Javascript must be enabled to continue!
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Di Puskesmas Melur Kota Pekanbaru Tahun 2021
View through CrossRef
ABSTRAKDi Puskesmas Melur Kota Pekanbaru terdapat kasus 10 orang ibu yangmenggunakan kontrasepsi 6 diantaranya mengalami kenaikan berat badan. Tujuan daripenelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhiKenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Di Puskesmas Melur Kota Pekanbaru Tahun2021. Penelitian ini berjenis kuantitatif analitik observasional dengan desain StudiPenampang Analitik (Analytic Cross-sectional). Teknik pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan simple random sampling.Analisis data yang digunakanmenggunakan analisis Univariat dan Bivariat, yaitu menggunakan perhitungan StatistikDeskriptif, Uji Chi-Square, dan Uji Regresi Logistik.Dari hasil penelitian ini diperoleh hasilvariable aktivitas fisik mempunyai nilai P Value 0.015 < 0,05 sehingga ada hubungan yangbermakna antara kenaikan Berat badan dengan aktivitas fisik akseptor KB. Nilai POR hubunganaktivitas fisik akseptor KB yang memiliki aktivitas fisik sedang dengan kenaikan berat badanadalah 3,415 (CI 95% 1,073-10,868). Hal ini berarti akseptor KB dengan aktivitas sedangmemiliki resiko kenaikan berat badan 3,4 kali dibandingkan dengan akseptor KB yangmempunyai aktivitas fisik tinggi.Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Kenaikan Berat Badan, AkseptorKBABSTRACTAt the Melur Health Center in Pekanbaru City, there were cases of 10 mothers whoused contraception, 6 of whom experienced weight gain. The purpose of this study is tofind out what factors affect the weight gain of family planning acceptors at the MelurHealth Center Pekanbaru City in 2021. This research is an observational quantitativeanalytic study with an analytical cross-sectional design. The sampling technique in thisstudy used simple random sampling. Logistics Regression. From the results of thisstudy, the results of the physical activity variable had a P Value of 0.015 <0.05 so thatthere was a significant relationship between weight gain and physical activity of familyplanning acceptors. The POR value of the relationship between physical activity offamily planning acceptors who had moderate physical activity with weight gain was3.415 (95% CI 1.073-10.868). This means that family planning acceptors with moderateactivity have a 3.4 times risk of weight gain compared to family planning acceptors whohave high physical activity.Keywords : Physical Activity, KB’s acceptors, Weight Gain,
LPPM Hang Tuah Pekanbaru
Title: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Di Puskesmas Melur Kota Pekanbaru Tahun 2021
Description:
ABSTRAKDi Puskesmas Melur Kota Pekanbaru terdapat kasus 10 orang ibu yangmenggunakan kontrasepsi 6 diantaranya mengalami kenaikan berat badan.
Tujuan daripenelitian ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhiKenaikan Berat Badan Pada Akseptor KB Di Puskesmas Melur Kota Pekanbaru Tahun2021.
Penelitian ini berjenis kuantitatif analitik observasional dengan desain StudiPenampang Analitik (Analytic Cross-sectional).
Teknik pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan simple random sampling.
Analisis data yang digunakanmenggunakan analisis Univariat dan Bivariat, yaitu menggunakan perhitungan StatistikDeskriptif, Uji Chi-Square, dan Uji Regresi Logistik.
Dari hasil penelitian ini diperoleh hasilvariable aktivitas fisik mempunyai nilai P Value 0.
015 < 0,05 sehingga ada hubungan yangbermakna antara kenaikan Berat badan dengan aktivitas fisik akseptor KB.
Nilai POR hubunganaktivitas fisik akseptor KB yang memiliki aktivitas fisik sedang dengan kenaikan berat badanadalah 3,415 (CI 95% 1,073-10,868).
Hal ini berarti akseptor KB dengan aktivitas sedangmemiliki resiko kenaikan berat badan 3,4 kali dibandingkan dengan akseptor KB yangmempunyai aktivitas fisik tinggi.
Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Kenaikan Berat Badan, AkseptorKBABSTRACTAt the Melur Health Center in Pekanbaru City, there were cases of 10 mothers whoused contraception, 6 of whom experienced weight gain.
