Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Manajemen Dakwah Masjid Trans Studio Bandung dalam Mengakomodasi Jamaah Difabel

View through CrossRef
Abstract. As the center of Islamic da’wah, mosques must have adequate services and facilities for disabled worshipers. Every Muslim, regardless of their physical condition, has the right to benefit from da’wah activities. This research is entitled “Da’wah Management of Trans Studio Bandung Mosque in Accommodating Disabled Worshipers”. This study aims to determine the da’wah program followed by disabled worshipers, da’wah management in accommodating disabled worshipers, and the obstacles faced in carrying out da’wah management for disabled worshipers at the Trans Studio Bandung (TSB) Mosque. This type of research is qualitative, with a descriptive-analytical method, and uses George R. Terry’s (1958) management function theory. The results showed that the management of da’wah of the TSB Mosque in accommodating disabled worshipers in terms of da’wah programs and the fulfillment of disabled facilities consisted of a process of planning, organizing, actuating, and controlling. However, the da’wah management has not been implemented optimally, especially in the fulfillment of disability-friendly facilities. The main obstacles faced are limited physical facilities, a long approval process, and service difficulties. Abstrak. Sebagai pusat dakwah Islam, masjid harus memiliki layanan dan fasilitas yang memadai bagi jamaah difabel. Setiap Muslim, tanpa memandang kondisi fisiknya, memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan dakwah. Penelitian ini berjudul “Manajemen Dakwah Masjid Trans Studio Bandung dalam Mengakomodasi Jamaah Difabel”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program dakwah yang diikuti jamaah difabel, manajemen dakwah dalam mengakomodasi jamaah difabel, serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan manajemen dakwah untuk jamaah difabel di Masjid Trans Studio Bandung (TSB). Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif-analisis, serta menggunakan teori fungsi manajemen George R. Terry (1958). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dakwah Masjid TSB dalam mengakomodasi jamaah difabel dari segi program dakwah dan pemenuhan fasilitas difabel terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan. Akan tetapi manajemen dakwah tersebut belum dilaksanakan secara optimal terutama dalam pemenuhan fasilitas ramah difabel. Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan fasilitas fisik, proses persetujuan yang panjang, dan kesulitan pelayanan.
Title: Manajemen Dakwah Masjid Trans Studio Bandung dalam Mengakomodasi Jamaah Difabel
Description:
Abstract.
As the center of Islamic da’wah, mosques must have adequate services and facilities for disabled worshipers.
Every Muslim, regardless of their physical condition, has the right to benefit from da’wah activities.
This research is entitled “Da’wah Management of Trans Studio Bandung Mosque in Accommodating Disabled Worshipers”.
This study aims to determine the da’wah program followed by disabled worshipers, da’wah management in accommodating disabled worshipers, and the obstacles faced in carrying out da’wah management for disabled worshipers at the Trans Studio Bandung (TSB) Mosque.
This type of research is qualitative, with a descriptive-analytical method, and uses George R.
Terry’s (1958) management function theory.
The results showed that the management of da’wah of the TSB Mosque in accommodating disabled worshipers in terms of da’wah programs and the fulfillment of disabled facilities consisted of a process of planning, organizing, actuating, and controlling.
However, the da’wah management has not been implemented optimally, especially in the fulfillment of disability-friendly facilities.
The main obstacles faced are limited physical facilities, a long approval process, and service difficulties.
Abstrak.
Sebagai pusat dakwah Islam, masjid harus memiliki layanan dan fasilitas yang memadai bagi jamaah difabel.
Setiap Muslim, tanpa memandang kondisi fisiknya, memiliki hak untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan dakwah.
Penelitian ini berjudul “Manajemen Dakwah Masjid Trans Studio Bandung dalam Mengakomodasi Jamaah Difabel”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program dakwah yang diikuti jamaah difabel, manajemen dakwah dalam mengakomodasi jamaah difabel, serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan manajemen dakwah untuk jamaah difabel di Masjid Trans Studio Bandung (TSB).
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif-analisis, serta menggunakan teori fungsi manajemen George R.
Terry (1958).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dakwah Masjid TSB dalam mengakomodasi jamaah difabel dari segi program dakwah dan pemenuhan fasilitas difabel terdiri dari proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan.
Akan tetapi manajemen dakwah tersebut belum dilaksanakan secara optimal terutama dalam pemenuhan fasilitas ramah difabel.
Kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan fasilitas fisik, proses persetujuan yang panjang, dan kesulitan pelayanan.

Related Results

Optimalisasi Pelayanan Masjid dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dakwah
Optimalisasi Pelayanan Masjid dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Dakwah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pelayanan dalam upaya meningkatkan aktivitas dakwah di Masjid Istiqomah, untuk mengetahui penerapam pelayanan dalam upaya meni...
Smart Mosque: Pembuatan Website dan Laporan Keuangan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan
Smart Mosque: Pembuatan Website dan Laporan Keuangan Pusat Dakwah Muhammadiyah Sulawesi Selatan
Pelaporan keuangan Masjid belum ada peraturan yang mewajibkan dan ditetapkan dalam pelaporan keuangan berbeda halnya perusahan, pemerintah dan lembaga Zakat. Olehnya itu Ta’mir Mas...
ANTROPOLOGI DAKWAH: Menimbang Sebuah Pendekatan Baru Studi Ilmu Dakwah
ANTROPOLOGI DAKWAH: Menimbang Sebuah Pendekatan Baru Studi Ilmu Dakwah
Abstrak: Antropologi dakwah adalah terminologi yang terdiri dari dua kata, yaitu antropologi dan dakwah. Seperti juga antropologi, dakwah merupakan salah satu disiplin ilmu. Bedany...
Riset Komunikasi Dakwah Berbasis Budaya Indonesia
Riset Komunikasi Dakwah Berbasis Budaya Indonesia
Buku ini mengemukakan berbagai topik-topik yang diangkat dari hasil penelitian dimulai konsep ‘riset dakwah’ dan ‘riset komunikasi dakwah’ dengan mengadakan penjelajahan wawasan ...
Difa City Tour dan Pemenuhan Kebutuhan Wisata Difabel
Difa City Tour dan Pemenuhan Kebutuhan Wisata Difabel
Various sectors seem to ignore the existence of persons with disabilities, including the tourism industry. The majority of tourist destinations have not provided accessible facilit...
Gambaran Religuitas Mualaf di Masjid Lautze 2 di Kota Bandung
Gambaran Religuitas Mualaf di Masjid Lautze 2 di Kota Bandung
Abstract. Bandung is one of the diverse cities, we can see the diversity of the city of Bandung with its cultured and religious society, of course, the people of Bandung have the p...
Program “Bandung Menjawab” sebagai Strategi Komunikasi
Program “Bandung Menjawab” sebagai Strategi Komunikasi
Abstract. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bandung City functions as a platform to communicate messages to the public. Diskominfo Bandung City develops one of its flag...
PERSUASI DALAM CERAMAH PENGAJIAN K.H. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI (PERSUASIVE IN ISLAMIC LECTURING KH. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI)
PERSUASI DALAM CERAMAH PENGAJIAN K.H. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI (PERSUASIVE IN ISLAMIC LECTURING KH. MUHAMMAD ZAINI ABDUL GHANI)
AbstractPersuasive In Islamic Lecturing KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani. The purpose of this study was to describe the use of form and persuasion techniques used in KH's recitation ...

Back to Top