Javascript must be enabled to continue!
Analisa Pengaruh Tegangan Harmonik Terhadap Regulasi Tegangan Eksitasi Generator Satu Fasa
View through CrossRef
Esensinya setiap generator listrik satu fasa maupun tiga fasa telah dilengkapi dengan sistem eksitasi. Sistem eksitasi generator ada tiga, yaitu sistem eksitasi statis, dinamis, dan tanpa sikat arang (brushless excitation). Umumnya sistem eksitasi digunakan untuk mengatur suplai arus searah pada kumparan medan yang terdapat pada rotor generator agar tegangan keluaran generator tetap stabil. Sistem eksitasi harmonik merupakan suatu sistem eksitasi tegangan medan rotor generator yang diperoleh dari suplai tegangan kumparan harmonik pada stator. Tegangan keluaran dari kumparan harmonik merupakan sumber arus bolak balik atau tegangan harmonik yang akan diteruskan ke regulator tegangan arus searah untuk diatur agar tegangan tetap stabil dan menjadi sumber tegangan eksitasi medan rotor generator. Regulator tegangan eksitasi medan rotor generator ini bekerja berdasarkan perubahan nilai beban. Jika tegangan keluaran generator turun akibat kenaikan beban maka regulator tegangan akan meningkatkan tegangan eksitasi medan rotor generator dan jika tegangan keluaran generator naik akibat penurunan beban maka regulator pengatur tegangan akan menurunkan tegangan eksitasi medan rotor generator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu besaran tegangan yang telah dilakukan oleh regulator tegangan arus searah untuk diteruskan pada kumparan medan guna membangkitan medan magnet rotor sehingga menghasilkan tegangan keluaran generator tetap stabil. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode perbandingan tegangan keluaran kumparan harmonik arus bolak balik dan tegangan regulasi arus searah sebagai tegangan eksitasi medan rotor generator satu fasa. Generator arus bolak balik satu fasa 3 kVA diputar pada putaran nominal 1500 rpm dan dibebani pada kapasitas beban 0% (0 kW), 50% (1,82 kW) dan 80% (2,91 kW). Tegangan keluaran kumparan harmonik 60,8 - 70.9 VAC disearahkan dan diregulasi oleh regulator tegangan eksitasi menjadi 48.9 - 49.9 VDC. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada regulator tegangan eksitasi untuk beban 0 kW rata-rata tegangan eksitasi adalah 45,99 VDC, beban 1,82 kW rata-rata tegangan eksitasi 49,29 VDC dan tegangan eksitasi beban 2,91 kW yaitu 49.98 VDC. Dari hasil analisa perbandingan tegangan keluaran kumparan harmonik dengan tegangan eksitasi pada beban 0%, 50% dan 80% menunjukkan bahwa komponen daya, perubahan beban dari keadaan tanpa beban 0% sampai 80%, tegangan keluaran generator masih tetap stabil direntang tegangan 219,2 - 220,2 Volt. Sedangkan faktor daya berubah 0,1 yaitu dari 0,89 turun menjadi 0,87. Untuk frekuensi listrik masih tetap pada 49,99 - 50 Hz.
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Title: Analisa Pengaruh Tegangan Harmonik Terhadap Regulasi Tegangan Eksitasi Generator Satu Fasa
Description:
Esensinya setiap generator listrik satu fasa maupun tiga fasa telah dilengkapi dengan sistem eksitasi.
Sistem eksitasi generator ada tiga, yaitu sistem eksitasi statis, dinamis, dan tanpa sikat arang (brushless excitation).
Umumnya sistem eksitasi digunakan untuk mengatur suplai arus searah pada kumparan medan yang terdapat pada rotor generator agar tegangan keluaran generator tetap stabil.
Sistem eksitasi harmonik merupakan suatu sistem eksitasi tegangan medan rotor generator yang diperoleh dari suplai tegangan kumparan harmonik pada stator.
Tegangan keluaran dari kumparan harmonik merupakan sumber arus bolak balik atau tegangan harmonik yang akan diteruskan ke regulator tegangan arus searah untuk diatur agar tegangan tetap stabil dan menjadi sumber tegangan eksitasi medan rotor generator.
Regulator tegangan eksitasi medan rotor generator ini bekerja berdasarkan perubahan nilai beban.
Jika tegangan keluaran generator turun akibat kenaikan beban maka regulator tegangan akan meningkatkan tegangan eksitasi medan rotor generator dan jika tegangan keluaran generator naik akibat penurunan beban maka regulator pengatur tegangan akan menurunkan tegangan eksitasi medan rotor generator.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu besaran tegangan yang telah dilakukan oleh regulator tegangan arus searah untuk diteruskan pada kumparan medan guna membangkitan medan magnet rotor sehingga menghasilkan tegangan keluaran generator tetap stabil.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode perbandingan tegangan keluaran kumparan harmonik arus bolak balik dan tegangan regulasi arus searah sebagai tegangan eksitasi medan rotor generator satu fasa.
