Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Implementasi Breathing Exercise Terhadap Fatigue pada Pasien Hemodialisa Di RSAU dr. Esnawan Antariksa

View through CrossRef
Gagal ginjal diartikan sebagai kerusakan ginjal yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus di angka 15 ml/menit/1,73 m2. Penyakit gagal ginjal kronis meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Seseorang yang mengalami gagal ginjal diharuskan menjalani terapi hemodialisa untuk kelangsungan hidup. Salah satu keluhan yang sering dialami pasien pada saat menjalani hemodialisa yaitu fatigue atau kelelahan. Fatigue dapat diatasi dengan teknik non farmakologi yaitu breathing exercise dengan tujuan menurunkan tingkat fatigue yang dialami. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan gambaran implementasi pada tindakan keperawatan dalam melaksanakan breathing exercise terhadap fatigue pada pasien hemodialisa di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Desain penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan studi kasus. Penelitian ini menggunakan dua subyek sebagai studi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner facit fatigue scale. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan pada skor fatigue dengan jumlah > 30, dimana subyek 1 didapatkan hasil skor 38 dan 39, kemudian subyek 2 didapatkan hasil skor 34 dan 31, angka tersebut masuk ke dalam kriteria lelah ringan. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini yaitu breathing exercise dapat mengatasi tingkat fatigue pada pasien hemodialisa di RSAU dr. Esnawan Antariksa.   Acute kidney injuryis defined as kidney damage characterized by a decrease in the glomerular filtration rate at 15 ml/minute/1.73 m2. Chronic acute kidney injuryhas increased by 50% from the previous year. A person who experiences acute kidney injuryis required to undergo hemodialysis therapy for survival. One of the complaints often experienced by patients during hemodialysis is fatigue. Fatigue can be overcome with non-pharmacological techniques, namely breathing exercise with the aim of reducing the level of fatigue experienced. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of nursing actions in carrying out breathing exercises for fatigue in hemodialysis patients at RSAU dr. Esnawan Antariksa. The design of this study is descriptive research with a case study. This study has two study subjects. The instrument used in this study is the facit fatigue scale questionnaire. The results of the study showed that the increase in fatigue scores with a total of > 30, where subject 1 obtained scores of 38 and 39, then subject 2 obtained scores of 34 and 31, these numbers are included in the criteria for mild fatigue. The conclusion obtained in this study is that breathing exercise can overcome fatigue levels in hemodialysis patients at RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Title: Implementasi Breathing Exercise Terhadap Fatigue pada Pasien Hemodialisa Di RSAU dr. Esnawan Antariksa
Description:
Gagal ginjal diartikan sebagai kerusakan ginjal yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus di angka 15 ml/menit/1,73 m2.
Penyakit gagal ginjal kronis meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya.
Seseorang yang mengalami gagal ginjal diharuskan menjalani terapi hemodialisa untuk kelangsungan hidup.
Salah satu keluhan yang sering dialami pasien pada saat menjalani hemodialisa yaitu fatigue atau kelelahan.
Fatigue dapat diatasi dengan teknik non farmakologi yaitu breathing exercise dengan tujuan menurunkan tingkat fatigue yang dialami.
Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan gambaran implementasi pada tindakan keperawatan dalam melaksanakan breathing exercise terhadap fatigue pada pasien hemodialisa di RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
Desain penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan studi kasus.
Penelitian ini menggunakan dua subyek sebagai studi.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner facit fatigue scale.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan pada skor fatigue dengan jumlah > 30, dimana subyek 1 didapatkan hasil skor 38 dan 39, kemudian subyek 2 didapatkan hasil skor 34 dan 31, angka tersebut masuk ke dalam kriteria lelah ringan.
Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini yaitu breathing exercise dapat mengatasi tingkat fatigue pada pasien hemodialisa di RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
  Acute kidney injuryis defined as kidney damage characterized by a decrease in the glomerular filtration rate at 15 ml/minute/1.
73 m2.
Chronic acute kidney injuryhas increased by 50% from the previous year.
A person who experiences acute kidney injuryis required to undergo hemodialysis therapy for survival.
One of the complaints often experienced by patients during hemodialysis is fatigue.
Fatigue can be overcome with non-pharmacological techniques, namely breathing exercise with the aim of reducing the level of fatigue experienced.
The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of nursing actions in carrying out breathing exercises for fatigue in hemodialysis patients at RSAU dr.
Esnawan Antariksa.
The design of this study is descriptive research with a case study.
This study has two study subjects.
The instrument used in this study is the facit fatigue scale questionnaire.
The results of the study showed that the increase in fatigue scores with a total of > 30, where subject 1 obtained scores of 38 and 39, then subject 2 obtained scores of 34 and 31, these numbers are included in the criteria for mild fatigue.
The conclusion obtained in this study is that breathing exercise can overcome fatigue levels in hemodialysis patients at RSAU dr.
Esnawan Antariksa.

Related Results

Efektivitas Terapi Otot Progresif dalam Mengurangi Kram Otot pada Pasien Hemodialisa di RSAU Dr. Esnawan Antariksa
Efektivitas Terapi Otot Progresif dalam Mengurangi Kram Otot pada Pasien Hemodialisa di RSAU Dr. Esnawan Antariksa
Gagal ginjal kronis adalah kondisi dimana peran ginjal menurun dan tidak dapat diperbaiki penyakit ini banyak diderita orang di dunia. Di Indonesia sendiri pada tahun 2018 terdapat...
Implementasi Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Apendiktomi di Ruang Merak RSAU Dr. Esnawan Antariksa
Implementasi Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Apendiktomi di Ruang Merak RSAU Dr. Esnawan Antariksa
Apendiksitis merupakan kondisi gangguan pencernaan berupa peradangan pada usus buntu yang dipengaruhi beberapa faktor seperti konsumsi makanan cepat saji dan aktivitas yang berlebi...
Implementasi Kompres Hangat Untuk Menurunkan Skala Nyeri Pada Pasien Gastritis di RSAU dr. Esnawan Antariksa
Implementasi Kompres Hangat Untuk Menurunkan Skala Nyeri Pada Pasien Gastritis di RSAU dr. Esnawan Antariksa
Gastritis atau penyakit maag merupakan suatu kondisi peradangan pada mukosa atau dinding lambung akibat peningkatan asam lambung yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut, kemb...
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA
This study aims to determine the influence of organizational culture and work motivation on employee work discipline at RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta. This study uses a quanti...
Analisis Pelaksanaan Standar Sasaran Keselamatan Pasien di Unit Gawat Darurat Ribka Saktiana Pasaribu
Analisis Pelaksanaan Standar Sasaran Keselamatan Pasien di Unit Gawat Darurat Ribka Saktiana Pasaribu
Latar belakang Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan anal...
Kebijakan Uni Eropa dalam Menangani Sampah Antariksa
Kebijakan Uni Eropa dalam Menangani Sampah Antariksa
Riset ini menjelaskan mengenai kegiatan eksplorasi antariksa merupakan kegiatan yang telah dilakukan oleh negara adidaya jauh ketika Perang Dingin sedang berlangsung, yaitu pada ta...

Back to Top