Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SMASH BULUTANGKIS UNTUK USIA REMAJA

View through CrossRef
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan smash pada bulutangkis untuk usia remaja. Penelitian ini menggunakan metode research and development (R & D) dari Borg and Gall. Subyek  penelitian adalah atlet bulutangkis PB GSC Kota Padang, PB Formula Kota Padang Panjang, PB SI Padang Pariaman usia remaja yang terdiri dari 45 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket, kuisioner, dan instrumen tes smash bulutangkis. Adapun tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini terdiri atas: (1) analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal), (3) uji coba terbatas (uji coba kelompok kecil), dan (4) uji coba utama (field testing). Uji efektifitas model menggunakan tes smash untuk mengetahui tingkat kemampuan smash bulutangkis untuk usia remaja sebelum dan setelah perlakuan atau treatment model smash yang dikembangkan. Setelah hasil pengembangan produk model smash bulutangkis untuk usia remaja ini diuji cobakan dalam skala kecil dan telah direvisi maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba kelompok besar. Berdasarkan hasil uji coba terbatas (uji coba kelompok kecil) yang telah dievaluasi oleh para ahli kemudian peneliti melakukan revisi produk awal dan memperoleh 25 model smash bulutangkis untuk usia remaja yang digunakan dalam uji coba kelompok besar. Langkah selanjutnya, setelah model mengalami revisi tahap 2 dari ahli maka dilanjutkan dengan menguji cobakan produk kepada kelompok besar dengan menggunakan subjek penelitian sebanyak 45 atlet remaja yang terdiri dari 3 klub bulutangkis yaitu: PB GSC Kota Padang, PB Formula Kota Padang Panjang, PB SI Padang Pariaman. Hasil uji efektivitas pada pre test sebesar 29,9778, dan post test sebesar 41,2000. Selanjutnya, hasil uji signifikasi diperoleh hasil t-hitung = 18.93, df = 44, dan p-value = 0.00 < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah adanya perlakuan model latihan smash bulutangkis untuk usia remaja. Maka, model smash bulutangkis ini efektif dalam meningkatkan kemampuan smash bulutangkis untuk usia remaja.
Title: PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SMASH BULUTANGKIS UNTUK USIA REMAJA
Description:
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan smash pada bulutangkis untuk usia remaja.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R & D) dari Borg and Gall.
Subyek  penelitian adalah atlet bulutangkis PB GSC Kota Padang, PB Formula Kota Padang Panjang, PB SI Padang Pariaman usia remaja yang terdiri dari 45 anak.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket, kuisioner, dan instrumen tes smash bulutangkis.
Adapun tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini terdiri atas: (1) analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal), (3) uji coba terbatas (uji coba kelompok kecil), dan (4) uji coba utama (field testing).
Uji efektifitas model menggunakan tes smash untuk mengetahui tingkat kemampuan smash bulutangkis untuk usia remaja sebelum dan setelah perlakuan atau treatment model smash yang dikembangkan.
Setelah hasil pengembangan produk model smash bulutangkis untuk usia remaja ini diuji cobakan dalam skala kecil dan telah direvisi maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba kelompok besar.
Berdasarkan hasil uji coba terbatas (uji coba kelompok kecil) yang telah dievaluasi oleh para ahli kemudian peneliti melakukan revisi produk awal dan memperoleh 25 model smash bulutangkis untuk usia remaja yang digunakan dalam uji coba kelompok besar.
Langkah selanjutnya, setelah model mengalami revisi tahap 2 dari ahli maka dilanjutkan dengan menguji cobakan produk kepada kelompok besar dengan menggunakan subjek penelitian sebanyak 45 atlet remaja yang terdiri dari 3 klub bulutangkis yaitu: PB GSC Kota Padang, PB Formula Kota Padang Panjang, PB SI Padang Pariaman.
Hasil uji efektivitas pada pre test sebesar 29,9778, dan post test sebesar 41,2000.
Selanjutnya, hasil uji signifikasi diperoleh hasil t-hitung = 18.
93, df = 44, dan p-value = 0.
00 < 0.
05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah adanya perlakuan model latihan smash bulutangkis untuk usia remaja.
Maka, model smash bulutangkis ini efektif dalam meningkatkan kemampuan smash bulutangkis untuk usia remaja.

Related Results

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DRILL DAN POLA PUKULAN TERHADAP KETERAMPILAN LOB BULU TANGKIS PADA SISWA EXTRAKURIKULER BULU TANGKIS
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DRILL DAN POLA PUKULAN TERHADAP KETERAMPILAN LOB BULU TANGKIS PADA SISWA EXTRAKURIKULER BULU TANGKIS
ABSTRAK             Tujuan penelitian untuk mengetahui (1). Untuk mengetahui Perbedaan pengaruh pendekatan sistem latihan drill dan pola pukulan terhadap keterampilan lob bul...
PERBANDINGAN LATIHAN FOOTWORK DAN SHADOW TERHADAP KELINCAHAN ATLET TIM BULUTANGKIS PB. SETIA PUTRA
PERBANDINGAN LATIHAN FOOTWORK DAN SHADOW TERHADAP KELINCAHAN ATLET TIM BULUTANGKIS PB. SETIA PUTRA
Kelincahan merupakan komponen fisik yang sangat penting dalam olahraga bulutangkis, hal ini dikarenkan agar para pemain  dapat bergerak ke segala arah dengan cepat dan tepat untuk ...
MODEL LATIHAN STROKES BULUTANGKIS UNTUK ATLET SINGLE USIA PEMULA
MODEL LATIHAN STROKES BULUTANGKIS UNTUK ATLET SINGLE USIA PEMULA
Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan model latihan strokes bulutangkis untuk atlet single usia pemula dalam meningkatkan keterampilan strokes bulutangkis. Metode penelitian ...
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG TUCK JUMP DAN LATERAL BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH PADA ATLET PUTRA
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG TUCK JUMP DAN LATERAL BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH PADA ATLET PUTRA
Bola voli adalah olahraga yang membutuhkan kecepatan, kelincahan, dan kekuatan tubuh secara menyeluruh. Power otot tungkai memiliki peran yang sangat penting dalam permainan bola v...
Pengembangan Variasi Latihan Kombinasi Passing dan Smash dalam Bola Voli
Pengembangan Variasi Latihan Kombinasi Passing dan Smash dalam Bola Voli
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan kombinasi passing dan smash pada bola voli. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain bola voli yang berasal dari tig...
Perbandingan Pengaruh Latihan Fartlek Dengan Latihan Sirkuit Training Terhadap Kapasitas Kerja Maksimal VO2 Max Pada Siswa MAN 1 Makassar.
Perbandingan Pengaruh Latihan Fartlek Dengan Latihan Sirkuit Training Terhadap Kapasitas Kerja Maksimal VO2 Max Pada Siswa MAN 1 Makassar.
This research is a descriptive study to determine (1) the effect of fartlek training on maximal working capacity of VO2 Max in MAN 1 Makassar (2) to determine the circuit training ...

Back to Top