Generator arus bolak balik satu fasa 3 kVA diputar pada putaran nominal 1500 rpm dan dibebani pada kapasitas beban 0% (0 kW), 50% (1,82 kW) dan 80% (2,91 kW).
Tegangan keluaran kumparan harmonik 60,8 - 70.
9 VAC disearahkan dan diregulasi oleh regulator tegangan eksitasi menjadi 48.
9 - 49.
9 VDC.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan pada regulator tegangan eksitasi untuk beban 0 kW rata-rata tegangan eksitasi adalah 45,99 VDC, beban 1,82 kW rata-rata tegangan eksitasi 49,29 VDC dan tegangan eksitasi beban 2,91 kW yaitu 49.
98 VDC.
Dari hasil analisa perbandingan tegangan keluaran kumparan harmonik dengan tegangan eksitasi pada beban 0%, 50% dan 80% menunjukkan bahwa komponen daya, perubahan beban dari keadaan tanpa beban 0% sampai 80%, tegangan keluaran generator masih tetap stabil direntang tegangan 219,2 - 220,2 Volt.
Sedangkan faktor daya berubah 0,1 yaitu dari 0,89 turun menjadi 0,87.
Untuk frekuensi listrik masih tetap pada 49,99 - 50 Hz.
Related Results
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM MEMODERASI PENGARUH IMPLEMANTASI GREEN ACCOUNTING, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN FIRM SIZE TERHADAP KINERJA KEUANGAN
This study examines the role of corporate governance in moderating the influence of green accounting disclosure, corporate social responsibility (CSR), and firm size on the financi...
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP ARUS EKSITASI GENERATOR UNIT 2 PLTMH CURUG
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP ARUS EKSITASI GENERATOR UNIT 2 PLTMH CURUG
Generator salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang digunakan untuk mengkon-versi energi mekanik yang berasal dari putaran turbin menjadi energi listrik dengan memanfaatkan...
Rancang Bangun Modul Pembelajaran Transformator 1 Fasa dan 3 Fasa dengan Daya 120/360 VA
Rancang Bangun Modul Pembelajaran Transformator 1 Fasa dan 3 Fasa dengan Daya 120/360 VA
Transformator adalah salah satu komponen penting dalam sistem tenaga listrik. Maka dengan begitu harus adanya pemahaman yang baik mengenai karakteristik transformator. Sehingga per...
PENGEMBANGAN PROTOTIPE GENERATOR AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET (AFPM) DENGAN MENGGUNAKAN MAGNET NdFeB BERBENTUK COIN
PENGEMBANGAN PROTOTIPE GENERATOR AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET (AFPM) DENGAN MENGGUNAKAN MAGNET NdFeB BERBENTUK COIN
Desain generator aksial semakin dikembangkan untuk meningkatkan kinerja generator.Salah satu generator tipe aksial yang dikembangkan yakni, Axial Field Permanent Magnetik(AFPM) yan...
Inverter Tiga Fasa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Inverter Tiga Fasa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Makalah ini membahas mengenai metode konduksi sebuah inverter tiga fasa dengan sumber tegangan (VSI) dalam upaya mengurangi Total Harmonic Histortion (THD) tegangan keluaran untuk ...
PENGARUH KADAR Mo TERHADAP FASA g-UMo, SIFAT TERMAL DAN DENSITAS PADUAN UMo EFFECT OF Mo CONTENT ON THE g-UMo PHASE, THERMAL CONDUCTIVITY AND DENSITY OF UMo ALLOY
PENGARUH KADAR Mo TERHADAP FASA g-UMo, SIFAT TERMAL DAN DENSITAS PADUAN UMo EFFECT OF Mo CONTENT ON THE g-UMo PHASE, THERMAL CONDUCTIVITY AND DENSITY OF UMo ALLOY
PENGARUH KADAR Mo TERHADAP FASA g-U-Mo, SIFAT TERMAL DAN DENSITAS PADUAN UMo. Paduan uranium-molibdenum hasil peleburan dengan kadar 2%, 5%, 10% dan 15% Mo dalam kondisi vakum dik...
Kata Fasad dalam Al Quran (Analisis Semantik Al Quran)
Kata Fasad dalam Al Quran (Analisis Semantik Al Quran)
This study aims to find out the concept of the word Fasa>d in the Qur'an and the development of its meaning. The approach used is the semantic approach of the Qur'an proposed by...
Upaya Meningkatkan Regulasi Diri Pada Mahasiswa
Upaya Meningkatkan Regulasi Diri Pada Mahasiswa
Abstract
Self-regulation is one of the abilities that everyone must have in order to achieve goals based on the desired standards. This article aims to discuss self-regulation of a...


