Javascript must be enabled to continue!
INTERPRETASI ANOMALI GAYABERAT PERAIRAN KEPULAUAN KAI DAN SEKITARNYA, MALUKU
View through CrossRef
Penelitian gayaberat laut telah dilakukan di perairan Kepulauan Kai dan sekitarnya pada tahun 2018 dengan menggunakan kapal survei Geomarin 3. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data geofisika kelautan dan menentukan keberadaan serta keterdapatan cekungan sedimenter. Penafsiran hasil penelitian gaya berat laut menunjukkan bahwa di bagian barat kepulauan Kai tepatnya di cekungan Weber merupakan jalur tarikan timur-barat yang masih aktif. Nilai anomali gayaberat Bouguer pada umumnya berkisar +180 mGal hingga +340 mGal berpola melingkar dengan arah relatif utara-selatan dengan nilai landaian gayaberat yang sangat curam. Di bagian timur kepulauan Kai yaitu di sekitar P. Kai Kecil dan P. Kai Besar, merupakan gambaran dari kawasan paparan Aru yang mempunyai litologi relatif homogen yaitu batu gamping dan napal berumur Tersier yang dilandasi oleh batuan dasar kerak kontinen yang relatif stabil. Nilai anomali gayaberat pada umum berkisar +90 mGal hingga +179 mGal berpola melingkar dengan arah relatif timurlaut-baratdaya. Di bagian tengah kepulauan Kai yaitu P. Kur, P. Fadol dan kepulauan Tayadu, anomali gayaberat berkisar antara +0 mGal hingga +89 mGal berpola memanjang dengan arah relatif utara-selatan dan timurlaut-baratdaya. Tingginya nilai anomali Bouguer di daerah ini berkaitan dengan batugamping Tersier dan kelompok litologi yang mempunyai rapat massa tinggi yaitu kerak granitik yang relatif lebih dekat ke permukaan di bandingkan dengan tempat lain. Hasil pemodelan penampang gayaberat diperoleh; air laut dengan rapatmassa 1,03 gr/cm3 merupakan lapisan paling atas disusul oleh kelompok batuan sedimen dengan rapatmassa 2,00 gr/cm3, kemudian kerak dengan rapatmassa 2,67 gr/cm3 dan 3,10 gr/cm3 mewakili mantel atas.
Title: INTERPRETASI ANOMALI GAYABERAT PERAIRAN KEPULAUAN KAI DAN SEKITARNYA, MALUKU
Description:
Penelitian gayaberat laut telah dilakukan di perairan Kepulauan Kai dan sekitarnya pada tahun 2018 dengan menggunakan kapal survei Geomarin 3.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh data geofisika kelautan dan menentukan keberadaan serta keterdapatan cekungan sedimenter.
Penafsiran hasil penelitian gaya berat laut menunjukkan bahwa di bagian barat kepulauan Kai tepatnya di cekungan Weber merupakan jalur tarikan timur-barat yang masih aktif.
Nilai anomali gayaberat Bouguer pada umumnya berkisar +180 mGal hingga +340 mGal berpola melingkar dengan arah relatif utara-selatan dengan nilai landaian gayaberat yang sangat curam.
Di bagian timur kepulauan Kai yaitu di sekitar P.
Kai Kecil dan P.
Kai Besar, merupakan gambaran dari kawasan paparan Aru yang mempunyai litologi relatif homogen yaitu batu gamping dan napal berumur Tersier yang dilandasi oleh batuan dasar kerak kontinen yang relatif stabil.
Nilai anomali gayaberat pada umum berkisar +90 mGal hingga +179 mGal berpola melingkar dengan arah relatif timurlaut-baratdaya.
Di bagian tengah kepulauan Kai yaitu P.
Kur, P.
Fadol dan kepulauan Tayadu, anomali gayaberat berkisar antara +0 mGal hingga +89 mGal berpola memanjang dengan arah relatif utara-selatan dan timurlaut-baratdaya.
