Javascript must be enabled to continue!
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
View through CrossRef
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berproduktivitas tinggi. Institut Pertanian Bogor telah merakit genotipe kentang yaitu PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, dan PKHT-12. Petani umumnya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya. Benih yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan rendahnya produksi, maka perlu adanya alternatif teknik perbanyakan di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe IPB asal stek buku tunggal dengan keragaan produksi G2 tertinggi dan membandingkan hasil produksi kentang antara tanaman yang berasal dari bahan tanam stek buku tunggal dengan umbi di lapang. Penelitian dilaksanakan pada Februari-Juli 2017 di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan dan Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Percobaan pertama menggunakan stek buku tunggal genotipe PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, PKHT-12, Atlantik, Granola, Medians dan Intan. Percobaan kedua menggunakan bahan tanam stek buku tunggal dan umbi dari genotipe PKHT-4, Intan dan Medians. Hasil penelitian menunjukan keragaan produksi pada bahan tanam stek buku tunggal dipengaruhi oleh genotipe. Genotipe PKHT-6 menghasilkan keragaan produksi dan hasil tertinggi dibanding genotipe maupun varietas pembanding yaitu 18,32 ton ha-1. Ketiga genotipe pada percobaan kedua menggunakan bahan tanam umbi yaitu PKHT-4, Intan dan Medians menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman genotipe yang sama asal stek buku tunggal. Tanaman PKHT-4 asal umbi menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas pembandingnya yaitu 17,00 ton ha-1.Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berproduktivitas tinggi. Institut Pertanian Bogor telah merakit genotipe kentang yaitu PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, dan PKHT-12. Petani umumnya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya. Benih yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan rendahnya produksi, maka perlu adanya alternatif teknik perbanyakan di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe IPB asal stek buku tunggal dengan keragaan produksi G2 tertinggi dan membandingkan hasil produksi kentang antara tanaman yang berasal dari bahan tanam stek buku tunggal dengan umbi di lapang. Penelitian dilaksanakan pada Februari-Juli 2017 di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan dan Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Percobaan pertama menggunakan stek buku tunggal genotipe PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, PKHT-12, Atlantik, Granola, Medians dan Intan. Percobaan kedua menggunakan bahan tanam stek buku tunggal dan umbi dari genotipe PKHT-4, Intan dan Medians. Hasil penelitian menunjukan keragaan produksi pada bahan tanam stek buku tunggal dipengaruhi oleh genotipe. Genotipe PKHT-6 menghasilkan keragaan produksi dan hasil tertinggi dibanding genotipe maupun varietas pembanding yaitu 18,32 ton ha-1. Ketiga genotipe pada percobaan kedua menggunakan bahan tanam umbi yaitu PKHT-4, Intan dan Medians menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman genotipe yang sama asal stek buku tunggal. Tanaman PKHT-4 asal umbi menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas pembandingnya yaitu 17,00 ton ha-1.
Title: Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Description:
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berproduktivitas tinggi.
Institut Pertanian Bogor telah merakit genotipe kentang yaitu PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, dan PKHT-12.
Petani umumnya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya.
Benih yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan rendahnya produksi, maka perlu adanya alternatif teknik perbanyakan di lapang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe IPB asal stek buku tunggal dengan keragaan produksi G2 tertinggi dan membandingkan hasil produksi kentang antara tanaman yang berasal dari bahan tanam stek buku tunggal dengan umbi di lapang.
Penelitian dilaksanakan pada Februari-Juli 2017 di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan dan Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Percobaan pertama menggunakan stek buku tunggal genotipe PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, PKHT-12, Atlantik, Granola, Medians dan Intan.
Percobaan kedua menggunakan bahan tanam stek buku tunggal dan umbi dari genotipe PKHT-4, Intan dan Medians.
Hasil penelitian menunjukan keragaan produksi pada bahan tanam stek buku tunggal dipengaruhi oleh genotipe.
Genotipe PKHT-6 menghasilkan keragaan produksi dan hasil tertinggi dibanding genotipe maupun varietas pembanding yaitu 18,32 ton ha-1.
Ketiga genotipe pada percobaan kedua menggunakan bahan tanam umbi yaitu PKHT-4, Intan dan Medians menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman genotipe yang sama asal stek buku tunggal.
Tanaman PKHT-4 asal umbi menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas pembandingnya yaitu 17,00 ton ha-1.
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berproduktivitas tinggi.
Institut Pertanian Bogor telah merakit genotipe kentang yaitu PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, dan PKHT-12.
Petani umumnya menggunakan benih dari hasil panen sebelumnya.