The purpose of this study is tofind out what factors affect the weight gain of family planning acceptors at the MelurHealth Center Pekanbaru City in 2021.
This research is an observational quantitativeanalytic study with an analytical cross-sectional design.
The sampling technique in thisstudy used simple random sampling.
Logistics Regression.
From the results of thisstudy, the results of the physical activity variable had a P Value of 0.
015 <0.
05 so thatthere was a significant relationship between weight gain and physical activity of familyplanning acceptors.
The POR value of the relationship between physical activity offamily planning acceptors who had moderate physical activity with weight gain was3.
415 (95% CI 1.
073-10.
868).
This means that family planning acceptors with moderateactivity have a 3.
4 times risk of weight gain compared to family planning acceptors whohave high physical activity.
Keywords : Physical Activity, KB’s acceptors, Weight Gain,.
Related Results
RATA-RATA KENAIKAN BERAT BADAN ANTARA PEMAKAIAN KB SUNTIK KOMBINASI DENGAN DMPA DI RUMAH BERSALIN AMANDA SLEMAN TAHUN 2014-2015
RATA-RATA KENAIKAN BERAT BADAN ANTARA PEMAKAIAN KB SUNTIK KOMBINASI DENGAN DMPA DI RUMAH BERSALIN AMANDA SLEMAN TAHUN 2014-2015
Abstrak : Efek samping kontrasepsi suntik yang paling tinggi frekuensinya adalah kenaikan berat badan. Efek berlanjut dari kenaikan berat badan adalah obesitas yaitu dapat menimbul...
PERBANDINGAN PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DAN KB SUNTIK KOMBINASI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DI UPT PUSKESMAS TANJUNG SELOR TAHUN 2023
PERBANDINGAN PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DAN KB SUNTIK KOMBINASI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DI UPT PUSKESMAS TANJUNG SELOR TAHUN 2023
KB suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Karena sangat efektifitasnya tinggi dalam mencegah kehamilan. Namun dibalik kelebihan KB suntik ini ad...
Analisis Ketergantungan Kota Bangkinang sebagai Kota Kecil terhadap Kota Pekanbaru Sebagai Kota Induk di Kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan)
Analisis Ketergantungan Kota Bangkinang sebagai Kota Kecil terhadap Kota Pekanbaru Sebagai Kota Induk di Kawasan Metropolitan Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan)
<p><em><span lang="IN">Kawasan Pekansikawan sebagai kawasan metropolitan terdiri dari </span><span lang="EN-US">Kota </span><span lang="IN"&g...
Gambaran Faktor Penyebab Rujukan Di Puskesmas Kota Depok
Gambaran Faktor Penyebab Rujukan Di Puskesmas Kota Depok
Referral System for Individual Health Services states that health services are conducted in stages according to medical needs, starting from basic, second, and then third level hea...
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PMB SAGITA
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PMB SAGITA
Gizi ibu hamil merupakan salah satu fokus perhatian kegiatan perbaikan gizi masyarakat karena dampaknya yang signifikan terhadap kondisi janin yang dikandungnya, peningkatan berat ...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) BAGI AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS JAILOLO
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) BAGI AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS JAILOLO
Abstract: One strategy of the implementation of the family planning program stated in the Medium Term Development Plan in 2004-2009 was the increasing use of the long-term contrace...
Efektivitas Intervensi Demo Memasak dan Makan Bersama Menu Tinggi Protein terhadap Peningkatan Berat Badan Balita di Kecamatan Simokerto, Surabaya
Efektivitas Intervensi Demo Memasak dan Makan Bersama Menu Tinggi Protein terhadap Peningkatan Berat Badan Balita di Kecamatan Simokerto, Surabaya
Latar belakang: Berdasarkan data statistik yang dipaparkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, terdapat 12.183 desa yang masih memiliki penduduk yang berstatus kekurangan gizi. J...
SISTEM INFORMASI SEBAGAI KEILMUAN YANG MULTIDISIPLINER
SISTEM INFORMASI SEBAGAI KEILMUAN YANG MULTIDISIPLINER
Saat ini, dibandingkan dengan negara sekitar, di manakah posisi Indonesia? Tepat sesaat sebelum pandemi, World bank mengkategorikan Indonesia pada posisi upper middle income dan PB...


