Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Best Practice Sehat Paripurna Berbasis Al-Qur’an

View through CrossRef
Penelitian ini membuktikan bahwa Al-Qur’an memiliki Protokol Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 yang telah diperbaharui menjadi Undang-Undang Kesehatan No. 17 tahun 2023, tentang Sehat Paripurna, yaitu keadaan Sehat Fisik, Sehat mental, Sehat Spiritual, dan Sehat Sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesimpulan ini didasarkan atas temuan, pertama isyarat Al-Qur’an tentang kesehatan (QS. As-Syu'ara: 80), obat (QS. Al-Isra: 82), dan kesembuhan (QS. Yunus: 57). Kedua, isyarat Al-Qur’an tentang Protokol kesehatan fisik (QS. Al-A’raf: 31), protokol kesehatan emosi (QS. Al-Baqarah: 153), protokol kesehatan spiritual (QS. Al-Mu’minun: 9-11), protokol kesehatan sosial (QS. Ar-Rum: 21), dan protokol kesehatan ekonomi (QS. At-Taubah: 105). Ketiga, Al-Qur’an memiliki upaya kesehatan perilaku preventif (QS. Al-Ma'idah: 90), perilaku promotif (QS. Al-A'raf: 31), perilaku kuratif (QS. An-Nahl: 99), dan perilaku rehabilitatif (QS. As-Syu'ara: 80), dengan penerapan protokol kesehatan ini akan terjadi reorientasi penguatan perilaku kesehatan menuju sehat paripurna. Implementasi dari hasil temuan disertasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu protokol kesehatan untuk membantu pemerintah dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang merupakan pilar ke enam peningkatan sistem kesehatan Nasional. Disertasi ini sejalan dengan pandangan M. Quraish Shihab tentang indikator kesehatan dalam Islam yang mencakup aspek kesehatan fisik, jiwa, dan sosial, serta Mariyana (2021) yang mengemukakan bahwa promosi kesehatan berpengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih serta sehat. Pandangan ini juga diperkuat oleh Febri Endra Budi Setyawan (2010) tentang pentingnya paradigma sehat yang holistik, proaktif, dan antisipatif dalam pembangunan kesehatan. Dalam konteks kesehatan masyarakat, disertasi ini memperhatikan pandangan Umar Fahmi Achmadi (2013) tentang perlunya upaya pencegahan penyakit yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sektor, serta partisipasi aktif masyarakat dan manajemen yang tepat sasaran. Disertasi ini juga sejalan dengan disertasi Agus Rahmadi (2023) yang menemukan lingkungan sekitar orang yang membaca Al-Qur'an memiliki konsentrasi bakteri yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan yang tidak terpapar aktivitas membaca Al-Qur'an dan Dedi Nur Wachid Achadiono (2017) tentang pengaruh latihan pasrah diri (dzikir) untuk memperbaiki kondisi kesehatan penderita lupus. Di sisi lain, disertasi ini tidak sepakat dengan Ahmad Habibi (2021) yang mengutamakan penanganan penyakit secara fisik saja, dan juga berbeda dengan pandangan I Putu Sudasaya (2021) yang hanya menekankan aspek kampanye dalam pencegahan penularan penyakit. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan sejak bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2024. Sumber data primer diperoleh melalui Al-Qur’an dan Al-Hadis dengan menjadikan kitab al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Ibn Katsir karya Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al-Azhar karya Abdul Malik Karim Amrullah, Tafsir al-Thabari karya Imam Muhammad ibn Jarir al-Thabari dan beberapa tafsir lainnya. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup buku-buku, jurnal, undang-undang, dan website yang terkait dengan tema penelitian. Analisa data melalui tafsir maudhu’i dengan mengumpulkan data, membaca, mempelajari, mengkaji, dan menganalisis serta menyimpulkan dari data yang ada sesuai dengan tema penelitian.
Title: Best Practice Sehat Paripurna Berbasis Al-Qur’an
Description:
Penelitian ini membuktikan bahwa Al-Qur’an memiliki Protokol Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No.
36 tahun 2009 yang telah diperbaharui menjadi Undang-Undang Kesehatan No.
17 tahun 2023, tentang Sehat Paripurna, yaitu keadaan Sehat Fisik, Sehat mental, Sehat Spiritual, dan Sehat Sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesimpulan ini didasarkan atas temuan, pertama isyarat Al-Qur’an tentang kesehatan (QS.
As-Syu'ara: 80), obat (QS.
Al-Isra: 82), dan kesembuhan (QS.
Yunus: 57).
Kedua, isyarat Al-Qur’an tentang Protokol kesehatan fisik (QS.
Al-A’raf: 31), protokol kesehatan emosi (QS.
Al-Baqarah: 153), protokol kesehatan spiritual (QS.
Al-Mu’minun: 9-11), protokol kesehatan sosial (QS.
Ar-Rum: 21), dan protokol kesehatan ekonomi (QS.
At-Taubah: 105).
Ketiga, Al-Qur’an memiliki upaya kesehatan perilaku preventif (QS.
Al-Ma'idah: 90), perilaku promotif (QS.
Al-A'raf: 31), perilaku kuratif (QS.
An-Nahl: 99), dan perilaku rehabilitatif (QS.
As-Syu'ara: 80), dengan penerapan protokol kesehatan ini akan terjadi reorientasi penguatan perilaku kesehatan menuju sehat paripurna.
Implementasi dari hasil temuan disertasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu protokol kesehatan untuk membantu pemerintah dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang merupakan pilar ke enam peningkatan sistem kesehatan Nasional.
Disertasi ini sejalan dengan pandangan M.
Quraish Shihab tentang indikator kesehatan dalam Islam yang mencakup aspek kesehatan fisik, jiwa, dan sosial, serta Mariyana (2021) yang mengemukakan bahwa promosi kesehatan berpengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih serta sehat.
Pandangan ini juga diperkuat oleh Febri Endra Budi Setyawan (2010) tentang pentingnya paradigma sehat yang holistik, proaktif, dan antisipatif dalam pembangunan kesehatan.
Dalam konteks kesehatan masyarakat, disertasi ini memperhatikan pandangan Umar Fahmi Achmadi (2013) tentang perlunya upaya pencegahan penyakit yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, sektor, serta partisipasi aktif masyarakat dan manajemen yang tepat sasaran.
Disertasi ini juga sejalan dengan disertasi Agus Rahmadi (2023) yang menemukan lingkungan sekitar orang yang membaca Al-Qur'an memiliki konsentrasi bakteri yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungan yang tidak terpapar aktivitas membaca Al-Qur'an dan Dedi Nur Wachid Achadiono (2017) tentang pengaruh latihan pasrah diri (dzikir) untuk memperbaiki kondisi kesehatan penderita lupus.
Di sisi lain, disertasi ini tidak sepakat dengan Ahmad Habibi (2021) yang mengutamakan penanganan penyakit secara fisik saja, dan juga berbeda dengan pandangan I Putu Sudasaya (2021) yang hanya menekankan aspek kampanye dalam pencegahan penularan penyakit.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan sejak bulan Januari 2022 sampai dengan bulan Maret 2024.
Sumber data primer diperoleh melalui Al-Qur’an dan Al-Hadis dengan menjadikan kitab al-Misbah karya M.
Quraish Shihab, Tafsir Ibn Katsir karya Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al-Azhar karya Abdul Malik Karim Amrullah, Tafsir al-Thabari karya Imam Muhammad ibn Jarir al-Thabari dan beberapa tafsir lainnya.
Sumber data sekunder yang digunakan mencakup buku-buku, jurnal, undang-undang, dan website yang terkait dengan tema penelitian.
Analisa data melalui tafsir maudhu’i dengan mengumpulkan data, membaca, mempelajari, mengkaji, dan menganalisis serta menyimpulkan dari data yang ada sesuai dengan tema penelitian.