Tingginya nilai anomali Bouguer di daerah ini berkaitan dengan batugamping Tersier dan kelompok litologi yang mempunyai rapat massa tinggi yaitu kerak granitik yang relatif lebih dekat ke permukaan di bandingkan dengan tempat lain.
Hasil pemodelan penampang gayaberat diperoleh; air laut dengan rapatmassa 1,03 gr/cm3 merupakan lapisan paling atas disusul oleh kelompok batuan sedimen dengan rapatmassa 2,00 gr/cm3, kemudian kerak dengan rapatmassa 2,67 gr/cm3 dan 3,10 gr/cm3 mewakili mantel atas.
Related Results
INTERPRETASI GEOLOGI CEKUNGAN BERAU - PAPUA DAN SEKITARNYA, BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYABERAT
INTERPRETASI GEOLOGI CEKUNGAN BERAU - PAPUA DAN SEKITARNYA, BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYABERAT
Cekungan Berau merupakan cekungan yang mempunyai potensi menghasilkan hidrokarbon seperti halnya cekungan Bintuni dan Salawati. Penelitian yang telah dilakukan pada cekungan ini um...
INTERPRETASI GEOLOGI BERDASARKAN HASIL PEMODELAN 2D DAN 3D BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN BILITON BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYA BERAT
INTERPRETASI GEOLOGI BERDASARKAN HASIL PEMODELAN 2D DAN 3D BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN BILITON BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYA BERAT
Cekungan Biliton merupakan satu dari 128 cekungan sedimen di Indonesia yang diklasifikasikan sebagai cekungan prospek hidrokarbon, namun belum banyak pemahaman serta publikasi meng...
Acta Aquatica: Terbitan Perdana Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu-Ilmu Perairan
Acta Aquatica: Terbitan Perdana Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu-Ilmu Perairan
Terimakasih atas bantuan dan dukungan dari segala pihak sehingga kami dengan berbangga hati dapat menerbitkan edisi perdana dari jurnal Acta Aquatica ini. Jurnal ini merupakan sala...
Sebaran Spasial Nitrat dan Fosfat Di Perairan Terumbu Karang Kabupaten Bone dan Kelayakannya Untuk Lokasi Pertumbuhan Karang
Sebaran Spasial Nitrat dan Fosfat Di Perairan Terumbu Karang Kabupaten Bone dan Kelayakannya Untuk Lokasi Pertumbuhan Karang
Nitrat dan posfat dibutuhkan oleh zooxhantella yang bersimbiosis dengan terumbu karang. Kadar nitrat dan fospat perairan dipengaruhi oleh aktifitas di daratan karena sumber utama n...
Pengaruh Pengelolaan Hutan Produksi terhadap Keragaman Jenis Plasma Nutfah Perairan
Pengaruh Pengelolaan Hutan Produksi terhadap Keragaman Jenis Plasma Nutfah Perairan
<p>Management of forest production by application of Reduced Impact Logging (RIL) created crown opening by 13.3%, which was smaller compared with Conventional Logging (CNV) t...
Fluktuasi Nitrat, Fosfat dan Silikat di Perairan Pulau Bintan
Fluktuasi Nitrat, Fosfat dan Silikat di Perairan Pulau Bintan
Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau merupakan wilayah perairan yang diandalkan sebagai penghasil bahan tambang bauksit, penghasil komoditas perikanan dan sebagai daerah wisata ...
Teknologi Pengindraan Jauh untuk Pengelolaan Lingkungan Perairan
Teknologi Pengindraan Jauh untuk Pengelolaan Lingkungan Perairan
Kompleksitas permasalahan lingkungan perairan saat ini memerlukan pengelolaan yang menyeluruh secara efektif dan efisien. Teknologi pengindraan jauh merupakan teknologi yang efekti...
Kesuburan Perairan dan Komunitas Fitoplankton Danau Toba di Wilayah Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir
Kesuburan Perairan dan Komunitas Fitoplankton Danau Toba di Wilayah Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir
In order to determine the waters fertility and Phytoplankton abundance of Lake Toba in the Ajibata District, and to compare them with other sub-districts in Lake Toba, this study w...


