Javascript must be enabled to continue!
Hubungan Stres dengan Kadar Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Al-Ihsan Tahun 2024
View through CrossRef
Abstract. Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to cellular resistance to insulin. Proper blood glucose control is essential to prevent various health complications that can affect the entire body system. Stress is known to influence hormone regulation and glucose metabolism, and it is suspected to play a role in increasing fasting blood glucose levels. However, the relationship between stress and fasting blood glucose levels in T2DM patients remains a topic that requires further investigation. This study aims to identify the relationship between stress and fasting blood glucose levels in Type 2 DM patients at Al-Ihsan Regional General Hospital in Bandung. The study employed a cross-sectional approach, with purposive sampling used to determine the number of respondents, resulting in a total of 46 participants. Stress levels were assessed using the DASS-21 questionnaire, which has been tested for validity and reliability, while fasting blood glucose data were obtained from medical records. The results showed that the majority of respondents experienced normal stress levels (84.8%); however, most respondents had uncontrolled fasting blood glucose levels (67.4%). Data analysis was performed using the Fisher's exact test revealed no significant relationship between stress and fasting blood glucose levels (p=1.000). These findings indicate that increased fasting blood glucose levels are not solely influenced by stress but are also affected by various other factors such as an unhealthy diet, an unhealthy lifestyle, and aging.
Abstrak. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) merupakan gangguan metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat resistensi sel terhadap insulin. Pengendalian kadar gula darah yang terkontrol diperlukan untuk menghindari berbagai masalah kesehatan yang berpotensi berdampak pada seluruh sistem tubuh. Stres diketahui dapat memengaruhi regulasi hormon dan metabolisme glukosa, sehingga diduga berperan dalam peningkatan kadar gula darah puasa. Namun, hubungan stres dengan kadar gula darah puasa pada pasien DMT2 masih menjadi topik yang perlu dikaji lebih lanjut. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan stres dengan kadar gula darah puasa pasien DM Tipe 2 di RSUD Al-Ihsan Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross-sectional serta purposive sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah responden, responden yang didapat berjumlah 46 orang. Penelitian tentang stres diidentifikasi dengan menggunakan kuesioner DASS-21 yang telah diuji validitas dan realibilitasnya, data gula darah puasa didapatkan dari rekam medis. Sebagian besar responden mengalami tingkat stres normal (84,8%), tetapi mayoritas responden memiliki kadar gula darah puasa tidak terkontrol (67,4%). Data dianalisis menggunakan uji fisher’s exact dan diidapatkan bahwa tidak terdapat hubungan stres dengan kadar gula darah puasa (p=1,000). Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan gula darah puasa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor stres, tetapi terdapat banyak faktor lain seperti pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak sehat dan bertambahnya usia.
Universitas Islam Bandung (Unisba)
Title: Hubungan Stres dengan Kadar Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Al-Ihsan Tahun 2024
Description:
Abstract.
Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM) is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia due to cellular resistance to insulin.
Proper blood glucose control is essential to prevent various health complications that can affect the entire body system.
Stress is known to influence hormone regulation and glucose metabolism, and it is suspected to play a role in increasing fasting blood glucose levels.
However, the relationship between stress and fasting blood glucose levels in T2DM patients remains a topic that requires further investigation.
This study aims to identify the relationship between stress and fasting blood glucose levels in Type 2 DM patients at Al-Ihsan Regional General Hospital in Bandung.
The study employed a cross-sectional approach, with purposive sampling used to determine the number of respondents, resulting in a total of 46 participants.
Stress levels were assessed using the DASS-21 questionnaire, which has been tested for validity and reliability, while fasting blood glucose data were obtained from medical records.
The results showed that the majority of respondents experienced normal stress levels (84.
8%); however, most respondents had uncontrolled fasting blood glucose levels (67.
4%).
Data analysis was performed using the Fisher's exact test revealed no significant relationship between stress and fasting blood glucose levels (p=1.
000).
These findings indicate that increased fasting blood glucose levels are not solely influenced by stress but are also affected by various other factors such as an unhealthy diet, an unhealthy lifestyle, and aging.
Abstrak.
Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2) merupakan gangguan metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat resistensi sel terhadap insulin.
Pengendalian kadar gula darah yang terkontrol diperlukan untuk menghindari berbagai masalah kesehatan yang berpotensi berdampak pada seluruh sistem tubuh.