Related Results

AL-QUR’AN: THE ONLY DIVINE GUIDANCE IN PRISTINE FORM
AL-QUR’AN: THE ONLY DIVINE GUIDANCE IN PRISTINE FORM
  Al-Qur’an is the Final divine revelation sent down to the Final Messenger of God, the Prophet Muhammad (PBUH). Allah SWT is the creator of all humankind, Jinns, and all creatures...
in Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Masjid Paripurna di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru
in Analisis Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Masjid Paripurna di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru
Pada Kecamatan Payung Sekaki ada lima masjid paripurna yaitu Masjid Paripurna Al-Mujahidin yang merupakan masjid paripurna untuk tingkat Kecamatan dan Masjid Paripurna Baitussalam,...
Pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an di TK/TPA Masjid Nurul Ikhsan Dusun Idaman
Pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an di TK/TPA Masjid Nurul Ikhsan Dusun Idaman
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat manusia merupakan sumber utama ajaran islam dan menjadi petunjuk kehidupan manusia karena isinya mencakup segala aspek ajaran agama yang disyariat...
Tahfiz Al-Qur’an dalam Perspektif Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Ar-Raniry Periode 2013-2015
Tahfiz Al-Qur’an dalam Perspektif Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Ar-Raniry Periode 2013-2015
This study aims to find out how the views of students of the study program of al-Qur'an and Tafsir of the year among 2013-2015 on the subject of tahfiz al-Qur'an . This research is...
Pelatihan Tahsin Tahfidz Qur’an Di Rumah Tahfidz Qur’an At-Taqwa Masjid At-Taqwa Nusa Mappala Gowa
Pelatihan Tahsin Tahfidz Qur’an Di Rumah Tahfidz Qur’an At-Taqwa Masjid At-Taqwa Nusa Mappala Gowa
The Qur'an is the last holy book for mankind and thereafter no more holy book will be revealed by Allah. Muslims should be proud of the holy book of the Qur'an because the Qur'an i...
Teori Pembelajaran Al Qur'an
Teori Pembelajaran Al Qur'an
This article discusses teaching and learning theories as widely discussed in the academic world, namely behavioristic, cognitivistic and constructivist learning theories, but here ...
Analysis of the Hafız Bekir Sıdkı Sezgin's Qur'an-i Kerim Recitation according to Maqam Styles
Analysis of the Hafız Bekir Sıdkı Sezgin's Qur'an-i Kerim Recitation according to Maqam Styles
As one of the tools used to express feelings and thoughts, music has been utilised by people in many fields throughout history. Music is seen as a means of expressing religious fee...

Back to Top