Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Underweight Sebagai Faktor Resiko Osteoporosis Pada Lansia

View through CrossRef
Osteoporosis is a bone disease characterized by decreased bone density. The incidence of osteoporosis increases with age, especially age ≥ 50 years. Research from the International Osteoporosis Foundation (IOF) revealed that 1 in 4 women in Indonesia with an age range of 50-80 years have a risk of osteoporosis, where the risk of osteoporosis in women in Indonesia is 4 times higher than that of men. This study aims to determine the relationship between body mass index with the incidence of osteoporosis in Panti Nirmala Hospital Malang. The design of this study was case control with sample consisting of 40 case group and 40 control group. Data analysis used logistic regression. The results showed that in the underweight group, the percentage experiencing osteoporosis was greater by 62.5% when compared to non-underweight who had osteoporosis by 37.5%. After being controlled by osteoporosis family history variables and female gender, the characteristics of a body mass index of underweight have a 3.4 times greater chance of having osteoporosis than non-underweight characteristics. It is recommended that the public go on a healthy diet and regular physical activity to balance BMI and regular health checks at health service facilities to measure body health. Keywords: underweight; osteoporosis; elderly ABSTRAK Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan mengakibatkan pengeroposan tulang. Angka kejadian osteoporosis meningkat seiring dengan peningkatan usia, khususnya usia ≥ 50 tahun. Penelitian dari International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki resiko terkena osteoporosis, dimana resiko osteoporosis pada perempuan di Indonesia 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoporosis di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang. Desain penelitian ini adalah case control. Sampel berjumlah 80 data, terdiri dari 40 data kelompok kasus dan 40 data kelompok kontrol. Analisis data menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok underweight, persentase yang mengalami osteoporosis lebih besar sebesar 62,5% jika dibandingkan pada non-underweight yang mengalami osteoporosis sebesar 37,5%. Setelah dikontrol oleh variabel riwayat keluarga osteoporosis dan jenis kelamin perempuan, karakteristik indeks massa tubuh underweight memiliki odds 3,4 kali lebih besar untuk mengalami osteoporosis dibandingkan karakteristik non underweight. Dianjurkan kepada masyarakat untuk melakukan diet sehat dan aktivitas fisik yang teratur untuk menyeimbangkan indeks massa tubuh dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengukur kesehatan tubuh. Kata kunci: underweight; osteoporosis; lansia
Title: Underweight Sebagai Faktor Resiko Osteoporosis Pada Lansia
Description:
Osteoporosis is a bone disease characterized by decreased bone density.
The incidence of osteoporosis increases with age, especially age ≥ 50 years.
Research from the International Osteoporosis Foundation (IOF) revealed that 1 in 4 women in Indonesia with an age range of 50-80 years have a risk of osteoporosis, where the risk of osteoporosis in women in Indonesia is 4 times higher than that of men.
This study aims to determine the relationship between body mass index with the incidence of osteoporosis in Panti Nirmala Hospital Malang.
The design of this study was case control with sample consisting of 40 case group and 40 control group.
Data analysis used logistic regression.
The results showed that in the underweight group, the percentage experiencing osteoporosis was greater by 62.
5% when compared to non-underweight who had osteoporosis by 37.
5%.
After being controlled by osteoporosis family history variables and female gender, the characteristics of a body mass index of underweight have a 3.
4 times greater chance of having osteoporosis than non-underweight characteristics.
It is recommended that the public go on a healthy diet and regular physical activity to balance BMI and regular health checks at health service facilities to measure body health.
Keywords: underweight; osteoporosis; elderly ABSTRAK Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya kepadatan tulang akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan mengakibatkan pengeroposan tulang.
Angka kejadian osteoporosis meningkat seiring dengan peningkatan usia, khususnya usia ≥ 50 tahun.
Penelitian dari International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki resiko terkena osteoporosis, dimana resiko osteoporosis pada perempuan di Indonesia 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian osteoporosis di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang.
Desain penelitian ini adalah case control.
Sampel berjumlah 80 data, terdiri dari 40 data kelompok kasus dan 40 data kelompok kontrol.
Analisis data menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok underweight, persentase yang mengalami osteoporosis lebih besar sebesar 62,5% jika dibandingkan pada non-underweight yang mengalami osteoporosis sebesar 37,5%.
Setelah dikontrol oleh variabel riwayat keluarga osteoporosis dan jenis kelamin perempuan, karakteristik indeks massa tubuh underweight memiliki odds 3,4 kali lebih besar untuk mengalami osteoporosis dibandingkan karakteristik non underweight.
Dianjurkan kepada masyarakat untuk melakukan diet sehat dan aktivitas fisik yang teratur untuk menyeimbangkan indeks massa tubuh dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk mengukur kesehatan tubuh.
Kata kunci: underweight; osteoporosis; lansia.

