US">Keberagaram alam tersebut membawa berbagai ancaman bencana alam.
</span><span>Berdasarkan data dari</span><span lang="EN-US"> Badan Penanggulangan Bencana Daerah</span><span lang="EN-US">(</span><span>BPBD</span><span lang="EN-US">)</span><span> Kabupaten Karanganyar</span><span lang="EN-US">,</span><span lang="EN-US">terdapat</span><span> lima jenis bencana alam yang pernah terjadi di Kabupaten Karanganyar yaitu tanah longso</span><span lang="EN-US">r</span><span>, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta cuaca ekstrim</span><span lang="EN-US">.
Salah satu bentuk mitigasi bencana untuk menghadapi berbagai macam ancaman bencana alam di Kabupaten Karanganyar adalah dengan menggunakan pemetaan ancaman multi bencana alam.
Pemetaan multi bencana alam dapat menunjukan lokasi kritis tingkat ancaman dari salah satu bencana atau lebih.
</span><span>Pemetaan ancaman multi bencana Kabupaten </span><span lang="EN-US">K</span><span>aranganyar disusun dengan melakukan serangkaian tahapan yaitu membuat peta ancaman dari masing-masing </span><span lang="EN-US">jenis </span><span>bencana berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) </span><span lang="EN-US">yang </span><span>kemudian digabungkan dengan spatial overlay.
Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan serta overlay antar variabel ancaman bencana menggunakan modifikasi rumusan dari Per</span><span lang="EN-US">aturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (</span><span>BNPB</span><span lang="EN-US">)</span><span lang="EN-US">N</span><span>omor 2 </span><span lang="EN-US">T</span><span>ahun 2012 untuk mendapatkan bobot setiap ancaman multi bencana</span><span lang="EN-US"> Kabupaten Karanganyar.
Penelitian ini menghasilkan </span><span>bahwa</span><span lang="EN-US"> wilayah</span><span> Kabupaten Karanganyar didominasi oleh ancaman multi bencana alam dengan tingkat sedang dengan luas 49% dari luas total</span><span lang="EN-US">, </span><span>tingkat tinggi dengan luas 35%, tingkat sangat tinggi dengan luas 9%, tingkat rendah dengan luas 6%, dan tingkat sangat rendah dengan luas r 1% dari luas</span><span lang="EN-US"> total.
</span></em>.
Related Results
KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
KAJIAN RISIKO BENCANA TANAH LONGSOR DAN GEMPA BUMI KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
Potensi bencana pada daerah Kabupaten Pringsewu berdasarkan RTRW daerah tersebut diantaranya tanah longsor dan gempa bumi, sehingga diperlukannya Kajian Risiko Bencana terhadap dua...
SOSIALISASI STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TANGGAP DARURAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DI SEKOLAH
SOSIALISASI STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) TANGGAP DARURAT DALAM MANAJEMEN BENCANA DI SEKOLAH
Abstrak
Bencana tanah longsor dapat mengakibatkan ancaman serius bagi masyarakat yang dapat menjadi situasi darurat bencana. Situasi darurat bencana ialah suatu peristiwa ata...
Pembentukan Relawan Kebencanaan Di Desa Tanjung Luar Sebagai Bentuk Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana
Pembentukan Relawan Kebencanaan Di Desa Tanjung Luar Sebagai Bentuk Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana
Pembentukan relawan kebencanaan sebagai salah satu program kerja KKN Desa Tanjung Luar sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terlaksana dengan baik berkat kerjasam...
Kajian Risiko Bencana Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Di Nusa Tenggara Timur
Kajian Risiko Bencana Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Di Nusa Tenggara Timur
Indonesia adalah negara dengan tingkat risiko bencana yang tinggi karena kondisi geografisnya. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi berbagai ancaman bencana, termasuk gemp...
The Role of the General Election Commission (KPU) of Karanganyar in Increasing Voter Participation in the 2024 Presidential and Vice Presidential Elections and Legislative Elections
The Role of the General Election Commission (KPU) of Karanganyar in Increasing Voter Participation in the 2024 Presidential and Vice Presidential Elections and Legislative Elections
The General Election Commission (KPU) as one of the organizers of the general election, has strategic and tactical duties. This is in accordance with Article 2 of Law number 7 of 2...
IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN BENCANA STUDI KASUS NAGARI SIAGA BENCANA (NAGASINA) DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN BENCANA STUDI KASUS NAGARI SIAGA BENCANA (NAGASINA) DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk Kelompok Nagari Siaga Bencana (Nagasita) agar pelaksanaan penanggulangan bencana lebih optimal. Penulis ingin melihat pelaksana...
TINDAKAN STRUKTURAL MITIGASI BENCANA PEMERINTAH DI INDONESIA
TINDAKAN STRUKTURAL MITIGASI BENCANA PEMERINTAH DI INDONESIA
<p><em>The purpose of this research is to find out how the actions of the Indonesian government in dealing with disasters that often occur in Indonesia. Indonesia's geo...
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI ZONA RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR PADA KAWASAN RAWAN BENCANA KABUPATEN LAMPUNG BARAT
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI ZONA RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR PADA KAWASAN RAWAN BENCANA KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Kabupaten Lampung Barat merupakan kabupaten yang terletak pada geografis ketinggian 50 sampai >1.000 km². Penggunaan lahan permukiman pada kondisi geografis Kabupaten Lampung Ba...