Stres diketahui dapat memengaruhi regulasi hormon dan metabolisme glukosa, sehingga diduga berperan dalam peningkatan kadar gula darah puasa.
Namun, hubungan stres dengan kadar gula darah puasa pada pasien DMT2 masih menjadi topik yang perlu dikaji lebih lanjut.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan stres dengan kadar gula darah puasa pasien DM Tipe 2 di RSUD Al-Ihsan Bandung.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross-sectional serta purposive sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah responden, responden yang didapat berjumlah 46 orang.
Penelitian tentang stres diidentifikasi dengan menggunakan kuesioner DASS-21 yang telah diuji validitas dan realibilitasnya, data gula darah puasa didapatkan dari rekam medis.
Sebagian besar responden mengalami tingkat stres normal (84,8%), tetapi mayoritas responden memiliki kadar gula darah puasa tidak terkontrol (67,4%).
Data dianalisis menggunakan uji fisher’s exact dan diidapatkan bahwa tidak terdapat hubungan stres dengan kadar gula darah puasa (p=1,000).
Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan gula darah puasa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor stres, tetapi terdapat banyak faktor lain seperti pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang tidak sehat dan bertambahnya usia.
Related Results
Perbedaan Pemberian Larutan Gula Pasir dan Larutan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus)
Perbedaan Pemberian Larutan Gula Pasir dan Larutan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus)
Gula tergolong karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Jenis gula yang digunakan pada penelitian ini yaitu g...
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DM TIPE 2 PUSKESMAS TRAUMA CENTER SAMARINDA
HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DM TIPE 2 PUSKESMAS TRAUMA CENTER SAMARINDA
Diabetes melitus adalah penyakit kronis dengan gangguan metabolisme yang bisa menyebabkan kurangnya insulin. Kepatuhan diet merupakan faktor yang memengaruhi kadar gula darah pende...
Pengaruh Program Diabetes Self Management Education (DSME) Berbasis Keluarga terhadap Penurunan Kadar Gula Darah di Bekasi
Pengaruh Program Diabetes Self Management Education (DSME) Berbasis Keluarga terhadap Penurunan Kadar Gula Darah di Bekasi
Diabetes Self Management Education merupakan suatu proses berkelanjutan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pasien Diabetes Melitus. Penelit...
KORELASI KADAR GULA DARAH PLASMA DENGAN NILAI HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI
KORELASI KADAR GULA DARAH PLASMA DENGAN NILAI HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI
Peningkatan jumlah pasien diabetes mellitus terjadi tiap tahun dan in terjadi di seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes ter...
Pengaruh Konsumsi Gula Pasir Dan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Dalam Darah Pada Penderita Diabetes Millitus Di Desa Bulokarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2010
Pengaruh Konsumsi Gula Pasir Dan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Dalam Darah Pada Penderita Diabetes Millitus Di Desa Bulokarto Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2010
Diabetes saat ini menjadi penyakit yang mulai menjangkiti penduduk di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. World Healt Organitation (WHO) memperkirakan pada tahun 2030 nanti...
Pengaruh Seduhan Kopi Biji Salak (Salacca edulis Reinw) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Diabetes Mellitus
Pengaruh Seduhan Kopi Biji Salak (Salacca edulis Reinw) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah salah satu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, aktivitas insulin atau keduanya. Upaya yang dapat d...
Hubungan Kadar Natrium Darah dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi
Hubungan Kadar Natrium Darah dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi
Abstract: Hypertension has become a significant health problem globally, with serious consequences for cardiovascular diseases and high mortality rates. This disease ranks first in...
EFEKTIVITAS SENAM AEROBIC TERHADAP KADAR GULA DARAH PREDIABETES KELOMPOK IBU-IBU SENAM DI GOR UNAI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
EFEKTIVITAS SENAM AEROBIC TERHADAP KADAR GULA DARAH PREDIABETES KELOMPOK IBU-IBU SENAM DI GOR UNAI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Penelitian ini di latar belakangi oleh prevalensi DMT2 di daerah perkotaan Indonesia yaitu 5,7% sedangkan prevalensi pre-diabetes hampir dua kali lipatnya yaitu 10,2%. Kebanyakan m...


