Javascript must be enabled to continue!
Guiding World GW
View through CrossRef
Pengajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Bahasa pertama (bahasa ibu, bahasa daerah, atau bahasa yang sebelumnya diperoleh) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar. Hal ini karena didasarkan oleh sikap pembelajar yang secara sadar maupun tidak, telah melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua. Akibatnya, sering terjadi interferensi, alih kode, atau campur kode. Dalam pengajaran bahasa kedua tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik. Masalah ini mungkin tidak terlalu berat, kalau kebetulan bahasa kedua yang dipelajari itu masih tergolong bahasa serumpun (secara genetis) tetapi akan merupakan masalah besar kalau bahasa kedua itu tidak serumpun dengan bahasa pertama. Lebih lagi jika bahasa kedua itu memilki struktur fonetis, morfologis, dan sintaksis yang sangat berbeda dengan bahasa pertama. Menurut teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh kaum bahaviorisme, bahasa adalah hasil dari perilaku stimulus-respon. Jadi, bahasa pertama dalam bentuk transfer ketika berbahasa kedua diajarkan sehingga akan besar sekali pengaruhnya apabila si pembelajar tidak terus-menerus diberikan stimulus bahasa kedua. Secara teoritis pengaruh ini memang tidak bisa dihilangkan karena bahasa pertama sudah merupakan intake atau sudah “dinuranikan” dalam diri si pembelajar. Namun, dengan pembiasaan-pembiasaan dan pemberian stimulus terus-menerus dalam bahasa kedua, maka pengaruh itu bisa dikurangi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bim
Title: Guiding World GW
Description:
Pengajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Bahasa pertama (bahasa ibu, bahasa daerah, atau bahasa yang sebelumnya diperoleh) mempunyai pengaruh terhadap proses penguasaan bahasa kedua pembelajar.
Hal ini karena didasarkan oleh sikap pembelajar yang secara sadar maupun tidak, telah melakukan transfer unsur-unsur bahasa pertamanya ketika menggunakan bahasa kedua.
Akibatnya, sering terjadi interferensi, alih kode, atau campur kode.
Dalam pengajaran bahasa kedua tentu akan menimbulkan masalah-masalah sosiolinguistik.
Masalah ini mungkin tidak terlalu berat, kalau kebetulan bahasa kedua yang dipelajari itu masih tergolong bahasa serumpun (secara genetis) tetapi akan merupakan masalah besar kalau bahasa kedua itu tidak serumpun dengan bahasa pertama.
Lebih lagi jika bahasa kedua itu memilki struktur fonetis, morfologis, dan sintaksis yang sangat berbeda dengan bahasa pertama.
Menurut teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh kaum bahaviorisme, bahasa adalah hasil dari perilaku stimulus-respon.
Jadi, bahasa pertama dalam bentuk transfer ketika berbahasa kedua diajarkan sehingga akan besar sekali pengaruhnya apabila si pembelajar tidak terus-menerus diberikan stimulus bahasa kedua.
Secara teoritis pengaruh ini memang tidak bisa dihilangkan karena bahasa pertama sudah merupakan intake atau sudah “dinuranikan” dalam diri si pembelajar.
Namun, dengan pembiasaan-pembiasaan dan pemberian stimulus terus-menerus dalam bahasa kedua, maka pengaruh itu bisa dikurangi.
Related Results
Volume 10, Index
Volume 10, Index
<p><strong>Vol 10, No 1 (2015)</strong></p><p><strong> </strong></p><p><a href="http://www.world-education-center.org/index...
A világmodellezés 50 éve
A világmodellezés 50 éve
Összefoglalás. A tanulmány a világmodellezés 50 évéről ad
áttekintést a legismertebb és módszertanilag újítást hozó világmodellek rövid
isme...
Surface Acoustic Wave Propagation of GaN/Sapphire Integrated with a Gold Guiding Layer
Surface Acoustic Wave Propagation of GaN/Sapphire Integrated with a Gold Guiding Layer
Gallium nitride (GaN), widely known as a wide bandgap semiconductor material, has been mostly employed in high power devices, light emitting diodes (LED), and optoelectronic applic...
Dynamic evolution of 100-keV H+ through polycarbonate nanocapillaries
Dynamic evolution of 100-keV H+ through polycarbonate nanocapillaries
In recent years, the guiding effect of highly charged ions (HCIs) through insulating nanocapillary membrane has received extensive attention. It is found that slow highly charged i...
Nature Transformed: English Landscape Gardens and <i>Theatrum Mundi</i>
Nature Transformed: English Landscape Gardens and <i>Theatrum Mundi</i>
IntroductionThe European will to modify the natural world emerged through English landscape design during the eighteenth century. Released from the neo-classical aesthetic dichotom...
Using RFID guiding systems to enhance user experience
Using RFID guiding systems to enhance user experience
PurposeThe purpose of this article is to present a guiding system with enhanced functionality based upon radio frequency identification (RFID) technology to promote a user friendly...
Hamiltonian guiding center equations in a toroidal system
Hamiltonian guiding center equations in a toroidal system
A Hamiltonian method to study the guiding center motion of charged particles in a toroidal magnetic system has been developed. It uses a cylindrical coordinate system instead of a ...
UNESCO’s “Benign Organism”: The ‘World Heritage Regime’ and Its International Influence
UNESCO’s “Benign Organism”: The ‘World Heritage Regime’ and Its International Influence
<p><b>State aspirations to have national properties recognised as belonging to the heritage of humanity with an international significance has increasingly empowered th...