Related Results

PELATIHAN SENAM YOGA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA POSYANDU PELANGI NUSANTARA KELURAHAN DARMO KECAMATAN WONOKROMO, SURABAYA
PELATIHAN SENAM YOGA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR LANSIA POSYANDU PELANGI NUSANTARA KELURAHAN DARMO KECAMATAN WONOKROMO, SURABAYA
Kebutuhan vital yang penting agar proses kehidupan berlangsung baik untuk setiap makhluk hidup adalah kebutuhan tidur. Akan tetapi hal tersebut akan mengalami pergeseran saat memas...
Pelatihan Konselor Pada Kader Lansia RW.19 Sendangmulyo - Semarang
Pelatihan Konselor Pada Kader Lansia RW.19 Sendangmulyo - Semarang
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah upaya melatih para kader lansia agar dapat berperan sebagai konselor untuk kesejahteraan lansia di RW.19 Sendangmulyo di kota Semarang. Berd...
Pengalaman Anggota Keluarga Mendampingi Lansia Penderita Covid-19 Saat Isolasi di RSU Sembiring Deli Tua
Pengalaman Anggota Keluarga Mendampingi Lansia Penderita Covid-19 Saat Isolasi di RSU Sembiring Deli Tua
Lansia merupakan kelompok yang paling rentan terkena penyakit Covid-19. Kecemasan pada lansia dengan Covid-19 merupakan faktor kesehatan mental yang penting untuk diatasi. Terdapat...
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT TENTANG PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI WILAYAH BETOKAN, TIRTOADI, GODEAN, SLEMAN
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT TENTANG PELATIHAN KADER POSYANDU LANSIA DI WILAYAH BETOKAN, TIRTOADI, GODEAN, SLEMAN
Posyandu lansia merupakan langkah yang cukup strategis dalam rangka pengembangan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia agar dapat membantu dan menolong dirinya sendiri, seh...
PARTISIPASI LANSIA DALAM POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN WERUNGOTOK, KECAMATAN NGANJUK, KABUPATEN NGANJUK
PARTISIPASI LANSIA DALAM POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN WERUNGOTOK, KECAMATAN NGANJUK, KABUPATEN NGANJUK
Latar Belakang: Partisipasi lansia merupakan bentuk keikutsertaan lansia dalam kegiatan dimasyarakat, dalam hal ini kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia ternyata hanya ramaipa...
FAKTOR FREKUENSI KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
FAKTOR FREKUENSI KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI KECAMATAN PONTIANAK TIMUR
Abstract: Factor Of Elderly Frequency Visits In Elderly Integrated Service Post Of East Pontianak District. Indonesia’s elderly population has increased but their health condition ...
Pengaruh Persepsi Terhadap Partisipasi Lansia Pada Program Posyandu Lansia di Nagari Matua Hilia
Pengaruh Persepsi Terhadap Partisipasi Lansia Pada Program Posyandu Lansia di Nagari Matua Hilia
Artikel ini bertujuan mengetahui pengaruh persepsi terhadap partisipasi lansia pada kegiatan posyandu lansia di Nagari Matua Hilia. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya part...
Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Penduduk Lanjut Usia di Indonesia
Gambaran Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Penduduk Lanjut Usia di Indonesia
One of the health efforts that have the opportunity to improve the health status of the elderly is traditional health services (Yankestrad). This paper aims to describe the use of ...

Back to Top