Benih yang digunakan secara terus menerus dapat menyebabkan rendahnya produksi, maka perlu adanya alternatif teknik perbanyakan di lapang.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotipe IPB asal stek buku tunggal dengan keragaan produksi G2 tertinggi dan membandingkan hasil produksi kentang antara tanaman yang berasal dari bahan tanam stek buku tunggal dengan umbi di lapang.
Penelitian dilaksanakan pada Februari-Juli 2017 di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan dan Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Percobaan pertama menggunakan stek buku tunggal genotipe PKHT-2, PKHT-3, PKHT-4, PKHT-6, PKHT-9, PKHT-10, PKHT-12, Atlantik, Granola, Medians dan Intan.
Percobaan kedua menggunakan bahan tanam stek buku tunggal dan umbi dari genotipe PKHT-4, Intan dan Medians.
Hasil penelitian menunjukan keragaan produksi pada bahan tanam stek buku tunggal dipengaruhi oleh genotipe.
Genotipe PKHT-6 menghasilkan keragaan produksi dan hasil tertinggi dibanding genotipe maupun varietas pembanding yaitu 18,32 ton ha-1.
Ketiga genotipe pada percobaan kedua menggunakan bahan tanam umbi yaitu PKHT-4, Intan dan Medians menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman genotipe yang sama asal stek buku tunggal.
Tanaman PKHT-4 asal umbi menghasilkan potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas pembandingnya yaitu 17,00 ton ha-1.
Related Results
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Keragaan Produksi Kentang G2 Genotipe IPB Asal Stek dan Umbi di Garut Jawa Barat
Konsumsi kentang terus meningkat seiring meningkatnya penduduk, namun total produksinya mengalami penurunan pada tahun 2015, maka diperlukan usaha memperoleh varietas yang berprodu...
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kentang Di Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kentang Di Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah
Kecamatan Timang Gajah adalah salah satu kecamatan yang menghasilkan produksi kentang hanya sebesar 72,50 Kwintal dengan luas lahan 5 Ha. Komoditas kentang yang dibudidayakan di Ke...
Analisis molekuler dan Clustering Piramidisasi Gen Tahan Virus Ty-1, Ty-5 dan Ty-6 Pada Populasi BC4F1 Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L)
Analisis molekuler dan Clustering Piramidisasi Gen Tahan Virus Ty-1, Ty-5 dan Ty-6 Pada Populasi BC4F1 Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L)
Pendekatan pemuliaan ketahanan menggunakan piramidisasi gen tahan virus merupakan upaya dalam menggabungkan gen ketahanan dari tanaman inang atau kerabatnya yang bertanggung jawab ...
Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan
Perbedaan Respon Pertumbuhan, Fisiologi dan Produksi 20 Genotipe Cabai Rawit terhadap Berbagai Tingkat Naungan
Salah satu faktor pembatas utama yang mempengaruhi produksi cabai rawit adalah cekaman cahaya rendah. Varietas unggul cabai toleran terhadap cahaya rendah sampai saat ini belum ban...
Respon Pemberian Aspirin dan Kinetin Terhadap Pembentukan Umbi Mikro Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara In Vitro
Respon Pemberian Aspirin dan Kinetin Terhadap Pembentukan Umbi Mikro Kentang (Solanum tuberosum L.) Secara In Vitro
Kebutuhan kentang yang semakin tinggi menyebabkan permintaan semakin meningkat. Rendahnya produksi kentang mengakibatkan berbagai upaya untuk peningkatan produksi terus dilakukan. ...
VARIABILITAS GENETIK DAN HERITABILITAS KARAKTER MORFOLOGIS BEBERAPA GENOTIPE KENTANG
VARIABILITAS GENETIK DAN HERITABILITAS KARAKTER MORFOLOGIS BEBERAPA GENOTIPE KENTANG
ABSTRACT This study aimed to determine the genetic variability and heritability of morphological characters of some genotypes of potato at the Seed Station in Linelean Village, ...
GARUT ERA KEPEMIMPINAN BUPATI R.A.A. SOERIA KERTALEGAWA (1915-1929)
GARUT ERA KEPEMIMPINAN BUPATI R.A.A. SOERIA KERTALEGAWA (1915-1929)
Garut merupkan nama pengganti dari Kabupaten Limbangan, dan berdiri pada masa pemerintahan Hindia Belanda atas usul bupati Aria Wira Tanu Datar VIII. R.A.A. Soeria Kertalegawa meru...
Identifikasi Karakter Beberapa Genotipe Mutan Padi Beras Merah (Oryza sativa L.) Inpago Unram 1
Identifikasi Karakter Beberapa Genotipe Mutan Padi Beras Merah (Oryza sativa L.) Inpago Unram 1
Keragaman yang tinggi dibutuhkan untuk program pemuliaan sebagai bahan dasar seleksi untuk karakter yang diinginkan. Identifikasi karakter pada tanaman perlu dilakukan untuk menget...


