Javascript must be enabled to continue!
Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
View through CrossRef
Limbah sering digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam rekayasa bahan bangunan. Salah satu jenis limbah yang masih jarang diteliti sebagai campuran dalam pembuatan beton adalah serat gergaji kayu dan limbah kertas. Pada penelitian ini limbah serat gergaji kayu sebagai substitusi sebagian agregrat kasar dalam campuran beton dan untuk limbah kertas sebagai agregat halus. Penambahan serat gergaji kayu sebesar 5% untuk limbah kertas sebesar 5%, 10%, 15%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan serat gergaji kayu dan limbah kertas terhadap kuat tekan beton. Metode ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji eksperimental laboratorium. Persentase serat gergaji kayu 5%, dan yang limbah kertas 5%, 10%, 15%. Mutu beton yang direncanakan 14 MPa dan lamanya waktu perendaman 21 hari dan 28 hari. Dari pengujian kuat tekan beton diperoleh kesimpulan bahwa penambahan serat gergaji kayu dan limbah kertas dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan dan beton. Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 21 hari dan 28 hari Variasi normal dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 8,77 Mpa, dan yang umur 28 hari mempuyai nilai rata-rata 8,28 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami penurunan dari beton umur 21 sebesar 0,49%. Variasi 1 (satu) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 4,68 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 4,73 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami penurunan dari beton umur 21 hari sebesar 0,05%. Variasi 2 (dua) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 3,83 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 5,10 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami kenaikan dari beton umur 21 hari sebesar 1,27%. Variasi 3 (tiga) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 3,33 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 3,55 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami kenaikan dari beton ringan. kuat tekan pada umur 21 dan 28 hari. Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 28 hari berada pada variasi 1 sebesar 4,62 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 0,06 Mpa, Beton Variasi 2 yang mengalami kenaikan sebesar 1,27 Mpa, dan variasi 3 sebesar 0,22 mpa. Hasil dari pengujian kuat tekan variasi 21 hari dan 28 hari tidak terlalu berbeda jauh namun pada saat beton berusia 21 hari variasi 1 memliki angka lebih tinggi dari beton yang umur 28 hari dan yang beton umur 28 variasi 2 dan 3 memiliki angka lebih tingi dari beton umur 21
Universitas Bojonegoro
Title: Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
Description:
Limbah sering digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam rekayasa bahan bangunan.
Salah satu jenis limbah yang masih jarang diteliti sebagai campuran dalam pembuatan beton adalah serat gergaji kayu dan limbah kertas.
Pada penelitian ini limbah serat gergaji kayu sebagai substitusi sebagian agregrat kasar dalam campuran beton dan untuk limbah kertas sebagai agregat halus.
Penambahan serat gergaji kayu sebesar 5% untuk limbah kertas sebesar 5%, 10%, 15%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan serat gergaji kayu dan limbah kertas terhadap kuat tekan beton.
Metode ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji eksperimental laboratorium.
Persentase serat gergaji kayu 5%, dan yang limbah kertas 5%, 10%, 15%.
Mutu beton yang direncanakan 14 MPa dan lamanya waktu perendaman 21 hari dan 28 hari.
Dari pengujian kuat tekan beton diperoleh kesimpulan bahwa penambahan serat gergaji kayu dan limbah kertas dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan dan beton.
Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 21 hari dan 28 hari Variasi normal dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 8,77 Mpa, dan yang umur 28 hari mempuyai nilai rata-rata 8,28 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami penurunan dari beton umur 21 sebesar 0,49%.
Variasi 1 (satu) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 4,68 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 4,73 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami penurunan dari beton umur 21 hari sebesar 0,05%.
Variasi 2 (dua) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 3,83 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 5,10 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami kenaikan dari beton umur 21 hari sebesar 1,27%.
Variasi 3 (tiga) dan untuk umur 21 mempunyai nilai rata-rata 3,33 Mpa, dan yang umur 28 mempuyai nilai rata-rata 3,55 Mpa, untuk beton umur 28 hari mengalami kenaikan dari beton ringan.
kuat tekan pada umur 21 dan 28 hari.
Nilai optimum uji kuat tekan beton umur 28 hari berada pada variasi 1 sebesar 4,62 Mpa yang mengalami penurunan sebesar 0,06 Mpa, Beton Variasi 2 yang mengalami kenaikan sebesar 1,27 Mpa, dan variasi 3 sebesar 0,22 mpa.
Hasil dari pengujian kuat tekan variasi 21 hari dan 28 hari tidak terlalu berbeda jauh namun pada saat beton berusia 21 hari variasi 1 memliki angka lebih tinggi dari beton yang umur 28 hari dan yang beton umur 28 variasi 2 dan 3 memiliki angka lebih tingi dari beton umur 21.
Related Results
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON TERHADAP KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR PADA PAVING BLOCK
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON TERHADAP KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR PADA PAVING BLOCK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu iApakah Ada Pengaruh Penambahan Serbuk Gergaji Kayu Sengon Terhadap Kuat Tekan Pada Paving Block Dan Seberapa Besar Daya Serap Air P...
SISTEM KEPENGARANGAN DALAM SERAT-SERAT WULANG PAKUBUWONO IX
SISTEM KEPENGARANGAN DALAM SERAT-SERAT WULANG PAKUBUWONO IX
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan sistem kepengarangan dalam serat-serat wulang Pakubuwono (PB) IX. Data penelitian berupa kata dan kalimat yang menunjukkan sistem kepengara...
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Sampah merupakan salah satu pencemaran yang sangat umum ditemui pada saat ini. Hal ini disebabkan konsumsi plastik yang setiap tahunnya terus meningkat, salah satu jenis sampah pla...
BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH STYROFOAM
BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH STYROFOAM
Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan limbah styrofoam untuk pembuatan beton ringan yang akan dilakukan pengujian kuat tekan yang pada benda uji selinder sebanyak 24 benda...
ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM PADA CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL
ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM PADA CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL
Styrofoam merupakan limbah dari pemakaian aktifitas manusia, dapat dijadikan sebagai bahan alternative bahan campuran beton. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperim...
Pengaruh Pemanfaatan Arang Kayu Sebagai Agregat Kasar Terhadap Karakteristik Campuran Beton
Pengaruh Pemanfaatan Arang Kayu Sebagai Agregat Kasar Terhadap Karakteristik Campuran Beton
Penelitian ini mengkaji pengaruh arang kayu sebagai agregat kasar terhadap karakteristik campuran beton. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh arang kayu sebagai agregat kasar...
PEMANFAATAN KAYU SEBAGAI BAHAN STRUKTUR BANGUNAN
PEMANFAATAN KAYU SEBAGAI BAHAN STRUKTUR BANGUNAN
Upaya penanaman kembali hutan-hutan yang gundul sudah dilakukan berbagai fihak, baikpemegang HPH maupun pemerintah melalui pemilihan bibit-bibit pohon denganpertumbuhan amat cepat ...
Karakterisasi Mekanik Komposit Serat Hybrid Serat Lidah Mertua dan Serat Eceng Gondok
Karakterisasi Mekanik Komposit Serat Hybrid Serat Lidah Mertua dan Serat Eceng Gondok
Penggunaan dan pemanfaatan komposit serat alam sebagai pengganti serat sintesis merupakan langkah yang bijak dalam meningkatkan nilai ekonomis serat alam mengingat keterbatasan sum...


