Javascript must be enabled to continue!
WAYANG DAN KREATIVITAS DALANG DALAM NASKAH SUNDA KUNO
View through CrossRef
Naskah-naskah Sunda Kuno yang sampai kepada kita di masa sekarang merupakan peninggalan yang sangat berharga. Di dalamnya terkandung aneka ragam gagasan dan kecerdasan orang Sunda masa lalu. Naskah-naskah tersebut sebagian sudah diteliti oleh para ahli dari berbagai bidang. Sebagian lagi masih belum tersentuh secara mendalam. Dari beberapa naskah yang sudah diteliti terdapat naskah-naskah yang berhubungan dengan dalang dan wayang. Wayang sebagai media penyebaran agama, seni, dan kreativitas orang Sunda pada masa lalu tercatat dalam naskah-naskah Sunda Kuno seperti Sewaka Darma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Sanghyang Swawar Cinta, dan Pantun Ramayana. Dalang memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat Sunda masa lalu. Sanghyang Siksakandang Karesian memberikan nama kepada dalang dengan sebutan mémén. Seorang mémén tentu harus memiliki keahlian dalam menceritakan kisah-kisah yang sudah ada pada masa itu, terutama kisah-kisah dari parwa Mahabarata. Kemampuan bercerita ini harus dikuasai oleh dalang karena ia akan menjadi tempat bertanya bagi orang-orang yang ingin mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kisah-kisah tersebut. Untuk menguasai kisah-kisah tersebut, tentu saja seorang dalang harus mempelajari teks-teks yang tertulis pada naskah-naskah Sunda Kuno. Naskah-naskah yang menjadi acuan para dalang tersebut sebagian masih dapat dibaca dan diteliti pada masa sekarang.
Title: WAYANG DAN KREATIVITAS DALANG DALAM NASKAH SUNDA KUNO
Description:
Naskah-naskah Sunda Kuno yang sampai kepada kita di masa sekarang merupakan peninggalan yang sangat berharga.
Di dalamnya terkandung aneka ragam gagasan dan kecerdasan orang Sunda masa lalu.
Naskah-naskah tersebut sebagian sudah diteliti oleh para ahli dari berbagai bidang.
Sebagian lagi masih belum tersentuh secara mendalam.
Dari beberapa naskah yang sudah diteliti terdapat naskah-naskah yang berhubungan dengan dalang dan wayang.
Wayang sebagai media penyebaran agama, seni, dan kreativitas orang Sunda pada masa lalu tercatat dalam naskah-naskah Sunda Kuno seperti Sewaka Darma, Sanghyang Siksakandang Karesian, Sanghyang Swawar Cinta, dan Pantun Ramayana.
Dalang memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat Sunda masa lalu.
Sanghyang Siksakandang Karesian memberikan nama kepada dalang dengan sebutan mémén.
Seorang mémén tentu harus memiliki keahlian dalam menceritakan kisah-kisah yang sudah ada pada masa itu, terutama kisah-kisah dari parwa Mahabarata.
Kemampuan bercerita ini harus dikuasai oleh dalang karena ia akan menjadi tempat bertanya bagi orang-orang yang ingin mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kisah-kisah tersebut.
Untuk menguasai kisah-kisah tersebut, tentu saja seorang dalang harus mempelajari teks-teks yang tertulis pada naskah-naskah Sunda Kuno.
Naskah-naskah yang menjadi acuan para dalang tersebut sebagian masih dapat dibaca dan diteliti pada masa sekarang.
Related Results
Proses Penulisan Naskah dalam Pembuatan Video Promosi Wayang Sukuraga
Proses Penulisan Naskah dalam Pembuatan Video Promosi Wayang Sukuraga
Terbentuknya Wayang Sukuraga sebagai kesenian khas Sukabumi merupakan suatu kenyataan yang tidak serta merta membuat Wayang Sukuraga terkenal di Sukabumi maupun daerah asalnya. Say...
Pesan dari Managing Editor
Pesan dari Managing Editor
Salam sejahtera,
Untuk volume 17 edisi 2 tahun 2019, Jurnal Psikologi Sosial (JPS) menerbitkan tujuh naskah dengan topik yang menyentuh berbagai fenomena di masyarakat Indonesia. ...
Sunardi KREASI DAN INOVASI SENI PERTUNJUKAN WAYANG SEBAGAI PENGUATAN PRE-ARTISTIC RESEARCH UNIVERSITY
Sunardi KREASI DAN INOVASI SENI PERTUNJUKAN WAYANG SEBAGAI PENGUATAN PRE-ARTISTIC RESEARCH UNIVERSITY
Tulisan ini bertujuan memaparkan hasil kreasi dan inovasi seni pertunjukan wayang sebagai upaya penguatan pre-artistic research university di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakart...
Penggunaan Bahasa Sunda Pada Pembelajaran Bahasa Inggris
Penggunaan Bahasa Sunda Pada Pembelajaran Bahasa Inggris
ABSTRAK Bahasa Sunda merupakan bahasa pertama masyarakat Jawa Barat dan tidak sedikit orang yang menggunakan bahasa sunda diberbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam pendidikan...
Marketing Communications Manajement for Kamasan Painting Art In The Karangasem Tourism Vilaage, Klungkung Regency
Marketing Communications Manajement for Kamasan Painting Art In The Karangasem Tourism Vilaage, Klungkung Regency
Kamasan tourist village presents painting as a tourist destination. The painting art in question is Classical Wayang painting which originated during the reign of King Dalem Wature...
WAYANG BEBER KARYA PUJIANTO KASIDI STUDI BIOGRAFI DAN ESTETIKA
WAYANG BEBER KARYA PUJIANTO KASIDI STUDI BIOGRAFI DAN ESTETIKA
Penelitian ini membahas tentang biografi dan estetika wayang beber karya Pujianto Kasidi. Dalam penelitian ini menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan biografi dan estetika. Biog...
PERMAINAN DALAM MOENS ALBUM
PERMAINAN DALAM MOENS ALBUM
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan salah satu lembaga di Indonesia yang menyimpan naskah-naskah Nusantara. Koleksi yang tersimpan terdiri lebih dari sebelas ribu na...
Wayang Kulit ‘Gara-Gara’ Pergelaran Bayangan: Materi Pendidikan Karakter Melalui Cara Baca Bahasa Rupa
Wayang Kulit ‘Gara-Gara’ Pergelaran Bayangan: Materi Pendidikan Karakter Melalui Cara Baca Bahasa Rupa
Artikel ini merupakan hasil penelitian yang membaca sabetan/gerak wayang bayangan pada pertunjukan wayang kulit bayangan dalam babak adegan ‘Gara-Gara’ tentang pendidikan karakter,...


